Diet (nutrisi)
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu[1]. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang kedua.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
- Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
- Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat (glukosa) dan kalori).
Asupan nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap massa tubuhnya.
Pola makan yang seimbang akan memberikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, sehingga tubuh kita akan berfungsi dengan baik. sayangnya hal ini menjadi tantangan yang sulit terpecahkan oleh sebagian besar orang di dunia. sebuah semangat dan komitmen merupakan hal yang utama dalam diet.
Faktor yang memengaruhi massa tubuh
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi massa tubuh. Faktor-faktor itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup faktor-faktor hereditas seperti gen, regulasi termis, dan metabolisme. Faktor eksternal mencakup aktivitas fisik, dan asupan makanan.
Faktor internal
Faktor internal yang bertanggung jawab terhadap massa tubuh adalah suatu faktor yang tidak dapat dikendalikan secara sadar oleh orang-orang yang melakukan diet.
Faktor genetik
INSIG2
Penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Medis Universitas Boston menemukan bahwa gen bernama INSIG2 bertanggung jawab terhadap obesitas. Gen INSIG2 bertanggung jawab dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Beberapa produk protein dari Varian gen INSIG2 memiliki daya inhibisi yang rendah sehingga orang-orang dengan varian gen ini akan cenderung lebih banyak menumpuk lemak di dalam tubuhnya. Sekitar 1 dari sepuluh orang (10%) diduga membawa varian gen ini [2] [3].
FTO
Gen lain yang bertanggung jawab terhadap obesitas adalah gen FTO. FTO adalah nama gen yang terletak pada kromosom 16 manusia. Berdasarkan hasil penelitian [4] orang-orang yang memiliki varian tertentu dari FTO dan memiliki pasangan alel homozigot varian tersebut di dalam genomnya (16,4% dari subyek penelitian) memiliki berat badan 3 kg lebih berat dari orang biasa dan memiliki risiko terserang obesitas 1,5 kali lebih besar dari orang biasa[5].
Regulasi termis
Manusia pada dasarnya adalah makhluk berdarah panas yang menghabiskan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Selain membutuhkan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya (rata-rata 37 oC), sejumlah energi juga diperlukan untuk mempertahankan aktivitas organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru. Energi yang diperlukan ini berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.
Umumnya, dalam keadaan tidur, manusia membutuhkan daya sebesar 1 Watt untuk setiap kg berat tubuhnya (manusia dengan tubuh seberat 65 kg akan mengonsumsi daya sekitar 65 Watt, atau kira-kira setara dengan daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan dua buah lampu bohlam). Dengan berat tubuh 65 kg, maka konsumsi energi yang dibutuhkan oleh orang itu setiap harinya adalah sekitar 5.500 kilojoule atau 1.400 kilokalori (kkal). Energi yang dibutuhkan manusia untuk sekedar hidup (di dalam kondisi istirahat), tanpa melakukan aktivitas apapun tadi disebut dengan istilah Laju Metabolisme Basal (Basic Metabolite Rate/BMR).
Mekanisme regulasi termis setiap orang berbeda-beda dan konsumsi energi tersebut yang menentukan seberapa banyak nutrisi yang harus dibakar oleh tubuh untuk menghasilkan energi tersebut. Dengan demikian, semakin tinggi BMR seseorang, maka semakin tinggi konsumsi energinya dan orang tersebut membutuhkan lebih banyak makanan untuk mempertahankan aktivitas tubuhnya. Perbedaan jenis kelamin, ras, dan juga tinggi badan memengaruhi nilai BMR. Kondisi psikologis dan suhu udara juga ikut berpengaruh.
Karena kebutuhan total kalori untuk setiap individu berbeda-beda dan tergantung pada jenis kelamin, usia, bahkan etnis. Para ahli gizi umumnya menggunakan Formula Harris Benedict untuk menghasilkan perkiraan yang lebih akurat terhadap nilai BMR seseorang [6]. Alih-alih menghitung sendiri, saat ada banyak situs internet yang telah menyediakan program sederhana untuk menghitung BMR misalnya program bernama BMR Calculator.
