Kepolisian Kerajaan Malaysia
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. |
Polis DiRaja Malaysia (Bahasa Indonesia: Kepolisian Kerajaan Malaysia) adalah organisasi kepolisian Malaysia. Markas besarnya (Mabes) terletak di Bukit Aman, Kuala Lumpur. Organisasi ini dipimpin oleh Ketua Polis Negara (Bahasa Indonesia:Kepala Kepolisian Malaysia) yang sekarang ini disandang oleh Tan Sri Musa Hassan. Dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, PDRM dibantu oleh kelompok pendukung yang terdiri dari Polis Tambahan, Sukarelawan Polis, Polis Bantuan, Kadet Polis.
Sejarah Polisi di Malaysia
Peranan kepolisian di Malaysia telah wujud sejak adanya penegakan hukum di zaman kesultanan Melaka. Hukum kanun Melaka merupakan salah satu undang-undang terawal di Malaysia dan ia ditegakkan oleh institusi temenggong dan para hulubalang sultan.
Organisasi kepolisian termoden di Malaysia bermula pada 1807 hasil termaktubnya Piagam Keadilan (Bahasa Inggris:Charter of Justice) di Pulau Pinang. Kebanyakan pegawai polisi ketika itu adalah berbangsa Britania. Selepas itu organisasi ini berkembang kepada Negeri-Negeri Selat (Bahasa Inggris:Strait Settlements) dan negara-negara lain di Tanah Melayu. Pada ketika itu, organisasi polisi adalah terbatas kepada negeri masing-masing. Hanya selepas Perang Dunia II, satu organisasi polisi tunggal dengan administrasi pusat yang pertama telah dibentuk dan dikenali sebagai "Civil Affair Police Force" (CAPF). Organisasi ini telah dibentuk di Tanah Melayu untuk menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan diketuai H.B. Longworthy. Penjajah Britania terpaksa memantapkan organisasi polisi selepas anarki semasa zaman Jepang. Antara masalah yang berleluasa ketika itu ialah pemberontakan pihak komunis.
Hampir setahun selepas Hari Kemerdekaan, yaitu pada 24 Juli 1958, DYMM Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, Almarhum Tuanku Abd Rahman Ibni Almarhum Tuanku Muhamad telah berkenan mengurniakan gelaran `Diraja' kepada Pasukan Polisi Persekutuan Tanah Melayu. Mulai dari saat itu pasukan polisi dikenali dengan nama "Polis Diraja Persekutuan" (Bahasa Melayu) atau "The Royal Federation of Malayan Police"(Bahasa Inggris) dan pada 1963 ditukar menjadi Polis Diraja Malaysia.
Organisasi PDRM
Selain 2 jawatan/kantor (Bahasa Melayu:jabatan) yang terlibat dalam administrasi iaitu Kantor Pengurusan dan Kantor Logistis, PDRM mempunyai 5 kantor yang terlibat dalam pencegahan kriminal (jenayah) yaitu Jabatan Siasatan Jenayah, Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik, Jabatan Keselamatan Dalam Negeri dan Ketenteraman Awam (KDN/KA), Cawangan Khas dan Jabatan Siasatan Jenayah Komersil. Jawatan-jawatan ini diketuai oleh pengarah-pengarah yang berpangkat Komisioner Polisi (jenderal bintang tiga)
Jabatan Siasatan Jenayah
Jabatan Siasatan Jenayah atau Kantor Penyiasatan Kriminal ini terlibat dengan dengan penyidikan, penangkapan dan pendakwaan bagi kejahatan terhadap manusia (seperti pembunuhan, samun dengan senjata api, pemerkosaan dan penganiayaan) dan kejahatan harta benda (seperti pencurian dan pecah rumah). Selain itu jawatan ini menegakkan Undang-Undang tentang perjudian, maksiat dan kongsi gelap di Malaysia.
Kantor Penyiasatan Kriminal ini dikepalai oleh Komisioner Polisi (CP)
Kantor Penyiasatan Narkotik
Misi
Memerangi obat-obatan berbahaya sebagai musuh utama negara dengan menegakkankan undang-undang untuk menyekat dan mengurangkan permintaan dan pasokan narkoba.
