Persegres Gresik

Revisi sejak 6 September 2014 15.48 oleh Dj Ran (bicara | kontrib)

Persegres Gresik (dulu Petrokimia Gresik dan Gresik United sebelum gabung) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Gresik, Jawa Timur. Klub yang dikenal dengan julukan Laskar Joko Samudro / Kebo Giras ini memiliki kelompok pendukung fanatik bernama Ultras Gresik. Rusa Bawean adalah hewan atau fauna identitas Kabupaten Gresik. Seluruh partai kandang Gresik United dimainkan di Stadion Tri Dharma.

Persegres Gresik
Logo Persegres
Nama lengkapPersegres Gresik
JulukanKebo Giras
Berdiri20 Mei 1998
StadionStadion Petrokimia, Gresik
(Kapasitas: 25.000)
Ketua UmumDr. Ir. Sambari Halim R. M. Si
ManajerIndonesia Thorriq Majiddanor
PelatihIndonesia Agus Yuwono
LigaLiga Super Indonesia
20139
Kostum kandang
Kostum tandang

Klub ini didirikan pada tanggal 2 Desember 2005 sebagai hasil penggabungan dari bekas tim Divisi Utama, Petrokimia Gresik, dengan tim Divisi II, Persegres Gresik dan saat ini juga mereka berusaha mati-matian agar tetap bertahan di divisi utama.

Sejarah[1]

Petrokimia

Awalnya Petrokimia Putra Gresik didirikan pada Jumat 20 Mei 1988 oleh pihak manajemen PT. Petrokimia Gresik. Sejak berdiri hingga sekarang, klub yang didanai pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik tersebut telah lebih dari 15 tahun berkiprah di Divisi Utama Liga Indonesia. Banyak klub besar di Indonesia yang pernah satu kelas dengan Petro Putra kini tinggal nama alias almarhum. Misalnya, Bandung Raya Bandung, Niac Mitra Surabaya, Warna Agung Jakarta, Assyabaab Surabaya, Perkesa, BPD Jateng, dan lain-lain.

Setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa dicatat dalam perjalanan Petro Putra di dunia persepakbolaan nasional. Kiprah perdana klub ini mengikuti kompetisi pada era Galatama 1988-89. Ketika itu, kompetisi sepakbola secara nasional ada dua kutub besar. Yakni, Galatama yang diikuti klub-klub semiprofesional dan perserikatan yang diikuti klub yang didanai dan dikelola Pemda.

Ketika kali pertama masuk Galatama, sebenarnya di Gresik ada klub perserikatan yang bertengger di Divisi Utama Perserikatan, yakni Persegres. Bahkan, sebagian pemain Petro Putra angkatan pertama adalah alumni Persegres. Ketika itu, antusiasme warga Gresik lebih condong ke Persegres daripada ke Petro Putra. Beberapa pemain angkatan pertama Petro Putra yang alumni Persegres, antara lain Sasono Handito (kiper), Ferril Raymond Hattu, Rubianto, Reno Latupeirissa, Karyanto, Abdul Muis, Masrukan, Lutfi, Hasan Maghrobi, Derry Krisyanto, dan lain-lain. Mereka di bawah pelatih Bertje Matulapelwa dengan asisten pelatih Hendrik Montolalu dan Slamet Haryono. Hendrik merupakan mantan kiper Niac Mitra Surabaya.

 
Skuat Petrokimia musim 1994-95

Saat Liga Indonesia pertama digelar pada 1994-95, Petrokimia Putra oleh banyak kalangan diberi gelar “juara tanpa mahkota”. Sebab, di partai final Liga Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Petro yang saat itu di bawah besutan pelatih Andi Muhammad Teguh dengan asisten pelatih Ferril Raymond Hattu dan Bambang Purwanto kalah dari Persib Bandung dengan skor 0-1. Padahal, dalam pertandingan tersebut, Petro memasukkan gol lebih dulu melalui kaki Jacksen F. Tiago. Namun, dianulir wasit tanpa alasan jelas.

Kiprah Petro Putra saat itu memang luar biasa. Petro ketika itu mendatangkan tiga pemain asing, yakni Derryl Sinnerine asal Trinidad and Tobago. Posisinya sebagai kiper. Lalu Carlos de Mello di posisi playmaker dan Jacksen F. Tiago sebagai striker. Selain Jacksen dan Carlos, tim Petro melahirkan banyak bintang baru, seperti Widodo Cahyono Putro, Eri Irianto, dan Suwandi HS. Ketiganya kemudian jadi langganan masuk pelatnas PSSI.

Melalui perjalanan panjang, Petro berhasil menjadi jawara Liga Indonesia 2002. Prestasi tersebut mendobrak hegemoni klub klub kotabesar di deretan utama persepakbolaan nasional. Biasanya jawara liga direbut tim-tim dari kota-kota besar dan secara tradisional memiliki kiprah dan prestasi sepakbola yang melegenda. Misalnya, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, PSIS Semarang, Persija Jakarta, maupun PSM Makassar.

Berbeda dengan Liga Indonesia 1994-95 yang menghasilkan kekecewaan mendalam bagi Petro, pada Liga Indonesia 2002 Petro dinaungi oleh dewi fortuna. Setelah di penyisihan menjadi kampiun Wilayah Timur, Skuad yang ditukangi Sergei Dubrovin ini sempat berada di ujung tanduk dalam babak delapan besar Grup K yang digelar di kandang sendiri. Menang 3-0 dari Arema pada pertandingan pembuka, Petro ditaklukkan oleh Persipura Jayapura 0-1. Dalam laga penentuan Petro kembali takluk dari Persita 0-1, sehingga mereka tinggal berharap Persipura Jayapura dapat dikalahkan oleh Arema dengan skor tipis. Harapan mereka terkabul, gol Khusnul Yuli ke gawang Persipura Jayapura membawa Petro ke semifinal.