Metabolisme
Metabolisme, secara singkat, adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme lemak merupakan salah satu faktor penentu dalam diet. Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan meningkatkan massa otot di dalam tubuh. Ketika massa otot meningkat, metabolisme makanan akan meningkat. Pastikan juga anda banyak minum air putih untuk meningkatkan metabolisme[7]. Proses ini akan meningkatkan nilai BMR dan kebutuhan kalori.
Faktor eksternal
Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap populasi penduduk Amerika Serikat, terdapat 60,5% penduduk berusia dewasa mengalami kondisi berat badan berlebih (data tahun 2005)[8]. Berdasarkan data tersebut, beberapa ahli yakin bahwa kebiasaan hidup dan pola makan memegang faktor yang lebih dominan dalam memengaruhi berat badan seseorang bila dibandngkan faktor internal. Dua faktor eksternal yang sangat dominan adalah aktivitas fisik dan asupan nutrisi. Seseorang dapat dengan mudah mengurangi berat badannya tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan pembakar lemak dan semacamnya dengan meningkatkan aktivitas serta mengurangi asupan makanan ke dalam tubuhnya.
Aktivitas fisik
Untuk melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan sejumlah energi. Jika energi yang diberikan oleh makanan tidak cukup, maka energi diperoleh dari hasil pemecahan lemak di dalam tubuh. Berikut ini adalah contoh aktivitas fisik beserta kalori yang dibakar perjam (dalam kkal/jam) yang diperlukan setiap melakukan aktivitas tersebut [9].
Aktivitas | 50 kg (kkal/jam) | 70 kg (kkal/jam) |
Bersepeda 10 km/jam | 165 | 240 |
Bersepeda 20 km/jam | 270 | 410 |
Berlari 9 km/jam | 440 | 660 |
Berlari 16 km/jam | 850 | 1.280 |
Berenang 23 m/menit | 185 | 275 |
Berjalan 3 km/jam | 160 | 240 |
Hitung Jumlah Kalori Anda
Setiap orang memiliki berbagai jumlah kalori yang berbeda. Semuanya bergantung pada ukuran tubuh manusia itu sendiri. tidak hanya itu, faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kalori yang dibutuhkan setiap orang bergantung pada :
- Tinggi Badan
- Besar Badan
- Berat Badan
- Massa otot
- Massa Tulang
- Usia
Untuk mengetahuinya, anda bisa konsultasi pada ahli gizi, ahli diet, maupun dokter. nantinya, data-data tersebut akan diolah lalu akan menghasilkan jumlah kalori bagi tubuh anda. Misalnya, Jumlah kalori anda 1900kkal maka ketika anda makan dibawah jumlah kalori tersebut akan membuat anda lemas dan tidak energik, sebaliknya ketika anda makan dengan makanan berkalori lebih dari standartnya akan menimbulkan obesitas alias gemuk.
Asupan nutrisi
Berat badan dapat diturunkan dengan mudah dengan cara membatasi asupan nutrisi. Faktor pengali untuk energi yang umum diterima oleh banyak orang adalah sebagai berikut: 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal, 1 gram protein 4 kkal, dan 1 gram lemak 9 kkal, sedangkan alkohol 7 kkal. Dengan menjumlahkan nilai BMR dengan kebutuhan kalori peraktivitas, seseorang dapat dengan mudah memprediksi hasil dietnya.
Asupan nutrisi yang baik itu mengandung beberapa hal yaitu, Vitamin, mineral, serat, protein, asam amino, phytonutrients, antioxidants. beberapa hal tersebut penting agar tubuh anda tetap bugar walau sedang diet. berikut analoginya:
Jika kalori masuk > kalori keluar, maka sisa kalori akan disimpan dalam tubuh, mula-mula disimpan dalam hati, baru kemudian disimpan di seluruh tubuh.
