Kapak Genggam adalah sebuah batu yang mirip dengan KKApak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam.[1] Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, dalam ilmu prasejarah disebut chopper artinya alat penetak.[1] Kapak genggam pernah ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada 1935 di Pacitan, Jawa Timur.[2] Batu genggam biasanya dibuat dari batu gamping.[3] Batu tersebut dipahat memanjang atau diserpih sehingga berbetuk lonjong.[3]

Kapak Genggam

Fungsi

Kapak genggam digunakan untuk menumbuk biji-bijian, membuat serat-serat dari pepohonan, membunuh binatang buruan, dan sebagai senjata menyerang lawannya.[2]

Penyebaran

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kapak jenis ini berasal dari lapisan Trinil, yaitu pada masa Pleistosen Tengah, sehingga disimpulkan bahwa pendukung kebudayaan kapak genggam adalah manusia Pithecanthropus erectus.[2] Daerah penemuan kapak genggam selain di Punung Pacitan Jawa Timur, juga ditemukan di daerah Jampang Kulon, Parigi Jawa Timur, Tambang Sawah, Lahat, dan Kal iAnda Sumatra, Awangbangkal Kalimantan, Cabenge Sulawesi, Sembiran dan Terunyan Bali.[2] Selain di Indonesia kapak genggam juga ditemukan di Peking Tiongkok pada goa-goa di Choukoutien, serta sejumlah fosil yang mirip Pithecanthropus erectus, yang disebut dengan Sinanthropus pekine (Manusia Peking).[2]

Referensi

  1. ^ a b "Kebudayaan Palaeothikum". DSI Unair. Diakses tanggal 2014-05-28. 
  2. ^ a b c d e "Kapak Genggam". Permata Bangsa. 2012-02-11. Diakses tanggal 2014-05-28. 
  3. ^ a b "Peninggalan Zaman Palaeothikum". Bimbingan. 2012-02-11. Diakses tanggal 2014-05-28.