Indonesia Air Transport

perusahaan asal Indonesia

Indonesian Air Transport adalah sebuah maskapai penerbangan yang berpusat di Indonesia. Maskapai ini menyediakan layanan udara bagi industri minyak dan gas di Indonesia dan Asia Tenggara, baik dai lepas pantai maupun di darat. Pangkalan utamanya adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP), Jakarta.

Indonesia Air Transport
Berkas:Indonesia Air.png
IATA ICAO Kode panggil
I8 IDA INTRA
Didirikan1968
Pusat operasiBandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
PenghubungBandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung
SloganPesona Penerbangan Indonesia
Perusahaan indukMNC Corporation
Kantor pusatMNC Tower Lt. 24, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta Pusat
Situs webhttp://www.indonesia-air.com

Berkembangnya pasar penerbangan domestik yang semakin tinggi membuat PT Indonesia Air Transport Tbk yang sudah lama bermain sebagai maskapai penerbangan tidak berjadwal (charter) akan ikut terjun mengoperasikan penerbangan.[1]

Dalam usahanya merintis penerbangan reguler, maskapai ini akan menggunakan nama Indonesia Air. Sebagai tahap awal Indonesia Air akan mengoperasikan lima pesawat Airbus A319 dan A320 yang akan datang pada tahun ini. Tiga pesawat A319 akan mulai beroperasi pada bulan November 2012 dan akan ditempatkan di Bandara Hussein Sastranegara Bandung.

Indonesia Air sengaja memilih Bandung sebagai hub karena Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sudah kelebihan kapasitas. Bandung akan dihubungkan dengan beberapa kota yaitu Medan, Padang, Palembang, Batam, Surabaya, Denpasar, Makassar, Balikpapan, dan Pontianak.

Selain itu, Indonesia Air juga mengoperasikan pesawat ATR 42-300 yang ditempatkan di Pontianak untuk melayani rute ke Ketapang, Sintang, Pangkalan Bun, serta Solo dan Yogyakarta via Pangkalan Bun.

Indonesia Air akan terlebih dahulu fokus dengan rute domestik di Indonesia yang terus meningkat. Pada tahun depan maskapai ini akan kembali menambah beberapa pesawat A320 untuk memperkuat jaringan rute domesik.

Saat ini Indonesia Air Transport sudah mengoperasikan sedikitnya 17 pesawat yang terdiri dari ATR 42, Fokker 50, Beechcraft 1900D, dan Eurocopter EC 155s.

Sejak memulai bisnisnya pada tahun 1968, Indonesia Air Transport sudah melayani penerbangan charter untuk perusahaan minyak, gas, dan pertambangan baik itu perusahaan lokal maupun asing.

Sejarah

Maskapai ini didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 1968, awalnya untuk melayani penerbangan bagi perusahaan minyak milik negara Pertamina dan kontraktor asing perusahaan minyak lainnya. Maskapai ini dioperasikan oleh PT. Indonesia Air Transport, Tbk. dan perusahaan saat ini terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.[2]

PT. Global Transport Services,[3] anak perusahaan dari PT MNC Investama Tbk dan PT Global Mediacom Tbk, kelompok media yang paling terintegrasi dan terbesar di Asia Tenggara, adalah pemilik dari PT. Indonesia Air Transport, Tbk.[4]

Armada

Armada dari Indonesia Air Transport meliputi :

Armada Indonesia Air Transport
Pesawat Jumlah Pesanan Penumpang Rute
Dauphin AS-350BA Squirrel Helicopter 2 0 6 Operasi Carter/belum terdaftar di IAT
Dauphin SA 365 N2 (helikopter) 3 0 12 Operasi carter
Eurocopter EC 135 P2 (helikopter) 1 0 13 Operasi carter
Eurocopter EC 155 B1 (helikopter) 3 0 13 Operasi carter
Eurocopter EC 155 B (helikopter) 1 0 13 Operasi carter
Dauphin SA 365 DAU (helikopter) 3 0 12 Operasi carter
Bell 212 (IFR) Twin Two Twelve (helikopter) 2 0 12 Operasi Carter/belum terdaftar di IAT
Aérospatiale Lama SA-315B (helikopter) 1 0 4 Operasi Carter/belum terdaftar di IAT
Dassault Falcon DA-20F 1 0 9 Carter
Citation 111 CE-650 1 0 8 Operasi Carter/belum terdaftar di IAT
Fokker 50 3 0 58 Rute domestik/didaftarkan di IAT sebagai PK-TSN, PK-TSO, PK-TSP
Fokker F27 1 0 34 Rute domestik/carter, didaftarkan di IAT sebagai PK-TSJ
ATR 42-300QC 2 0 45 Rute domestik/carter
ATR 42-500 1 0 71 Domestik/Operasi carter, ATR-42-500 perdana dicarter PT Badak NGL. registrasi PK-THT
Grumman Gulfstream I, G159 1 0 19 Operasi Carter/belum terdaftar di IAT
Short's Skyvan SC7-2 4 0 18 Operasi Carter/belum terdaftar di IAT
Beechcraft 1900D Airliner 2 0 18 Operasi Carter
Total 32 0 Last updated: 19 September 2010

Ekspansi

Pada September 2012, perusahaan ini melakukan perubahan pada Surat Izin Usaha Pererbangan ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk menyediakan layanan penerbangan di kelas menengah dengan menjadikan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung sebagai bandar udara penghubungnya.[5]

Tujuan

Jawa

Sumatera

Kaimantan

Referensi

Pranala luar