Alkoholisme

Revisi sejak 7 Maret 2015 19.43 oleh JThorneBOT (bicara | kontrib) (→‎Referensi: clean up, removed: {{Link FA|vi}})

Alkoholisme adalah simtoma klinis yang ditandai dengan kecenderungan untuk meminum alkohol lebih daripada yang direncanakan, kegagalan usaha untuk menghentikan kebiasaan minum minuman keraswalaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang merugikan.

Alkoholisme

Hampir 8% orang dewasa di Amerika Serikat memiliki masalah dalam penggunaan alkohol. Pria 4 kali lebih sering menjadi alkoholik (pecandu alkohol) dibandingkan wanita.

Paparan kronis terhadap etanol, senyawa organik yang terdapat di dalam alkohol, akan merusak mitokondria hepatosit dengan meningkatkan reaksi oksidasi terhadap DNA yang terdapat di dalam mitokondria, yang kemudian berpengaruh pada respirasi selular pada rantai pernapasan beserta respirasomnya.[1] Disamping itu, etanol juga menginduksi pembentukan ROS dan stres oksidatif.[2]

Bibiliografi

Referensi

  1. ^ (Inggris)"Ethanol feeding enhances age-related deterioration of the rat hepatic mitochondrion". Thomas Jefferson University; Alan Cahill, Stuart Hershman, Adrian Davies, and Peter Sykora. Diakses tanggal 2010-11-20. 
  2. ^ (Inggris)"Alcohol and mitochondria: a dysfunctional relationship". Alcohol Research Center, Department of Pathology, Anatomy and Cell Biology, Thomas Jefferson University; Hoek JB, Cahill A, Pastorino JG. Diakses tanggal 2010-11-20.