Era baru Persegres Gresik

Pada November 2005 lalu persepak bolaan gresik nyaris hilang dengan adanya ultimatum dari pihak Petro sebagai pengelola PS. Petrokimia Putra di karenakan alasan dana, dengan segala cara Ultras mengambil cara dan jalan agar sepak bola di kota Gresik tidak sampai hilang begitu saja. Demo penyampaian aspirasi ke Kantor DPR dan juga ke Kantor Utama Graha Petro Kimia. Dengan membuahkan hasil adanya Komitmen dari Pihak Pemkab Gresik dan juga PT. Petrokimia yang di jembatani melalui Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gresik, maka lahirlah Gresik United sebagai ganti hilang nya Petro Putra dan Persegres yang pernah mengharumkan nama Kota Gresik sebagai jawara Ligina. Dan sampai sekarang Persegres belum pernah sekalipun merasakn gelar Liga Super Indonesia. Seharusnya Persegres Gresik mengganti julukan Laskar Joko Samudra karena Joko Samudra (Sunan Gresik) adalah seorang wali, sehingga tidak baik dijadikan julukan klub sepak bola yang didalamnya tidak ada faedahnya dalam hal agama.

Prestasi[1]

  • Liga Indonesia 1994/1995 : Runer Up Divisi Utama (Juara Wilayah Timur)
  • Liga Indonesia 1995/1996 : Peringkat 8 Wilayah Timur Divisi Utama
  • Liga Indonesia 1996/1997 : Peringkat 6 Wilayah Timur Divisi Utama
  • Liga Indonesia 1997/1998 : Peringkat 9 Wilayah Timur Divisi Utama (Liga dihentikan)
  • Liga Indonesia 1998/1999 : Sepuluh Besar Divisi Utama (Peringkat 2 Grup B)
  • Liga Indonesia 1999/2000 : Peringkat 10 Wilayah Timur Divisi Utama
  • Liga Indonesia 2001 : Peringkat 6 Wilayah Timur Divisi Utama
  • Liga Indonesia 2002 : Juara Divisi Utama (Juara Wilayah Timur)
  • Liga Indonesia 2003 : Peringkat 18 Divisi Utama (Degradasi)
  • Liga Indonesia 2004 : Peringkat 5 Wilayah Barat Divisi I
  • Liga Indonesia 2005 : Peringkat 14 Wilayah Timur Divisi Utama (Degradasi)Prestasi Lainnya:
  • Masuk 16 besar/putaran 3 Piala Winners Asia tahun 1995/1996
  • Liga Champions AFC tahun 2002/2003 sampai dengan putaran kedua.

Skuad 2014

Per 1 Januari 2014..[2]
No. Posisi Pemain Negara
2 Bek Handi Ramdhan       Indonesia
3 Bek Lan Bastian       Indonesia
5 Bek Otávio Dutra       Brasil
6 Bek Dedi Indra Sampurna       Indonesia
7 Gelandang David Faristian       Indonesia
9 Penyerang Jecky Pasarella       Indonesia
12 Gelandang Legimin Raharjo         Indonesia
13 Bek Akhmad Aries Tuansyah       Indonesia
14 Gelandang Ryan Putra Maylandu       Indonesia
15 Gelandang Khabib Syukron       Indonesia
17 Penyerang Elthon Maran       Indonesia
18 Gelandang Shohei Matsunaga       Jepang
19 Gelandang Jimmy Suparno       Indonesia
20 Kiper Sukasto Efendi       Indonesia
23 Bek Mahyadi Panggabean (kapten kedua)      Indonesia
24 Gelandang Fajar Handika       Indonesia
27 Bek Kacung Khairul Munip       Indonesia
29 Penyerang Pape Latyr N'Diaye       Senegal
32 Gelandang Ahmad Mahrus Bachtiar       Indonesia
50 Penyerang Reza Mustofa Ardiansyah       Indonesia
77 Kiper Hery Prasetyo       Indonesia
86 Kiper Sandy Firmansyah       Indonesia
88 Penyerang Barik Galo Panji       Indonesia
Bek Eldjo Iba       Indonesia

Pemain yang mempunyai caps internasional (senior)

Pemain Negara Caps gol Tahun aktif Tahun di klub
Handi Ramdhan   Indonesia 8 (0) 2012– 2014-
Legimin Raharjo   Indonesia 1 (0) 2007 2013-
Mahyadi Panggabean   Indonesia 17 (1) 2004– 2014-

Supporter

Pada tanggal 5 November 1999 ditetapkan sebagai hari lahir Ultras Gresik yang di ambil dari negara Italia yang bermakna Supporter militan ini diawali dengan pawai besar besaran di dalam kota dan memberikan dukungan pertama ke Jember pada laga Piala Gubenur I dan dan sempat memberikan nilai positif dalam berkreasi di senayan Bung Karno Jakarta sehingga mengantarkan Gresik terharum namanya dengan menjadi Juara liga indonesia yakni PS. Petrokimia Putra[1].

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c Sejarah Klub Gresik United, Diakses 1 Januari 2014.
  2. ^ "Squad List". liga-indonesia.co.id. Diakses tanggal 2012-04-27. 

Pranala luar