Rais Abin

Revisi sejak 27 Juli 2014 04.01 oleh 36.69.182.127 (bicara) (Membalikkan revisi 8090920 oleh Bonaditya (bicara))

Letjen (Purn) TNI Rais Abin (lahir 15 Agustus 1926) adalah seorang tokoh militer dan diplomat Indonesia.

Rais Abin
Lahir15 Agustus 1926 (umur 98)
Belanda Koto Gadang, Agam, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanMiliter, diplomat
Dikenal atas- Panglima United Nations Emergency Forces (UNEF) II
- Duta Besar RI di Malaysia dan Singapura
- Sekjen KTT Non Blok
- Ketua Umum LVRI
Suami/istriDewi Asiyah Hidayat

Ia pernah bertugas sebagai Panglima Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah, Sekjen KTT Non Blok, duta besar di beberapa negara sahabat, serta berbagai jabatan lainnya. Setelah pensiun ia dipercaya sebagai Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).[1]

Riwayat

Kehidupan pribadi

Rais Abin lahir pada 15 Agustus 1926 di Koto Gadang, Agam, pada masa Hindia Belanda. Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Dewi Asiyah Hidayat, mantan wartawati harian Pedoman, dan putri dari Letjen (Purn) TNI Hidajat Martaatmadja. Pernikahan mereka telah dianugerahi tiga orang anak, tujuh orang cucu serta beberapa orang cicit.[2]

Karier

Berkas:Inspeksi Rais Abin.jpg
Rais Abin (kedua dari kanan) sedang menginspeksi Pasukan PBB di Timur Tengah.

Sepanjang tahun 1976 - 1979 Rais Abin dipercaya sebagai Panglima United Nations Emergency Forces (UNEF) II, suatu pasukan perdamaian dari PBB yang terdiri lebih dari 4000 tentara yang berasal dari berbagai negara di dunia, yaitu Australia, Austria, Kanada, Finlandia, Ghana, Indonesia, Irlandia, Nepal, Panama, Peru, Polandia, Senegal, dan Swedia. UNEF II bertugas menjaga perdamaian antara Mesir dan Israel setelah perang Yom Kippur (Oktober 1973). Berkat lobi dan diplomasinya, Rais Abin berhasil mempertemukan Presiden Mesir, Anwar Sadat, dengan PM Israel, Menachem Begin, yang dilanjutkan dengan perundingan perjanjian damai di Camp David, dan diakhiri dengan penandatanganan perjanjian damai antara Mesir dan Israel yang dilakukan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, yang disaksikan Presiden AS, Jimmy Carter, pada tahun 1979.[3]

Sampai saat ini Rais Abin merupakan satu-satunya jenderal Indonesia yang pernah memimpin pasukan internasional (PBB) dalam misi perdamaian yang beranggotakan ribuan tentara dari banyak negara di dunia.[4] Sedangkan di dalam negeri berbagai tugas negara juga pernah diembannya, antara lain Sekjen KTT Non Blok periode 1991-1992, Duta Besar RI di Malaysia dan Singapura, serta jabatan lainnya. Setelah pensiun ia aktif sebagai Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).[5] Atas jasa-jasa dan pengabdiannya, ia dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana dan Bintang Mahaputra Utama oleh Pemerintah Republik Indonesia serta Medali Perdamaian dari PBB.

Rujukan

Pautan luar