Kemauan

berhubungan dengan psikologi

Kemauan merupakan dasar untuk mempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan lainnya.[1] Kemauan juga merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk mengerjakan suatu hal dalam kehidupan nyata.[1] Kemauan merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri.[1] Dorongan dapat juga dikatakan sebagai kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan tertentu.[1] Kemauan juga dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan bebas, memutuskan, melatih mengendalikan diri, serta bertindak.[2] Kemauan membuat seseorang mau menerima peraturan hukum dan kewajiban.[2] Kemauan datang dari diri dalam manusia yang yang diarahakan oleh pikiran dan perasaan diri mereka sendiri.[3] Kemauan adalah kekuasaan untuk memimpin diri sendiri sehingga seseorang tersebut mampu memutuskan suatu hal.[3] Contoh persoalan yang lebih mementingkan atau mendahulukan kemauan misalnya kita baru menyadari pentingnya organ jantung ketika kita divonis dokter terkena penyakit jantung.[1] Sebelumnya mungkin yang menjadi fokus pemeliharaan kita adalah organ-organ yang secara konkret dapat dilihat oleh orang lain.[1] Dari contoh diatas terlihat bahwa orang tersebut salah satunya lebih mementingkan kemauan sehingga kurang memperhatikan hal yang lebih penting.[1]

Kemauan juga dapat dikatakan sebagai kemampuan manusia untuk memutuskan sesuatu hal atau bertindak

Referensi

  1. ^ a b c d e f g E. Widijo Hari Murdoko.2006.Personal Quaity Management.Penerbit:PT Elex Media Komputindo.31-33
  2. ^ a b Calvin S. Hall & Gardner Lindzey.1993.Teori Psikodinamik (klinis).Penerbit : Kanisius.80
  3. ^ a b Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.Komunika. Penerbit:Lipi.98