Cagar Alam Pararawen

taman reservasi di Indonesia

Cagar Alam Pararewen adalah Hutan lindung yang berada di Dusun Pararewen Desa Pendreh dan Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah. Cagar Alam ini merupakan Hutan Hujan Tropis dan masih merupakan ekosistem dataran rendah[1].Cagar Alam ini juga sebagai objek wisata yang mudah dijangkau yaitu sekitar 15 menit dari pusat kota[2]

Sejarah dan Status

Status kawasan Pararawen sebelumnya adalah Hutan Lindung berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Provinsi Kalimantan Tengah No. Ek. 09/SK/VIII/1973 tanggal 15 Agustus 1973. Ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 705/Kpts/Um/II/1979 tanggal 3 Nopember 1979, dengan luas 6.000 ha yang terdiri dari Cagar Alam (CA) Pararawen I seluas 2.000 ha dan CA Pararawen II seluas 4.000 ha. CA Pararawen I dan II dikukuhkan/ditetapkan dengan SK Menhut Nomor : 85/Kpts-II/1999 tanggal 25 Pebruari 1999 tentang Penetapan Cagar Alam Pararawen I dan II dengan luas 5.855 ha, terdiri dari luas CA Pararawen I 2.015 ha dan CA Pararawen II seluas 3.840 ha[3][4].

Letak

Secara geografis berada di 114º 44’ - 114º 50’ BT dan 0º 37’ - 01º 02’ LS. Letak secara administrasi pemerintahan berada pada wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Utara. Desa sekitar kawasan yaitu Dusun Pararawen Desa Pendreh dan Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah[3].

Batas-batas

Utara : HPH PT. Tanjung Raya Timber Selatan : HPH PT. Tanjung Raya Timber Barat : HPH PT. Tanjung Raya Timber Timur : Desa Lemo I, Desa Lemo II dan Desa Pendreh. Panjang batas kawasan 40,05 km, dengan jumlah pal batas sebanyak 401 buah[3].

Keadaan Lapangan

Topografi pada daerah ini berupa dataran rendah hingga berbukit dengan kelerengan 26 % s/d 40 %, sedangkan ketinggian 0 – 380 dpl. Dataran rendah umumnya terletak di sebelah Timur dan Utara, sedangkan daerah yang agak curam terdapat di sekitar Barat dan Selatan. Jenis tanah podsolik merah kuning dengan batuan induk, batuan beku dan endapan, bisiosoad bukit dan pegunungan lipatan. Geologi termasuk dalam formasi Paleogon dan Kwarter. Curah hujan 3.000 mm/th di bagian selatan - lebih dari 4.000 mm/tahun di bagian utara. Termasuk iklim tropis yang lembab dan panas, yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau. Tipe iklim tropika basah (A) berdasarkan Schmidt-Ferguson, kelembaban nisbi (RH) rata-rata 85 % pertahun dan suhu tertinggi 35º C dan suhu terendah mencapai 20º C. Sumber daya lain di daerah ini berupa pemandangan/panorama alam[3].

Flora dan Fauna

Kawasan ini merupakan tipe ekosistem hutan hujan tropika pegunungan yang didominasi oleh Dipterocarpaceae dan sebagai habitat flora fauna pentingKesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>.


Referensi