Indonesia Air Transport
Indonesian Air Transport adalah sebuah maskapai penerbangan yang berpusat di Indonesia. Maskapai ini menyediakan layanan udara bagi industri minyak dan gas di Indonesia dan Asia Tenggara, baik dari lepas pantai maupun di darat. Pangkalan utamanya adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP), Jakarta.
| |||||||
Didirikan | 1968 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pusat operasi | Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta | ||||||
Penghubung | Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung | ||||||
Slogan | Pesona Penerbangan Indonesia | ||||||
Perusahaan induk | MNC Energy Investments dan Global Transport Services (MNC Asia Holding) | ||||||
Kantor pusat | MNC Tower Lt. 24, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta Pusat | ||||||
Situs web | www |
Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Indonesia Air Transport berada dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa karena alasan keamanan pada Desember 2014.
Sejarah
suntingMaskapai ini didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 1968, awalnya untuk melayani penerbangan bagi perusahaan minyak milik negara Pertamina dan kontraktor asing perusahaan minyak lainnya. Maskapai ini dioperasikan oleh PT Indonesia Air Transport, milik PT MNC Energy Investments Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.[1]
Armada
suntingArmada dari Indonesia Air Transport meliputi:
Pesawat | Jumlah | Pesanan | Penumpang | Rute |
---|---|---|---|---|
Dauphin SA 365 N2 (helikopter) | 1 | 0 | 11 | Operasi carter |
Eurocopter EC 155 B1 (helikopter) | 3 | 0 | 13 | Operasi carter |
Eurocopter EC 155 B (helikopter) | 1 | 0 | 13 | Operasi carter |
Fokker 50 | 3 | 0 | 58 | Rute domestik/didaftarkan di IAT sebagai PK-TSN, PK-TSO, PK-TSP |
ATR 42-300QC | 1 | 0 | 45 | Rute domestik/carter |
ATR 42-500 | 2 | 0 | 71 | Domestik/Operasi carter, ATR-42-500 perdana dicarter PT Badak NGL. registrasi PK-THT |
Embraer 135 BJ | 1 | 13 | ||
Total | 12 | 0 | Last updated: 19 September 2010 |
Ekspansi
suntingPada September 2012, perusahaan ini melakukan perubahan pada Surat Izin Usaha Pererbangan ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk menyediakan layanan penerbangan di kelas menengah dengan menjadikan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung sebagai bandar udara penghubungnya.[2]
Tujuan
suntingJawa
suntingSumatera
sunting- Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang
- Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
- Bandar Udara Internasional Polonia, Medan
- Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
Kalimantan
sunting- Bandar Udara Supadio, Pontianak
- Bandar Udara Susilo, Sintang
- Bandar Udara Iskandar, Pangkalanbun
- Bandar Udara Rahadi Oesman, Ketapang
Sulawesi
suntingReferensi
sunting- ^ Business Profile of Indonesia Transport & Infrastructure Tbk PT
- ^ "November 2012, Indonesia Air Transport Beroperasi". 20 September 2012.
- ^ "Indonesia Air: Jadwal penerbangan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-01. Diakses tanggal 2013-06-05.
Pranala luar
sunting- (Inggris) Situs web resmi