Mau mesir
Egyptian Mau adalah salah satu ras kucing tertua yang pernah ada dan merupakan kucing ras alami.[1] Ciri khas Egyptian Mau adalah, memiliki bulu dan kulit yang bercorak tutul.[2] Ras ini dikenal sebagai kucing domestik yang dapat lari dengan cepat sekali, yaitu dengan kecepatan 36 mph (58 km/jam). Sedangkan, ras lain yang juga dapat berlari cepat adalah ras American Shorthair, yaitu dengan kecepatan 31 mph (50 km/jam).[1]
Egyptian Mau | |
---|---|
Berkas:EgyptianMau.jpg | |
Asal | Mesir |
Standar ras | |
TICA | standar |
FIFe | standar |
WCF | standar |
CFA | standar |
CCA | standar |
AACE | standar |
ACFA/CAA | standar |
Kucing domestik (Felis catus) |
Egyptian Mau merupakan kucing yang langka. Pada tahun 2006, jumlahnya yang terdaftar dalam Cat Fanciers' Association (CFA) hanya sekitar 6.741 ekor. Organisasi EMRO (Egyptian Mau Rescue Organization) juga telah membentuk tugas yang bertujuan untuk menjaga kestabilan populasi Egyptian Mau.[2]
Sejarah
Egyptian Mau adalah ras kucing yang dipercayai sebagai keturunan kucing liar Afrika, yang proses domestikasinya selama 2000 tahun, atau dari tahun 4000-2000 SM. Sekitar tahun 2000 SM, ras kucing Egyptian Mau banyak memegang peranan dalam kebudayaan Mesir kuno. Egyptian Mau sering digunakan untuk mencari dan berburu burung. Ras kucing ini sering terlihat dalam ukiran di dinding sebuah kuil yang menggambarkan sedang berburu di daerah rawa dan sedang menggigit burung dimulutnya. Hieroglif mesir tertua adalah hieroglif yang bergambar kucing Egyptian Mau yang dibuat sekitar tahun 2200 SM.[1]
Egyptian Mau dikenal sebagai dewa, sehingga ras kucing ini sering dipuja oleh manyarakat Mesir kuno. Pada zaman Mesir kuno, ada sekitar 20 dewa dan dewi berupa kucing. Banyak muncul mitos dan kutukan yang berhubungan dengan kucing. Jika ada kucing yang mati, pemiliknya sekeluarga akan mencukur alisnya sebagai tanda berduka cita. Kemudian, kucing yang mati akan dijadikan mumi dan dimakamkan. Selain itu pada zaman Mesir kuno, orang yang menyakiti atau membunuh kucing akan dikenai hukuman mati.[1]
Ras Egyptian Mau terancam kepunahannyan pada saat terjadi Perang Dunia II. Ras ini diselamatkan oleh Nathalie Troubetskoy, yang adalah seeorang putri Rusia yang diasingkan. Pada saat di Italia, Nathalie mendapatkan kucing ras Egyptian Mau dari seorang anak kecil, sedangkan anak kecil tersebut mendapatkan ras kucing tersebut dari seorang diplomat. Nathalie kemudian berusaha untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai ras tersebut, dan dia juga memiliki kemauan keras untuk mengembangbiakan ras Egyptian Mau. Hampir semua ras kucing Egyptian Mau adalah kucing-kucing yang dikembangkan oleh Nathalie.[1]
Pada tahun 1957 di Amerika Serikat, ras Egyptian Mau pertama kali mengikuti kontes kucing. Kemudian, pada tahun 1979, pendaftaran kucing bernama CFA mengakui ras Egyptian Mau.[1]
Karakteristik
Ras Egyptian Mau adalah ras kucing yang seperti Cheetah. Seperti Cheetah, ras ini memiliki kaki belakang yang panjang dengan kulit yang tipis dan lentur di sekitar perut dan kaki belakang, sehingga dapat membuatnya berlari dengan cepat, yang disebabkan oleh kakinya yang dapat meregang sangat jauh pada saat berlari. Ras Egyptian Mau yang murni dapat diketahui dari warna matanya, yaitu hijau.[1] Egyptian Mau memiliki 5 warna pada bulunya, yaitu silver, bronze, smoke, black dan blue/pewter. Untuk mengikuti kontes kucing, Egyptian Mau harus memiliki warna silver, smoke dan bronze.[1]
Kepribadian
Egyptian Mau memiliki meongan yang unik, yaitu seperti suara pada jangkrik dan hyena. Pada saat senang, Egyptian Mau akan menggerak-gerakkan kaki belakangnya ke atas-bawah seperti menari.[1] Selain itu, Egyptian Mau juga akan melakukan spraying (menyemprot urin) untuk menandai wilayahnya. Namun uniknya, spraying yang dilakukannya tidak mengeluarkan semprotan urin.[2]
Egyptian Mau juga adalah kucing yang sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu tubuhnya lebih tinggi dibandingkan dengan ras kucing lain. Egyptian Mau juga sangat sensitif terhadap obat bius serta obat lainnya.[1] Selain itu, Egyptian Mau memiliki masa mengandung selama 73 hari, yang berarti lebih lama masa mengandungnya dari ras kucing biasanya (65-67 hari).[2]
Referensi