Bushido (Kanji: 武士道 "tatacara ksatria") adalah sebuah kode etik keksatriaan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Bushido berasal dari nilai-nilai moral samurai, paling sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati.

Asal usul

Lahir dari Neo-Konfusianisme selama masa damai Tokugawa dan mengikuti teks Konfusianisme, Bushido juga dipengaruhi oleh Shinto dan Buddhisme Zen, yang memungkinkan adanya kekerasan dari samurai yang ditempa dengan kebijaksanaan dan ketenangan.[1]

Samurai sendiri adalah sebuah strata sosial penting dalam tatanan masyarakat feodalisme Jepang. Secara resmi, Bushido dikumandangkan dalam bentuk etika sejak zaman Shogun Tokugawa.[2] Biasanya para samurai dan Shogun rela mempartaruhkan nyawa demi itu, Jika gagal, ia akan melakukan seppuku (harakiri).[3] Bushido sudah dilakukan pada saat Perang Dunia II, yaitu menjadi prajurit berani mati.[4]

Tujuh kebajikan Bushido

Kode Bushido ditandai dengan tujuh kebajikan:

  • Kesungguhan (义 gi)
  • Keberanian (勇 yu)
  • Kebajikan (仁 jin)
  • Penghargaan (礼 rei)
  • Kejujuran (诚 makoto)
  • Kehormatan (名誉 meiyo)
  • Kesetiaan (忠义 chūgi)

Kebajikan terkait

  • Kesalehan (孝 ko)
  • Kebijaksanaan (智 chi)
  • Merawat orang tua (悌 tei)

Tokoh yang terkait dengan Bushido

Karakter fiksi yang terkait dengan Bushido

Rujukan

  1. ^ "The Zen of Japanese Nationalism," Robert H. Shart, dalam Curators of the Buddha, disunting oleh Donald Lopez, hal. 111
  2. ^ "Japanese Feudal Laws." John Carey Hall, The Tokugawa Legislation, (Yokohama, 1910), hal. 286-319.
  3. ^ Stephen Turnbull. Samurai: The World of the Warrior Osprey Publishing, 2006
  4. ^ David Powers, Japan: No Surrender in World War Two

Pranala luar