Jika kalori masuk < kalori keluar, maka simpanan kalori akan digunakan untuk menutupi defisit energi, mula-mula gula darah dalam otot dan pembuluh darah, kemudian mengubah glycogen dalam hati menjadi glukosa dan baru membakar lemak ataupun juga protein.
Kalori masuk adalah kalori yang diperoleh dari makanan sedangkan kalori keluar adalah kebutuhan kalori untuk BMR ditambah dengan kalori peraktivitas.
Misalnya seseorang dengan berat badan 70 kg, memiliki besar energi yang diperlukan untuk Kisaran Metabolisme Basal sebesar 1.450 kkal. Dalam satu hari, ia melakukan aktvitas berikut:
- Berjalan (normal) dengan kecepatan 3 km/jam dengan waktu total 3,5 jam (480 kkal).
- Ia juga berenang (normal) dengan kecepatan 23 m/menit (bolak-balik kolam renang dengan kecepatan normal) total waktu 1 jam (275 kkal).
Hari itu, ia mengonsumsi makanan-makanan berikut (Jumlah kalori yang dicantumkan di dalam menu adalah perkiraan secara umum. Kondisi sebenarnya sangat tergantung pada jumlah makanan dan cara pengolahannya, misalnya, sandwich akan memiliki kalori yang lebih rendah bila rotinya diganti dengan roti gandum, atau susu full cream diganti dengan susu skim):
Sarapan Pagi, 07.00 (Total 650 kkal)
- Sandwich isi daging, mayonaise, keju (500 kkal)
- Susu Full Cream (150 kkal)
Makan Siang, 12.00 (Total 550 kkal)
- Nasi (200 kkal)
- Soto Betawi (200 kkal)
- Jus Jeruk tanpa Gula (50 kkal)
Makan Malam, 19.00 (Total 1530 kkal)
- Pizza (680 kkal)
- French fries (800 kkal)
- Apel (50 kkal)
Dari daftar menu di atas, di peroleh total energi yang dikonsumsi sebesar 2730 kkal. Dari Laju Metabolisme Basal dan banyaknya aktivitas yang dilakukan, diperoleh kebutuhan energi orang tersebut sebesar 2565 kkal. Walaupun ia telah berolahraga (berenang) pengeluaran energinya tidak sebanding dengan asupan energinya. Akibatnya:
Kalori masuk > Kalori keluar
Energi yang tersisa (165 kkal, dari 2730 kkal - 2565 kkal) akan disimpan dalam tubuh dan salah satu bentuk penumpukan energi tersebut adalah lemak.
Perhitungan di atas adalah untuk satu hari, padahal aktivitas setiap orang juga berbeda-beda, misalnya atlet balap sepeda dimana endurance/stamina sangat dibutuhkan, maka ia perlu menabung kalori/energi beberapa hari atau setidaknya satu hari sebelum pertandingan dalam bentuk gula pada otot atau pembuluh darah dan juga glycogen dalam hati dan selama pertandingan perlu minum glukosa atau setaranya (bukan protein atau lemak, karena membakar protein atau lemak akan membuat otot menjadi cepat lelah).
Makanan diet
World Health Organization (WHO) menganjurkan setiap individu untuk memiliki energi dan berat badan yang sehat dan seimbang [10]. Cara menurunkan berat badan[11] yang dianjurkan adalah dengan memperbanyak aktivitas (berolah raga), mengurangi asupan kalori (mengurangi porsi makan tetapi tetap menjaga nilai gizi). Beberapa gejala yang mungkin menyertai cara diet yang keliru antara lain pingsan, pusing, lemas, dan malnutrisi.
Pada contoh sebelumnya, orang yang kelebihan 165 kkal tadi dapat mengurangi asupan kalorinya dengan memperbanyak aktivitasnya (misalnya berlari selama 1 jam) atau mengganti makan pagi atau makan malamnya dengan makanan lain yang lebih rendah kalorinya (mengganti menu sarapanya dengan hanya mengonsumsi makanan dengan 200 kalori pada saat sarapan atau makan malamnya dapat mempertahankan atau bahkan menurunkan berat badannya).
