Taruna Ikrar

Dokter dan ilmuwan Indonesia
Revisi sejak 23 Desember 2014 07.30 oleh Bozky (bicara | kontrib) (clean up, replaced: beliau → ia using AWB)

Dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D. (lahir 15 April 1969), adalah dokter dan seorang ilmuwan berkebangsaan Indonesia dalam bidang farmasi, jantung, dan syaraf. Sekarang ini ia menjabat sebagai spesialis pembantu (assistant specialist) di laboratorium Xu (yang dikepalai Dr. Xu) di departemen anatomi dan neurobiologi di Universitas Kalifornia di Irvine.[1] Taruna Ikrar adalah salah satu penulis yang mempopulerkan sistem AlstR (allatostatin receptor) lewat sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal Frontiers of Neural Circuit edisi 20, Januari 2012.[2] Sistem AlstR ini memiliki potensi untuk mengontrol kejang2 pada penyakit epilepsi dan merupakan bagian dari teknik gene therapy,[3] sebuah terapi yang sudah ditemukan beberapa tahun oleh ilmuwan lain sebelum tulisan Taruna Ikrar dan kawan-kawan tersebut dipublikasikan. Selain itu ia juga pemegang paten metode pemetaan otak manusia sejak tahun 2009[4], berdasarkan metode ini para ilmuwan berhasil menggambarkan dinamika yang terjadi pada otak manusia dengan rinci. Pada tahun 2014 ia melakukan penelitian bahwa kualitas tidur sangat dipengaruhi oleh keseimbangan hormon, terutama kadar melanin-concentrating hormone (MCH), hasil penelitiannya ini dipublikasikan dalam Journal Physiology[5].

Taruna Ikrar
Taruna Ikrar, Ahli Neuroscience Indonesia dalam sebuah seminar.
LahirTaruna Ikrar
PekerjaanIlmuwan/Peneliti

Riwayat Hidup dan Pendidikan

Taruna Ikrar dilahirkan di daerah pesisir pantai di Kota Makassar dari orang tua yang berprofesi sebagai guru. Ia adalah anak ke-5 dari 10 bersaudara. Sejak dari kecil ia sudah bercita-cita menjadi dokter. Setamat dari SMA, ia mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar[6]. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, ia melanjutkan pendidikan Master Farmakologi (M. Pharm) di Universitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa dari pemerintahan Jepang (Mombukagakusho) untuk meneruskan pendidikan Ph.D. dengan spesialisasi penyakit jantung di Universitas Niigata, Jepang. Selanjutnya pada tahun 2008, ia kembali melanjutkan program post-doctoralnya di bidang neurosains di School of Medicine, University of California, Amerika Serikat.

Aktivitas

Taruna Ikrar pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia periode 2000-2003. Selain itu, ia juga menjadi anggota American Cardiology Collage, and Society for Neurosciences, International Heart Research Association, Asia Pacific Hearth Rhythm Association, dan Japanese Cardiologist Association.

Selain aktif dalam berbagai organisasi, ia juga hobi menulis, tulisannya sering tampil di berbagai surat kabar daerah dan nasional seperti Harian Kompas, Detik.com, Harian Fajar dan Harian Pedoman Rakyat.

Taruna Ikrar akan mulai mengajar di Departemen Biotechnology dan Neuroscience, Surya University[7] pada tahun 2014.

Keluarga

Taruna Ikrar menikah dengan Elfi Wardaningsih, rekan sesama dokter yang kebetulan bertemu di perpustakaan Universitas Indonesia. Dari pernikahannya ini, ia telah dikaruniai dua anak, yaitu Agilla Safazia Ikrar dan Athallah Razandhia Ikrar.

Referensi

Pranala luar