Pneumotoraks

Revisi sejak 11 Maret 2015 21.44 oleh JThorneBOT (bicara | kontrib) (clean up, removed: {{Link GA|en}})

Pneumotoraks adalah pengumpulan udara atau gas dalam rongga pleura, yang berada antara paru-paru dan toraks. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan pada orang tanpa kondisi paru-paru kronis (biasa disebut Pneumotoraks Primer) dan orang dengan penyakit paru-paru (Pneumotoraks Sekunder). Selain itu, banyak juga ditemui kasus pneumotoraks yang disebabkan trauma fisik pada dada, cedera akibat ledakan atau komplikasi dari berbagai pengobatan.

Pneumotoraks
Informasi umum
SpesialisasiKedokteran gawat darurat, Pulmonologi, bedah toraks dan kardiovaskular Sunting ini di Wikidata

Udara dapat ke luar dari paru-paru ke rongga pleura saat kantung udara di paru-paru, atau bulla, meledak. Latihan fisik secara berlebihan dapat mendorong terjadinya pneumotoraks. Komplikasi kondisi paru-paru seperti asma dan chronic obstructive pulmonary disease juga dapat memicu kondisi ini.

Tipe

Spontaneous pneumothorax, disebut primary pneumothorax, terjadi pada riwayat penyakit paru yang yang mendasari sebelumnya. Secondary pneumothorax terjadi sebagai akibat dari kondisi atau kejadian yang mendasarinya misalnya disebabkan benturan dada yang keras.

Penyebab

Spontaneous pneumothorax disebabkan oleh pecahnya kista atau kantong kecil (bleb) pada permukaan paru. Pneumotoraks mungkin juga terjadi setelah luka pada dinding dada seperti tulang rusuk yang patah, luka yang menembus apa saja (tembakan senapan atau tusukan), invasi operasi dari dada, atau yang diinduksi dengan bebas dalam rangka untuk mengempiskan paru. Pneumotoraks dapat juga berkembang sebagai akibat dari penyakit-penyakit paru yang mendasarinya, termasuk cystic fibrosis, chronic obstructive pulmonary disease, kanker paru, asma, dan infeksi-infeksi dari paru-paru.

Gejala

Gejala-gejala dari pneumotoraks termasuk nyeri dada yang biasanya mempunyai suatu pencetusan yang tiba-tiba. Rasa nyeri yang menusuk dan rasa sesak yang luar biasa di dada. Napas yang pendek, denyut jantung yang cepat, napas yang cepat, batuk, dan kelelahan adalah gejala-gejala lain dari pneumotoraks. Pada kasus tertentu kulit mungkin tampak warna kebiruan (diistilahkan: cyanosis) yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen di dalam darah.

Diagnosis

Pemeriksaan dada dengan sebuah stetoskop mengungkapkan suara-suara pernapasan yang berkurang atau tidak hadir diatas paru yang terpengaruh. Diagnosis yang lebih akurat dapat dilakukan dengan penyinaran sinar-X dada.

Pengobatan

Mengobati pneumotoraks yang kecil tanpa penyakit paru yang mendasarinya mungkin hilang degan sendirinya dalam waktu satu sampai dua minggu. Namun, Pneumotoraks yang lebih besar dan pneumotoraks yang berhubungan dengan penyakit paru yang mendasarinya seringkali memerlukan tindakan medis berupa aspiration (penyedotan) udara bebas yang terjebak di rongga pleural ke suatu tabung. Kemungkinan komplikasi-komplikasi yang dilaporkan adalah nyeri, infeksi dari ruang antara paru dan dinding dada ruang pleural, hemorrhage perdarahan, penumpukan cairan di paru, dan tekanan darah rendah hypotension. Pada beberapa kasus-kasus, kebocoran tidak menutup dengan sendirinya. Ini disebut suatu bronchopleural fistula, dan mungkin memerlukan operasi dada untuk memperbaiki lubang di paru.