Operation Wedding Series
Operation Wedding Series adalah sinetron yang ditayangkan di Sctv pada 16 Maret 2015 . Para pemerannya antara lain Agatha Valerie, Al Arthur Muchtar, Kimberly Ryder, Pamela Bowie, Eza Gionino, Chantiq Schagerl, Michael Richard dan Fandy Christian.
Operation Wedding (sinetron) | |
---|---|
Pemeran | Kimberly Ryder Pamela Bowie Eza Gionino Agatha Valerie Chantiq Schagerl Bucek Depp Fandy Christian Joshua Otay Michael Richard |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Produksi | |
Produser | Chand Parwez Servia Fiaz Servia |
Distributor | Starvision Plus |
Rilis asli | |
Rilis | 16 Maret 2015 |
Pemeran
Pemeran | Peran |
---|---|
Kimberly Ryder | Tara |
Pamela Bowie | Lira |
Eza Gionino | Ferry |
Agatha Valerie | Vera |
Chantiq Schagerl | Windi |
Bucek | Pak Kardi |
Fandy Christian | |
Joshua Otay | |
Michael Rickard | |
Emmie Lemu | Pembantu |
Megan Anita Domani | Little Tara |
Sinopsis
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Bukan tanpa sebab, kalau film produksi Starvision mengikuti jejak para pendahulunya, beberapa film lain yang mendulang sukses di layar lebar kemudian menjadi tayangan series di televisi. Kali ini giliran Operation Wedding. Sebuah cerita segar tentang empat kakak beradik perempuan yang berbeda sifat, saat mengalami masa remaja dan menjelang dewasa, tanpa bimbingan seorang Ibu. Ayah lah yang membesarkan keempat putrinya dengan didikan ala militer dan laki banget, hingga tidak paham ada sisi-sisi kewanitaan yang tidak dapat ia masuki. MASIH TENTANG CINTA... Kali ini dalam Operation Wedding The Series mengangkat masalah cinta. Berbeda dengan film aslinya series kali ini ada sebuah cinta dalam sebuah keluarga, cinta yang luar biasa antara kakak beradik serta Ayah mereka yang cukup lama menduda. Cinta jenis ini lebih murni dibanding cinta sepasang kekasih. Karena tanpa tendensi apa-apa. Walau dalam perjalanannya kisah cinta dalam serial ini penuh benturan. Maklum empat dara berlainan sifat, berbeda umur tidak terlalu jauh. Hingga mereka sering terlibat ribut antara mereka sendiri. Belum lagi Ayah mereka yang otoriter, membuat ke empatnya "terpaksa" menurut. Tapi siap meledak kapan saja.