Kepulauan Riau
Provinsi Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan kamboja di sebelah utara; negara Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat di timur; Provinsi Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau di sebelah barat.
Kepulauan Riau | |
---|---|
Motto: "Berpancang Amanah Bersauh Marwah" | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU No. 25 Tahun 2002 |
Ibu kota | Tanjungpinang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Ismeth Abdullah |
Luas | |
• Total | 251,000 km2
|
Populasi | |
• Total | 1,200,000 (+/-) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kristen, Buddha, Hindu |
• Bahasa | Bahasa Melayu Riau, Bahasa Indonesia |
Kode Kemendagri | 21 |
Kode BPS | 21 |
Situs web | http://www.kepriprov.go.id |
Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga.
Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 Kabupaten dan 2 Kota, 47 Kecamatan serta 274 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 Km2, di mana sekitar 95% - nya merupakan lautan dan hanya sekitar 5% merupakan wilayah darat.
Potensi Daerah
Bagian artikel ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya. |
Menurut Prof.Dr.Rahmad Faisal, kekayaan alami yang ada di Kabupaten Bintan sangat beragam, seperti Bauksit, Timah, Nikel dll.
Provinsi Kepri mempunyai potensi laut yang sangat luar biasa. Dengan memiliki selat Phillips bersama dengan Singapura, maka seharusnya banyak pendapatan daerah dihasilkan dari sana. sebagai contoh; penerapan monitoring trafficking fee terhadap semua kapal yang lalu- lalang melalui selat tersebut, yang pertahunnya bisa memperoleh dana sampai Rp. 17 triliun. padahal angka tersebut sudah merupakan angka dibagi dua dengan singapura, dan hanya mengambil separoh tarif monitoring trafficking fee di Timur tengah maupun di Eropa, Suez, Kanada, dan lain-lain yang menerapkan US$ 0,02 per DWT.
Potensi itu masih bisa ditambah lagi dengan biaya lego jangkar kapal atau engker station, suplai bahan makanan, air dan sebagainya. yang semua itu selain mendapatkan dana dalam cukup besar juga akan membuka peluang kerja yang besar.
Untuk bisa mendapatkan dana tersebut maka provinsi Kepri harus melakukan pemetaan wilayah laut, semacam membuat perda rencana tata ruang wilayah kelautan (RTRW Kelautan). pelaksaannya Pemprov Kepri dapat bekerja sama dengan pemetaan negara baik laut maupun udara, ataupun dengan Lembaga Ketahanan Nasional (lemhannas).
Keuntungan lainnya adalah bahwa, wilayah laut indonesia yang berbatasan dengan Singapura tidak akan dicuri karena Singapura terus mengembangkan wilayahnya dengan mereklamasi laut. Batas-batas yang sudah ditentukan dalam perda RTRW itu tidak akan dapat mengubah posisi garis perbatasan laut karena sudah ada koordinat-koordinat yang baku.selama ini Singapura tidak mau melakukan perjanjian ekstradisi dengan indonesia, termasuk pembahasan batas wilayah laut.
Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Melayu, Minangkabau, Jawa, Sunda, Arab, Tionghoa, Bugis, Batak, Flores, Banjar,Ambon.
Bahasa
Bahasa Melayu Riau = bahasa resmi, Bahasa Indonesia
Agama
Islam, Katolik, Protestan, Buddha,Hindu,Konghucu
Daerah Tingkat II
Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatra. Provinsi Kepulauan Riau terdiri atas 5 Kabupaten dan 2 kota. Berikut adalah daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepulauan Riau.
No. | Kabupaten/kota | Ibu kota | Bupati/wali kota | Luas wilayah (km2)[1] | Jumlah Penduduk (2022)[1] | Kecamatan | Kelurahan/desa | Lambang | Peta lokasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kabupaten Bintan | Bandar Seri Bentan | Roby Kurniawan | 1.317,15 | 169.447 | 10 | 15/36 | ||
2 | Kabupaten Karimun | Tanjung Balai Karimun | Aunur Rafiq | 930,45 | 262.075 | 14 | 29/42 | ||
3 | Kabupaten Kepulauan Anambas | Tarempa | Abdul Haris | 627,03 | 48.084 | 9 | 2/52 | ||
4 | Kabupaten Lingga | Daik | M. Nizar | 2.210,82 | 102.150 | 13 | 9/75 | ||
5 | Kabupaten Natuna | Ranai | Wan Siswandi | 1.999,16 | 82.824 | 17 | 7/70 | ||
6 | Kota Batam | - | Muhammad Rudi | 1.034,73 | 1.207.082 | 12 | 64/- | ||
7 | Kota Tanjungpinang | - | Andri Rizal (Pj.) | 150,37 | 229.553 | 4 | 18/- |
Energi
Gas Alam Cair di Kabupaten Natuna
Pertambangan
Bauksit, Timah, Granit, Pasir
Kondisi dan Sumber Daya Alam
Kondisi Alam
Kondisi alam Provinsi Kepulauan Riau dikatakan kaya akan sumber daya. Kondisi ini diperkuat dengan hampir sebagian besar Provinsi Kepulauan Riau memiliki sumber yang tidak dimiliki daerah lain.