Saat ini, cukup banyak produk makanan diet yang dijual bebas di pasar Indonesia dengan kalori dan gizi terkontrol. Jenis makanan yang direkomendasikan untuk menemani diet yaitu air minum, gandum, kacang merah, kacang almond, apel, bayam, blueberri, brokoli, salmon, ubi, susu dan kedelai [12]. Pengaturan asupan kalori dapat dilakukan dengan mengikuti program-program tersebut. Pengaturan asupan kalori secara mandiri juga dapat dilakukan dengan melihat informasi gizi yang dicantumkan pada kemasan, sesuai dengan ketentuan BPOM.
Ini adalah salah satu contoh program pengaturan kalori produk bermerek Weight Reduction Program (WRP) Nutritious Drink produksi Nutrifood Indonesia.
Sarapan Pagi, 07.00 (Total 200 kkal)
- 1 saji WRP Nutritious Drink (susu WRP)
Cemilan, 10.00 (Total 100 kkal)
- 1 saji WRP Cookies (biskuit)
Makan Siang, 12.00 (Total 700 kkal)
- Nasi (200 kkal)
- Soto Betawi (200 kkal)
- Jus Alpukat (300 kkal)
Menu pada makan siang dapat diganti asalkan total kalori tetap 700 kkal
Cemilan, 16.00 (Total 100 kkal)
- 1 saji WRP Cookies (biskuit)
Makan Malam, 19.00 (Total 200 kkal)
- 1 saji WRP Nutritious Drink (susu WRP)
Dengan demikian total kalori yang masuk dalam satu hari sebesar 1300 kkal. Jika total pengeluaran energi seseorang dalam satu hari adalah 1500 kkal. Maka ia akan defisit 200 kkal. Tubuh akan merespon kondisi kekurangan energi tersebut dengan menggunakan simpanan energi yang umumnya berupa lemak. Hal ini akan berakibat pada turunnya massa tubuh.
Berikut adalah contoh makanan dan perkiraan kalorinya [13]
Makanan atau Minuman | Jumlah (g) | Perkiraan Kalori (kkal) |
Jus Apel | 248 (1 gelas) | 117 |
Pisang | 118 (1 buah) | 105 |
Kue Coklat | 64 (1 potong) | 235 |
Coca Cola | 330 | 140 |
Daging Ayam | 86 (1/2 dada) | 142 |
Kopi Instan | 179 | 4 |
Telur Goreng | 46 (1 butir) | 92 |
Es Krim McDonald | 66 (1/2 gelas) | 133 |
Susu WRP | 25 (1 gelas) | 200 |
Jeruk | 131 (1 buah) | 62 |
Kentang | 156 (1 buah) | 145 |
Nasi | 175 (1 mangkuk) | 200 |
Diet tidak perlu menggunakan makanan diet yang mahal, tetapi cukup makanan sehari-hari dengan memperhatikan kalori dan nilai gizinya. Apalagi menggunakan produk minuman diet yang dijual di pasaran. semuanya tidak akan memberikan peranan yang tampak pada tubuh anda atau dalam hal ini pengurangan berat badan. cukuplah makan-makanan sehat dan berserat. Pengaturan pola makan yang tepat dan tidak sembarangan sudah bisa membantu anda dalam pengolahan berat badan. Peranan makanan berserat sangat penting, karena makan berserat akan membuat kita merasa lebih kenyang, karena makanan dicerna lebih lambat oleh usus. Pada saat merasa lapar padahal kebutuhan kalori telah mencukupi dan sebentar lagi waktunya untuk makan, maka dapat makan makanan yang nilai kalorinya hampir nol atau sangat rendah, misalnya makan timun atau tomat, hanya saja tomat mengandung oksalat yang tidak cocok bagi penderita batu ginjal jenis oksalat (bukan kalsium). Jika kita mau lebih mendalami diet, maka kita harus belajar juga tentang glycemic index dan glycemic load yang sangat berguna bagi penderita diabetes. hal yang paling penting dalam diet apapun yang anda lakukan adalah minum air putih sebanyak 3-4 liter dalam sehari. Ini akan membuat anda lebih segar dan nyaman serta mempercepat anda dalam diet.
