Tari lengger
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Tari topeng Lénggér Lénggér artinya tledhek laki-laki. [1] kalebu tarian tradisional, yang sudah sangat lama dikenal di tanah jawa tengah. Lénggér, berasal dari kata eling ngger.[2] Tarian ini memberikan nasehat dan pesan kepada setiap orang untuk dapat bersikap mengajak dan membela kebenaran dan menyingkirkan kejelekan. Tarian ini dirintis di Dusun Giyanti oleh tokoh kesenian dari desa Kecis, Kecamatan Selomerto, yaitu Bapa Gondowinangun antara tahun 1910. Selanjutnya antara tahun 60-an. Tarian ini dikembangkan oleh Ki Hadi Soewarno.
Cara menari
Tari topeng Lénggér dipentaskan oleh dua orang, laki-laki dan perempuan, laki-laki memakai topeng dan perempuan mengenakan baju tradisional.Mereka menari antara 10 menit dalam setiap babak. Diiringi alunan musik gambang, saron, kendang, gong, dan lainnya. [2] Penari perempuan didandani seperti putrid keratin jawa zaman dahulu dengan menggunakan kemben dan selendang. Penari laki-laki tampil menggunakan topeng. [3]
Keistimewaan
Tari topeng Lénggér disebut juga tayub topeng. Tarian Lengger ini memang turunan dari tari tayub, yang variasinya berkembang dan tersebar di tanah jawa. Akan tetapi ada perbedaan antara tari topeng Lénggér dan tari Tayub. Untuk menarikan tayub harus perempuan yang masih perawan akan tetapi Lénggér bisa ditarikan oleh perempuan maupun laki-laki.[3]