Subjek-objek-verba

Revisi sejak 22 November 2014 10.46 oleh Sherlockindo (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Dalam tipologi linguistik, bahasa '''subjek–objek–predikat''' (SOP) adalah bahasa yang urutan unsur kalimatnya berupa atau biasanya berup...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam tipologi linguistik, bahasa subjek–objek–predikat (SOP) adalah bahasa yang urutan unsur kalimatnya berupa atau biasanya berupa subjek, objek, dan predikat. Jika bahasa Indonesia adalah bahasa SOP, maka "Adi lantai menyapu" akan menjadi struktur kalimat yang umum, alih-alih "Adi menyapu lantai". Tipologi ini juga dipakai untuk menjelaskan bahasa ergatif seperti bahasa Adygea dan Basque yang memiliki agen sebagai pengganti subjek sehingga urutannya menjadi agen-objek-predikat.

Penggunaan

Di antara bahasa-bahasa alami yang mementingkan urutan unsur kalimat, SOP merupakan jenis urutan yang paling banyak digunakan, diikuti oleh subjek–predikat–objek (SPO).[1] Bahasa yang menggunakan struktur SOP meliputi bahasa Afrikaans, Ainu, Akkadia, Amhar, Armenia, Assam, Aymara, Azerbaijan, Basque, Bengal, Burma, Burushaski, rumpun bahasa Dogon, Elam, Yunani Kuno, Hindi, Het, Hopi, Hungaria, rumpun bahasa Ijoid, Itelmen, Jepang, Kazakh, Korea, Kurdi, Latin Klasik, Manchu, rumpun bahasa Mande, Marathi, Mongolia, Navajo, Nepali, Nepal, Nivkh, Nobiin, Pali, Pashto, Persia, Punjab, Quechua, Sanskerta, rumpun bahasa Senufo, Seri, Sisilia, Sindhi, Sinhala dan sebagian besar anggota rumpun bahasa Indo-Iran lainnya, Somali dan anggota rumpun bahasa Kushi lainnya, Sumeria, Tagalog, Tibet dan hampir semua anggota rumpun bahasa Tibeto-Burma lainnya, Kannada, Malayalam, Tamil, Telugu, dan semua anggota rumpun bahasa Dravida lainnya, Tigrinya, rumpun bahasa Turk, Turki, Urdu, Yukaghir, serta hampir semua anggota rumpun bahasa Kaukasia.

Struktur baku bahasa Mandarin adalah SOP, tetapi untuk menyusun kalimat sederhana dengan konteks yang jelas, urutan unsur kalimatnya dapat dibolak-balik sehingga memungkinkan terbentuknya struktur SOP maupun OSP. Sementara itu, bahasa Belanda dan Jerman dianggap berstruktur SPO dalam tipologi konvensional, tetapi SOP dalam tata bahasa generatif.

Referensi

  1. ^ Crystal, David (1997). The Cambridge Encyclopedia of Language (edisi ke-kedua). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-55967-7.