Homo wajakensis
Homo Wajakensis adalah manusia purba yang pernah hidup di Indonesia, tepatnya di daerah Tulungagung, Jawa Timur.[1] Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di Desa Wajak, Tulungagung.[1] Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.[1] Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia.[1]
Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg.[1] Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas.[1] Apabila dibandingkan jenis sebelumnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.[1]
Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana.[1] Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli suku Aborigin di Australia.[1] Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin.[1] Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.[1]
Homo wajakensis ini merupakan ras yang masih sulit ditentukan keturunannya karena ia memiliki ciri-ciri ras Mongoloid dan juga Austromelanesoid, atau kemungkinan besar dari sub ras Melayu Indonesia, namun turut berevolusi menjadi ras austromelanesoid sekarang.[2]