Irawan Soejono

Revisi sejak 5 November 2014 17.34 oleh Ciput.putrawidjaja (bicara | kontrib) (Jerman Nazi --> Nazi Jerman)

Irawan Soejono adalah seorang mahasiswa Indonesia yang diakui oleh Belanda sebagai pahlawan negara tersebut karena perjuangannya melawan Nazi Jerman selama masa pendudukan Nazi Jerman di Belanda (1940-1945).

Pada masa Perang Dunia II, Irwan Soejono adalah anggota Perhimpunan Indonesia di Belanda. Ayahnya adalah Raden Adipati Ario Soejono, orang Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pertama yang menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Belanda. Irawan Soejono gugur ditembak sebagai pejuang perlawanan bawah tanah Belanda melawan Jerman.

Di kalangan pejuang-pejuang perlawanan Belanda Irawan dikenal dengan nama Henk van de Bevrijding. Ia ditugasi menangani alat-alat percetakan bawah tanah dan radio untuk menangkap siaran-siaran Sekutu. Selain itu, ia juga menjadi anggota kelompok bersenjata perjuangan perlawanan Indonesia.

Irawan Soejono gugur di Leiden pada bulan Januari 1945. Saat itu ia sedang mengangkut sebuah mesin stensil yang digunakan untuk penerbitan perlawanan di bawah tanah. Hal ini diketahui oleh Gestapo, polisi rahasia Nazi Jerman, yang kemudian berusaha menangkapnya. Irawan berusaha meloloskan diri, namun ia ditembak hingga tewas.

Setelah gugurnya Irawan Soejono, kelompok bersenjata di bawah tanah Indonesia ini diberi nama Grup Irawan Soejono.

Penghargaan

 
Papan nama jalan Irawan Soejonostraat di Osdorp, Amsterdam, Belanda

Sebagai penghargaan atas perjuangan dan pengorbanannya, pada 4 Mei 1990, pemerintah wilayah kota Osdorp di Amsterdam, Belanda, menamai salah satu jalan di kota itu Irawan Soejonostraat (Jalan Irawan Soejono).

Pranala luar