Asupan nutrisi makanan yang akan dimakan sebaiknya dihitung secara baik-baik. asupan yang sehat dan seimbang terdiri dari aneka nutrisi utama. nutrisi yang baik dan latihan olah tubuh yang teratur membantu anda memlihara keseimbangan berat badan tubuh dan kesehatan yang menyeluruh.
Persiapan Diet
sebuah diet tidak akan berhasil tanpa adanya sebuah komitmen, alasan serta tujuan yang jelas. Maka pada awal dimana anda memulai diet hendaknya menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini :
- Kenali "alasan" anda
- Apa yang ingin anda rubah dalam pola hidup anda
- Tujuan gaya hidup
- Tujuan diet anda
- Pola yang anda inginkan
melalui beberapa cara tersebut akan membuat anda semakin berpacu dalam diet dan tentunya semangat. serta, membangun rasa komitmen dan tanggung jawab yang kuat.
pada saat melakukan diet, hendaknya :
- Fotolah diri anda "Sebelum" dan "Sesudah"
- Menimbang berat badan secara berkala dan masukkan dalam catetan harian anda
- Buatlah Kisah diet anda
Fase Plato
Fasa Plato adalah fase dimana pelaku diet tiba-tiba tidak mengalami penurunan berat badan lagi. Fase ini adalah salah satu fase yang sering dialami oleh para pelaku diet. Pelaku diet dapat saja dengan cepat mengalami penurunan berat badan di awal masa-masa diet tetapi kemudian tidak mengalami penurunan lagi. Hal ini disebabkan karena perubahan kebutuhan kalori di saat berat badan seeorang mengalami penurunan. Karena berat badan seseorang menurun, BMR orang tersebut ikut berubah sehinggal porsi makanan dietnya menjadi tidak tepat lagi. Fase Plato dapat diatasi dengan memperbanyak aktivitas atau mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi tetapi dengan tetap menjaga nilai gizi.
Referensi
- ^ noun, def 1 askoxford.com
- ^ http://www.medicalnewstoday.com/articles/41672.php
- ^ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/dispomim.cgi?id=608660
- ^ http://www.sciencemag.org/cgi/content/abstract/1141634v1
- ^ http://www.guardian.co.uk/science/2007/nov/09/genetics
- ^ http://www.healthrecipes.com/calories.htm
- ^ http://sayabisakurus.com/cara-mengecilkan-perut-buncit/
- ^ http://www.cdc.gov/mmwR/preview/mmwrhtml/mm5536a1.htm
- ^ http://encarta.msn.com/media_461520244/Calories_Burned_During_Exercise.html
- ^ http://www.who.int/dietphysicalactivity/diet/en/index.html
- ^ http://sayabisakurus.com/3-kesalahan-cara-menurunkan-berat-badan/
- ^ http://www.sukawera.com/tips-diet-sehat-turunkan-berat-badan-5kg-dalam-seminggu/
- ^ http://www.thecaloriecounter.com/
Pranala luar
- (Inggris) World Health Organization site on diet and physical activity
- (Inggris) Diet, Nutrition and the prevention of chronic diseases by a Joint WHO/FAO Expert consultation (2003)
- (Inggris) U.S. government diet recommendations
- (Inggris) World Health Organization site on diet and physical activity
- (Inggris) Diet, Nutrition and the prevention of chronic diseases
- (Inggris) U.S. government diet recommendations
- (Indonesia) 39 tips menurunkan berat badan
- (Inggris) Diet and Nutrition Articles
- (Indonesia) Cara Mengecilkan Perut Buncit
- (Indonesia) Cara Menurunkan Berat Badan