Radang telinga tengah
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Radang telinga tengah (bahasa Latin: otitis media) adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering terjadi pada anak-anak. Pada semua jenis otitis media juga dikeluhkan adanya gangguan dengar (tuli) konduktif.
Radang telinga tengah | |
---|---|
Berkas:Acute Otitis Media.jpg | |
Tampilan dari gendang telinga yang menunjukan radang telinga tengah | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Otolaringologi, audiologi |
Dari perjalanan klinisnya, radang telinga tengah dibedakan atas akut (mendadak) dan kronis (berproses dalam jangka panjang/lama).
Tindakan yang mengurangi terjadinya otitis media adalah pemberian vaksin pneumococcus dan vaksin influenza, pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran, dan menghindari merokok.[1] Pemberian antibiotik secara efusi pada umumnya tidak mempercepat pemulihan otitis media.[2][3] Penggunaan obat pereda sakit (analgesic) sangat penting untuk penanganan otitis media akut (OMA).[1] Obat tersebut adalah paracetamol (acetaminophen), ibuprofen, obat tetes telinga benzocaine, atau golongan opiat (jika sakit sekali).[1] antibiotik untuk OMA dapat mempercepat penyembuhan, tetapi dapat terjadi adanya efek samping (side effects).[4] Antibiotik seringkali direkomendasikan pada penderita yang parah dan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Pada penderita yang lebih ringan, maka pemberian antibiotik dilakukan setelah 2 atau 3 hari tanpa adanya perbaikan kondisi penderita.[2] Antibiotik awal yang dipilih adalah amoxicillin. Pada penderita yang sering terinfeksi, maka penggunaan tympanostomy tubes dapat mengurangi frekuensi kekambuhan.[1]
Bagaimana Otitis Media Terjadi
Otitis media adalah infeksi atau inflamasi / peradangan di telinga tengah.
Telinga sendiri terbagi menjadi tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga tengah adalah daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di telinga dalam. Selain itu di daerah ini terdapat saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan bagian atas. Guna saluran ini adalah:
- Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.
- Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung.
- Sebagai sawar kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah
Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.
Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.
Otitis Media Akut
Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakan virus maupun bakteri. Pada 25% pasien, tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. Virus ditemukan pada 25% kasus dan kadang menginfeksi telinga tengah bersama bakteri. Bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae, diikuti oleh Haemophilus influenzae dan Moraxella cattarhalis. Yang perlu diingat pada OMA, walaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri, hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. Hal ini dimungkinkan karena tanpa antibiotik pun saluran Eustachius akan terbuka kembali sehingga bakteri akan tersingkir bersama aliran lendir.
Otitis Media Kronik
Otitis media kronik ditandai dengan adanya supuratif (bernanah) yang merupakan lanjutan dari OMA yang mengalami pecah gendang telinga dan tidak menutup setelah 6 minggu atau non supuratif (serosa/gendang telinga utuh).
Rujukan
- ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaPeads2013
- ^ a b "Otitis Media: Physician Information Sheet (Pediatrics)". cdc.gov. November 4, 2013. Diakses tanggal 14 February 2015.
- ^ van Zon, A; van der Heijden, GJ; van Dongen, TM; Burton, MJ; Schilder, AG (12 September 2012). "Antibiotics for otitis media with effusion in children". The Cochrane database of systematic reviews. 9: CD009163. PMID 22972136.
- ^ Venekamp, RP; Sanders, S; Glasziou, PP; Del Mar, CB; Rovers, MM (31 January 2013). "Antibiotics for acute otitis media in children". The Cochrane database of systematic reviews. 1: CD000219. PMID 23440776.