KRI Usman-Harun (359)

kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia
Revisi sejak 30 Desember 2014 13.57 oleh Hanamanteo (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh Eddysw) dan mengembalikan revisi 8345954 oleh Hanamanteo)

KRI Usman-Harun (359) adalah sebuah Kapal Perang Republik Indonesia. Nama kapal ini berasal dari 2 tokoh pahlawan nasional Indonesia, yaitu Usman Janatin dan Harun Thohir yang terlibat dalam pengeboman MacDonald House yang terjadi pada 10 Maret 1965.[3][4]

Berkas:KRI Usman Harun blogspot.jpg
KRI Usman-Harun (359)
Sejarah
 Angkatan Laut IndonesiaIndonesia
Nama KRI Usman-Harun (359)
Pembangun BAE Systems Marine
Diluncurkan Juni 2001
Identifikasi 359
Status Masih bertugas
Ciri-ciri umum
Jenis F2000 Korvet
Berat benaman 1,940 ton
Panjang 89,9 m (295 ft) LWL, 95 m (312 ft) LOA
Lebar 12,8 m (42 ft)
Daya muat 3,6 m (12 ft)
Pendorong
Kecepatan 30 knot (56 km/h)[1]
Jangkauan 5.000 mil laut (9.000 km) at 12 knot (22 km/h)[2]
Awak kapal 79 (room for an additional 24)
Sensor dan
sistem pemroses
  • Ultra Electronics/Radamec Series 2500 electro-optic weapons director.
  • Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar.
  • BAE Systems Insyte AWS-9 3D E- and F-band air and surface radar.
  • BAE Insyte 1802SW I/J-band radar trackers.
  • Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar.
  • Thales Nederland Scout radar for surface search.[2]
  • Thales Sensors Cutlass 242 countermeasures.[2]
Senjata
  • 1 x Oto Melara 76mm gun.
  • 2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm guns
  • 16 VLS for MBDA (BAE Systems) MICA surface-to-air missile launcher.
  • 2 x 4 Quad MBDA (Aerospatiale) Exocet MM40 Block II missile launchers.
  • 2 x triple BAE Systems 324mm torpedo tubes.
  • Pesawat yang
    diangkut
    1 x S-70B Seahawk
    Fasilitas penerbangan Flightdeck, tanpa hangar

    Kapal ini sebelumnya dibuat untuk Angkatan Laut Brunei dengan nama KDB Bendahara Sakam.

    Penamaan

    Penamaan Usman dan Harun pada nama kapal ini berasal dari nama Sersan Dua KKO Anumerta Usman Janatin dan Kopral Dua KKO Anumerta Harun Thohir yang dijatuhi hukuman mati karena keterlibatan mereka dalam pengeboman MacDonald House pada 10 Maret 1965 di gedung Hongkong and Shanghai Bank (dikenal dengan nama MacDonald House) yang terletak di Orchard Road, Singapura.[5] Singapura menuduh mereka melakukan infiltrasi terkait dengan operasi konfrontasi dengan Malaysia.[6] KRI Usman Harun-359, masing-masing, memiliki jumlah ABK 85 prajurit, dengan rincian perwira 17 orang, bintara 40 orang dan tamtama 28 orang. Kapal perang ini merupakan kapal patroli lepas pantai jenis Korvet, diluncurkan berturut-turut pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002. Kapal kapal perang MRLF tersebut tiba di Indonesia pertengahan bulan September 2014. KRI Usman Harun-359 dikomandani Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta, ST.[7]

    Persenjataan

    Kesenjataan canggih melengkapi kedua KRI ini serta didukung oleh Platform System yang baik, di antaranya, Radar Navigasi, Radar Surveillance untuk mendukung pengamatan udara serta Radar Tracker Senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap sasaran Meriam 76 mm Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) dan 30 mm di lambung kanan dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai CIWS (Close in Weapon System) jika ada bahaya udara mengancam kapal tersebut. Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh camera video yang ada. Sebagai kapal frigate, kedua kapal perang ini juga dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar.

    Propulsion system maupun pesawat-pesawat bantu yang ada di kapal tersebut dikontrol secara computerisasi oleh IPMS (Integrated ang cukup Platform Manajemen System) sehingga jika ada kerusakan/failure pada salah satu system kapal akan terdeteksi secara dini. Secara rinci kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam Oto Melara 76 mm, 2 meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk perang atas air dan bawah air. Selain itu, dilengkapi pula dengan 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan-ke- udara VLS MBDA MICA (BAE System), 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Dua sistem arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun permukaan laut.

    Kapal perang ini memiliki panjang 95 meter, lebar 12,7 meter, dengan berat 2.300 ton. Dengan kemampuan mesin 4 x MAN 20 RK270 Diesel, kapal ini memiliki kecepatan 30 knot. Kapal terbaru yang nantinya masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim ini, dilengkapi dengan Radar dan Avionik Sonar: FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Prancis.

    Referensi

    1. ^ "Ruston's RK270 Engines Power Offshore Patrol Vessels". Maritime News. 2001-10-01. Diakses tanggal 2009-02-28. 
    2. ^ a b c "Nakhoda Ragam Class Offshore Patrol Vessels, Brunei". Naval Technology. Diakses tanggal 2009-02-28. 
    3. ^ Rastika, Icha (13 Februari 2014). "TNI: KRI Usman-Harun Boleh Saja Lintas di Singapura". Kompas. 
    4. ^ "PAHLAWAN NASIONAL USMAN DAN HARUN DI KUKUHKAN SEBAGAI NAMA KRI" website marinir.mil.id. Diakses 2014-9-12
    5. ^ "Warga Singapura Tak Persoalkan Kapal Usman-Harun". Tempo. 16 Februari 2014. 
    6. ^ "Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?". Tempo. 10 Februari 2014. 
    7. ^ "KASAL KUKUHKAN KRI BUNG TOMO-357 DAN KRI USMAN HARUN-359" website tnial.mil.id. Diakses 2014-5-12