Fungsi
- Menegakkan undang-undang penyalahgunaan dan pengedaran narkoba
- Mengumpul, mengkaji, menaksir dan menyebar maklumat berkaitan narkoba
- Menyelidiki kegiatan pengedar-pengedar dan sindikat-sindikat pengedaran narkoba
- Memberantas penyelundupan narkoba termasuk bahan kimia yang digunakan untuk memproses narkoba
- Melaksanakan program pencegahan berkaitan penyalahgunaan narkoba
- Bertukar maklumat dengan lembaga penyidik narkoba luar dan dalam negeri
- Menyimpan rekaman dan statistik berkaitan dengan pengedaran dan perkara yang berkaitan dengan narkoba
- Mengawasi kegiatan mereka yang pernah ditangkap karena terlibat dengan kesalahan dan kegiatan sindikat pengedaran narkoba
- Menyediakan latihan kepada pegawai/anggota Jabatan Narkotik baik di dalam dan luar negeri
- Menghadiri rapat, seminar berkaitan dengan narkoba baik di dalam dan di luar negeri
Cabang-cabang
- Bahagian Siasatan Khas
- Bahagian Penyelaras/Perhubungan Antarabangsa
- Bahagian Pentadbiran
- Bahagian Tahanan
- Perlucutan Harta
- Soalsiasat
- Pakar/Bantuan Teknik
- Rekod/Perangkaan
- Pendaftaran
- Bahagian Logistis
- Petugas Lapangan Udara
Kantor Penyiasatan Narkotik dikepalai oleh Deputi Komisioner Polis (DCP)
Keselamatan Dalam Negeri & Ketenteraman Awam (KDN/KA)
Kantor ini berperanan untuk memelihara keselamatan dan ketenteraman rakyat (awam). Jabatan ini merangkumi sebahagian besar dari operasi PDRM dari pengawalan lalu-lintas ke operasi mencari dan menyelamat (Search and Rescue).
Kantor ini juga bekerjasama dengan pelbagai lembaga lain. Misalnya dengan Angkatan Tentara Malaysia serta Angkatan Laut dalam rondaan maritim bersama untuk mencegah perampokan dan penlanggaran sempadan nagara. Selain itu, mereka juga membantu Kementerian Pengangkutan dan Kementerian Perusahaan Awam dalam penegakan Akta Lalulintas.
Cabang-cabang utama di bawah kantor ini ialah;
- Pasukan Gerakan Am
- Unit Implimentasi C4-I (Command, Control, Communications, Computer-Intergrated)
- Pasukan Simpanan Persekutuan
- Unit Berkuda
- Pasukan Gerakan Khas
- Cawangan Trafik
- Cawangan Marin
- Pusat Kawalan Malaysia.
Kantor Keselamatan Dalam Negeri & Ketenteraman Awam (KDN/KA) dikepalai oleh Komisioner Polisi (CP)
Cawangan Khas
Kantor ini adalah sayap intelijen yang bertanggungjawab untuk mengumpulkan risikan (keterangan rahasia) bagi keselamatan negara. Antara lain peranannya ialah mengumpulkan risikan keselamatan berkaitan dengan ancaman dari dalam dan luar negara, sebarang aktivitas subversif dan sabotase oleh kumpulan pembangkang atau individu yang dapat mengancam kestabilan negara. Seterusnya dengan memperolehi, mengolah, menilai dan mengedark maklumat serta memberi nasihat kepada jawatan-jawatan di dalam dan luar pasukan, serta badan-badan terkait. Kantor ini terbahagi kepada beberapa cabang seperti:-
- Inteligen Teknikal (E1)
- Inteligen Sosial
- Inteligen Luar
- Inteligen Politik
- Inteligen Ekonomi
- Inteligen Keselamatan.
Cawangan Khas dikepalai oleh Komisioner Polisi (CP)
Kantor Penyiasatan Komersil(JSJK)
Fungsi
Fungsi utama kantor ini adalah menjalankan penyelidiki, menangkap, dan mendakwa penjahat kerah putih yang melakukan kesalahan penipuan, pelanggaran kontrak, pemalsuan, kejahatan siber (cybercrime) dan lain-lain lagi baik kegiatan tersebut dilakukan oleh orang perseorangan maupun sindikat.
Visi
- Menjadi sebuah satuan penyelidikan JSJK yang efisien,
- Berdaya saing dan proaktif dari aspek pencegahan penularan semua bentuk kejahatan komersil di Malaysia.
Sasaran
Antara sasaran JSJK yang telah digariskan oleh pucuk pimpinan adalah :
- Menangani semua bentuk kejahatan komersil dan peka terhadap perubahan keadaan yang dapat mewujudkan bentuk kejahatan komersil yang baru.
- Mempercepatkan peyelidikan dan menghasilkan penyelidikan yang bermutu buat mendakwa tersangka di mahkamah dan juga dikenakan tindakan di bawah undang-undang pencegahan.
- Mengumpul seberapa banyak data mengenai kesalahan kejahatan komersil masa kini. Data dikaji dengan teliti dari segi trend, modus operandi dan bentuk (sindikat atau non-sindikat) bagi kesalahan yang berkaitan setelah data diproses, kemudian dibentuk menjadi satu maklumat yang dapat membantu dalam penyempurnaan penyelidikan.
- Menjamin kekontinuan penyelidikan di samping menggunakan semua kepakaran sumber manusia yang khusus secara optimum
Kantor Penyiasatan Komersil dikepalai oleh Komisioner Polisi (CP)