Hakim-hakim 7 (disingkat Hak 7) adalah bagian dari Kitab Hakim-hakim dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2]

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi paling awal 47 tahun setelah kemenangan Debora dan Barak.[4] (~ 1169 SM)

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 2

Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.[5]

Perintah untuk mengurangi jumlah tentaranya dari 32.000 orang menjadi 300 orang (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 7:2-7) menjelaskan empat kebenaran alkitabiah.

  1. Hanya kehadiran dan tindakan Allah dapat memastikan kemenangan bagi umat-Nya. Allah dapat bekerja dengan perkasa melalui sejumlah kecil orang yang penuh pengabdian. "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam" (Zakharia 4:6).
  2. Kesiagaan dan pengabdian rohani, bukan jumlah besar, adalah sangat penting bagi Allah (bandingkan Wahyu 3:4–5).
  3. Sumber daya dan kekuatan utama kita untuk menghadapi semua tantangan hidup dapat dijumpai di dalam Allah saja (Filipi 4:13).
  4. Kesombongan akan keberhasilan "saya" dengan sendirinya menjadi penghalang untuk menerima kuasa dan pertolongan Allah sepenuhnya (Amsal 8:13).[6]

Ayat 11

[Firman TUHAN:] "Maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia (Gideon) bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.[7]

Allah memberikan semangat kepada Gideon untuk mengurangi ketakutannya dan memperkuat imannya (bandingkan ayat Hakim–hakim 7:10). Orang percaya yang berserah kepada kehendak Allah dan melayani Dia dengan setia, kadang-kadang memerlukan dorongan dari Allah. Ketika saat-saat itu tiba, kita harus berdoa agar Allah melalui Roh-Nya akan membangkitkan iman, pengharapan, dan keberanian kita (lihat 2 Korintus 1:4–11; Filipi 4:6–7).[6]

Ayat 22

Sedang ketiga ratus orang itu meniup sangkakala, maka di perkemahan itu TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.[8]

Ayat 23

Kemudian dikerahkanlah orang-orang Israel dari suku Naftali dan dari suku Asyer dan dari segenap suku Manasye, lalu mereka mengejar orang Midian itu.[9]

Ayat 24

Gideon menyuruh juga orang ke seluruh pegunungan Efraim dengan pesan: "Turunlah menghadapi orang Midian, dan dudukilah segala batang air sampai ke Bet-Bara, dan juga sungai Yordan." Maka semua orang Efraim dikerahkan, lalu mereka menduduki segala batang air sampai ke Bet-Bara, juga sungai Yordan.[10]

Ayat 25

Mereka berhasil menawan dua raja Midian, yakni Oreb dan Zeeb. Oreb dibunuh di gunung batu Oreb dan Zeeb dibunuh dalam tempat pemerasan anggur Zeeb. Mereka mengejar orang Midian itu, lalu mereka membawa kepala Oreb dan kepala Zeeb kepada Gideon di seberang sungai Yordan.[11]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Hakim–hakim 2:6–9
  4. ^ Hakim–hakim 5:31
  5. ^ Hakim–hakim 7:2
  6. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Hakim–hakim 7:11
  8. ^ Hakim–hakim 7:22
  9. ^ Hakim–hakim 7:23
  10. ^ Hakim–hakim 7:24
  11. ^ Hakim–hakim 7:25

Lihat pula

Pranala luar