Ainun Najib

pakar teknologi informasi dari Indonesia
Revisi sejak 6 Maret 2015 07.33 oleh LaBoTW2 (bicara | kontrib) (update berita terbaru)

Ainun Najib adalah seorang praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur yang berdomisili di Singapura, yang dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org. Ia bekerja sebagai ilmuwan data (data scientist) di Traveloka.[2]

Ainun Najib
Ainun Najib - tangkapan layar oleh Iwan Novirion
Ainun Najib saat diwawancara oleh Global Indonesian Voices
Lahir20 Oktober 1985 (umur 39)
Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur[1]
Tempat tinggalSingapura Bukit Batok, Singapura
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterUniversitas Teknologi Nanyang
Pekerjaandata scientist (ilmuwan data)
Dikenal atasKawalPemilu.org
Facebook: ainunnajib X: ainunnajib Instagram: ainunnajib.id LinkedIn: ainunnajib Modifica els identificadors a Wikidata

Biografi

Ainun dilahirkan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan tinggal disana hingga remaja. Ia melanjutkan sekolahnya di SMUN 5 Surabaya.[1] Ketika di SMU, ia termasuk anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003 dan meraih honorable mention.[3] Ia mendapatkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura dengan jurusan Computer Engineering. Ketika di NTU, ia bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006) dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).[4][5] Setelah lulus, ia bergabung dengan IBM Singapura[2] sebagai software engineer hingga kini ia menjabat sebagai konsultan senior.[3] Pada tahun 2015, ia bergabung dengan perusahaan internet Indonesia Traveloka sebagai seorang ilmuwan data.[2]

Ainun dikenal sebagai juru bicara dan salah satu penggagas situs KawalPemilu.org, yaitu situs crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU. Berkaitan dengan situs ini, ia muncul di berbagai media cetak dan elektronik, termasuk beberapa wawancara di Metro TV[6] dan wawancara oleh koran Financial Times.[7]

Referensi