Manusia Jawa
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Agustus 2023)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Manusia Jawa (Homo erectus erectus) adalah jenis Homo erectus yang pertama kali ditemukan. Pada awal penemuan, makhluk mirip manusia ini diberi nama ilmiah Pithecanthropus erectus oleh Eugène Dubois, pemimpin tim yang berhasil menemukan fosil tengkoraknya di Trinil, Ngawi pada tahun 1891. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.
Manusia Jawa | |
---|---|
Ilustrasi tengkorak manusia Jawa | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Mammalia |
Ordo: | Primata |
Subordo: | Haplorhini |
Infraordo: | Simiiformes |
Famili: | Hominidae |
Subfamili: | Homininae |
Tribus: | Hominini |
Genus: | Homo |
Spesies: | |
Subspesies: | †H. e. erectus
|
Nama trinomial | |
†Homo erectus erectus |
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Sejarah
Ketika itu, Eugène Dubois tidak berhasil mengambil banyak fosil Pithecanthropus di pulau jawa, melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas, dan tiga giginya. Sampai saat ini pun belum ditemukan bukti yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies yang sama.[1] Sebuah laporan berisi 342 halaman ditulis pada waktu itu tentang keraguan validitas penemuan tersebut. Meskipun demikian, manusia Jawa masih dapat ditemukan di buku-buku pelajaran saat ini.
Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desa Sangiran, Jawa Tengah, sekitar 18 km ke Utara dari kota Solo. Fosil berupa tempurung tengkorak manusia ini ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleontologi dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil, banyak pula penemuan-penemuan lain di situs Sangiran ini.[2]
Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan di Great Rift Valley, Kenya, temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern saat ini.
Lain-lain
Seorang kartunis Brasil Maurício de Sousa, terinspirasi oleh nama ilmiah manusia Jawa, menciptakan karakter Pitheco, atau lengkapnya Pithecanthropus erectus da Silva.[3]
Referensi
- ^ "The Java Man skullcap". www.talkorigins.org. Diakses tanggal 2019-11-28.
- ^ Centre, UNESCO World Heritage. "Sangiran Early Man Site". UNESCO World Heritage Centre (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-28.
- ^ [1] Diarsipkan 2012-09-23 di Wayback Machine.