Rp100.000
Rp100.000 (dibaca: seratus ribu rupiah) (Penulisan baku : Rp100.000,00) adalah nilai nominal uang kertas dan yang pernah dicetak dan hingga 2014 masih beredar secara resmi di Indonesia. Uang dengan nominal Rp100.000 diedarkan dan dicetak dengan beberapa emisi dan seri.
Tampak Depan | Tampak Belakang | Ukuran Fisik | Diterbitkan | Diganti |
---|---|---|---|---|
151 × 65 mm | 1 November 1999 | 29 Desember 2004 | ||
151 × 65 mm | 29 Desember 2004 | Sedang dipakai hingga sekarang. |
Sebuah uang polimer baru senilai 100.000 rupiah dikenalkan dan diedarkan kepada masyarakat (pada saat itu hanya bernilai sekitar US $ 10), uang tersebut di diimpor dari Australia. Uang ini tidak lagi dicetak setelah pengenalan desain baru pada tahun 2004-2005. Namun sekarang (2011) kurs Dolar AS terhadap Rupiah bergerak stabil dari angka Rp8600 hingga Rp9000, jadi nilai uang ini berkisar $11 hingga $11,62.
Uang nominal 100.000 diganti pada tahun 2004-2005, diganti desainnya dan bahannya menjadi kertas. Mempunyai beberapa fitur:
- RECTROVERSO (gambar saling ISI). Gambar BI yang berada tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawang ke arah cahaya.
- BLIND CODE (Kode Tunanetra). Kode tertentu untuk mengenali uang ini bagi tunanetra.
- SECURITY THREAD (Benang Pengaman). Garing melintang dari atas ke bawah yang akan memunculkan tulisan BI 100000 berulang-ulang apabila diterawangkan ke arah cahaya.
- BANKNOTE PAPER(Bahan Uang). Uang terbuat dari bahan khusus berwarna merah muda.
- IRISAFE (Pigmen berubah warna). Jenis pigmen terntentu berbentuk dua garis akan berubah warna dari merah tembaga menjadi hijau dan warna biru menjadi kuning keemasan jika dilihat dari sudut pandang tertentu.
- MICROTEXT (Mikro-teks). Tulisan Bank Indonesia yang amat kecil dan hanya dapat dibaca dengan kaca pembesar.
- WATERMARK (Tanda air). Tanda air bergambar W.R. Supratman akan terlihat dari kedua belah bagian apabila diterawang ke arah cahaya.
- OPTICAL VARIABLE INK (Tinta berubah warna) Tinta OVI logo BI akan berubah dari warna kuning keemasan menjadi hijau dilihat dari sudut pandang tertentu.
- LAMBANG NEGARA RI Gambar burung garuda, dicetak timbul dan terasa kasar apabila diraba.
Penandatangan Rp.100.000 tahun emisi 2004 :
100000 rupiah tahun cetak 2004-2009 Tanda tangan : Gubernur BI : Burhanuddin Abdullah Deputi Gubernur BI : Aulia Pohan
100000 rupiah tahun cetak 2009 Tanda tangan : Gubernur BI : Boediono Deputi Gubernur BI : Miranda Gultom
100000 rupiah tahun cetak 2010-2011 Tanda tangan : Gubernur BI : Darmin Nasution Deputi Gubernur BI : Budi Rochadi
100000 rupiah tahun cetak 2011-2013 Desain Baru Tanda tangan : Gubernur BI : Darmin Nasution Deputi Gubernur BI : Ardhayadi Mitroatmodjo
100000 rupiah tahun cetak 2014 Tanda tangan : Gubernur BI : Agus Martowardojo Deputi Gubernur Senior BI : Mirza Adityaswara
Rupiah kertas | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nilai | TE | TST | TNP | Ukuran (mm) | Warna Dominan | Gambar | Tanda Air | ||||
Panjang | Lebar | Depan | Belakang | ||||||||
Rp1.000 | 2016 | 2018 | 1952 | 141 | 65 | Kuning | Tjut Meutia | Banda Neira dan Tari Tifa | Cut Nyak Meutia | ||
Rp2.000 | 2016 | 2018 | 2009 | 141 | 65 | Abu-abu | Mohammad Hoesni Thamrin | Ngarai Sianok dan Tari Piring | Pangeran Antasari | ||
Rp5.000 | 2016 | 2018 | 1958 | 143 | 65 | Coklat | Dr. KH. Idham Chalid | Gunung Bromo dan Tari Gambyong | Cut Nyak Meutia | ||
Rp10.000 | 2016 | 2017 | 1964 | 148 | 72 | Ungu | Frans Kaisiepo | Taman Nasional Wakatobi dan Tari Pakarena | Sultan Mahmud Badaruddin II | ||
Rp20.000 | 2016 | 2017 | 1992 | 152 | 72 | Hijau | Dr. G.S.S.J. Ratulangi | Derawan dan Tari Gong | Otto Iskandardinata | ||
Rp50.000 | 2016 | 2017 | 1993 | 152 | 72 | Biru | Dr. H. Djuanda Kartawidjaja | Taman Nasional Komodo dan Tari Legong | I Gusti Ngurah Rai | ||
Rp100.000 | 2016 | 2018 | 1999 | 151 | 65 | Merah | Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta | Raja Ampat dan Tari Topeng Betawi | Wage Rudolf Soepratman |
Rupiah logam | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nilai | TE | Ukuran (mm) | Massa (gr) | Material | Gambar | ||||
Diameter | Tebal | Depan | Belakang | ||||||
Rp50 | 1999 | 20 | 2,00 | 1,36 | Aluminium | Gambar "50" dan Burung Kepodang | Garuda Pancasila | ||
Rp100 | 1999 | 23 | 2,30 | 2,38 | Aluminium | Burung Kakatua Raja | Garuda Pancasila | ||
2016 | 23,00 | 2,00 | 1,79 | Aluminium | Prof. Dr. Ir. Herman Johannes dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 100 | |||
Rp200 | 2003 | 23 | 2,30 | 2,38 | Aluminium | Burung Jalak Bali | Garuda Pancasila | ||
2016 | 25,00 | 2,20 | 2,38 | Aluminium | Dr. Tjiptomangunkusumo dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 200 | |||
Rp500 | 1997 | 24 | 1,83 | 5,34 | Aluminium/perunggu | Bunga melati | Garuda Pancasila | ||
2003 | 27 | 2,50 | 3,10 | Aluminium | |||||
2016 | 27,00 | 2,35 | 3,10 | Aluminium | Letjen TNI T.B. Simatupang dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 500 | |||
Rp1.000 | 1993 | 26 | 2,00 | 8,60 | Nikel/perunggu | Gambar "1000" dan pohon kelapa sawit | Garuda Pancasila | ||
2010 | 24 | 1,60 | 4,50 | Nikel & baja | Garuda Pancasila dan "1000" | Angklung dan Gedung Sate | |||
2016 | 24,10 | 1,45 | 4,50 | Nickel Plated Steel | Mr. I Gusti Ketut Pudja dan Garuda Pancasila | Bank Indonesia 1000 |