Keanekaragaman Hayati
Sumber Daya Alam
Transportasi
Sistem Transportasi yang terdapat di Provinsi ini sangat beragam, sesuai dengan kondisi alam dan luas wilayah. Adapun jenis transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah :
1. Transportasi Laut, terdiri dari :
- Perahu Motor Kecil (pompong ) : banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland)
- Kapal Ferry (MV) : Merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang - Batam - Karimun - Lingga)
- SpeadBoat : Transportasi Boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang - Lobam - Batam
- KM.Perintis : Merupakan salah satu transportasi laut menuju ke kab. Natuna
2. Transportasi Darat, terdiri dari :
- Taxi : Merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Kec. Bintan Timur - Kab. Bintan)
- Angkutan Kota (Angkot) : memiliki perbedaan sebutan di masing-masing daerah, untuk Tanjungpinang sebutan untuk angkot adalah "Transport", sedangkan di kota Batam disebut "Metro Trans"
- Bus : untuk kota batam Bus itu sendiri memiliki beberapa jenis,diantaranya : Damri & Bus Kota (Busway). Di Kota Tanjungpinang, Bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Kec.Bintan Utara - Kab.Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus Anak Sekolah.
- Becak Motor : Di kawasan pesisir (Hinterland)seperti kawasan Kec.Belakang Padang, dan Pulau Penyengat terdapat sebuah transportasi darat yang cukup unik, yakni Becak Motor.
- Ojek
3. Transportasi Udara
Propinsi ini memiliki 3 bandara udara, yakni :
Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), Bandara Kijang (Tanjungpinang), dan Bandara Natuna
untuk Bandara Internasional Hang Nadim (Batam)adalah sebuah kebanggaan bagi Propinsi Kepulauan Riau, Karena merupakan bandara dengan landasan terpanjang di Asia Tenggara.
Komunikasi
Pers dan Media
1. Televisi
- Batam Televisi (BTV)
- Semenanjung Televisi (STV)
2. Koran Harian 2. Koran Harian
3. Koran Mingguan/Dwi Mingguan/Bulanan
4. Majalah
5 Portal Berita
- iBatam.com
- BatamToday.com
6.Radio
Seni dan Budaya
Musik
Musik Melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barong Sai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari batang, Musik agogo, dan lainnya.
Tarian
Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari zapin, tarian ini dimiliki seluruh daerah yang ada di Kepulauan Riau sesuai dengan bentuk dan variasinya seperti di Tanjung Pinang tepatnya zapin Pulau Penyengat yang dikembangkan oleh Raja Ahmadalmarhu, dilanjuti putranya Raja Mahmud almarhum, dan diturunkan kepada anaknya raja Nafisah, Raja Maimunah,Raja Nafisah, Kak Agus,dan dikembangkan oleh cucuya Raja Alfirafindra bin Raja Muhammad sebagai dosen di Fakultas Seni Pertunjukan, Jurusan Seni Tari, Institut seni Indonesia Yogyakarta, yang mengembangkan tari Zapin penyengat untuk mahasisswanya dari tingkat nasional maupun internasional. Tari Zapin penyengat sekarang ini dibina oleh Azmi cucu dari raja mamhmud dibawah naungan sanggar Sri warisan Pulau Penyengat. Tarian zapin pulau penyengat pernah dibawa diistana negara pada tahun 2006 dibawah asuhan koreografer Raja Alfirafindra bin raja Muhammad dan penata iringan sekaligus pemain gambus saudara Azmi bin mahmud. Dua tarian yang dibawa adalah tari Makan Sirih, dan zapin pulau Penyengat; Tari Zapin Tembong,Zapin Tembelan, Zapin di Kabupaten Lingga, Zapin di Kabupaten Karimun, Zapin di Kabupaten Natuna, Zapin di kota Tanjung Pinang, Zapin di Kabupaten Bintan, Zapin di kota Batam; Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung sampan, Tari Topeng, Tari lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah,Tari Semah Kajang,Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari menjunjung duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare,Tari Joget Makcik normah di pulau Panjang Batam.Tari Melayu dari daerah melayu deli Sumatera Utara yang berkembang di Kepulauan Riau yang menekankan pada tari pergaulan dan dikenal dengan sembilan tari wajib cukup dikenal di Kepulauan riau seperti : Tari Lenggang Patang Sembilan, Tari Mainang Pulau Kapai, Tari Serampang Laut, Tari Anak Kala, Tari Gunung Banang, Tari Hitam Manis, Tari Rentak 106, Tari Mainang Kampung,
Seni Teater
Teater Melayu yang berkembang di Propinsi Riau : Teater Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang di Batam ; Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau dan Ranai; Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai; Teater Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.Teater dari daerah lain yang berada di Propinsi Kepulauan Riau antara Lain seperti : Randai, Ketoprak, Wayang orang, Dul Muluk,Manora, kesemuanya dikembangkan oleh asyarakat dan suku lain yang berada di propinsi Kepulauan Riau.
Pendidikan
Perguruan Tinggi yang ada:
- Universitas Internasional Batam
- Universitas Batam
- Politeknik Batam
- STMIK & ABA Putera Batam
- Universitas Riau Kepulauan (Batam)
- Politeknik Batam (Batam)
- Universitas Batam (Batam)
- Universitas Riau Kepualauan (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Agama Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Teknik Putera Batam (Batam)
- Akademi Keperawatan Griya Husada (Batam)
- Akademi Keperawatan Mitra Bunda Persada (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (Tanjungpinang)
- Akademi Bahasa Asing Tanjungpinang
- Sekolah Tinggi Ilmu Agama Miftahul Ulum (Tanjungpinang)
- Akademi Akuntansi Pembangunan (Tanjungpinang)
- Politeknik Kesehatan Tanjungpinang (Tanjungpinang)
- Akademi Keperawatan Angkatan Laut (Tanjungpinang)
Permasalahan Sosial
Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing sebesar 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain wisata pantai yang terletak di berbagai Kabupaten dan Kota. Pantai Melur dan Pantai Nongsa di Kota Batam, Pantai Belawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di Kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.
Selain wisata pantai dan bahari, Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat mesjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.
Industri
Memiliki beberapa kawasan industri yang tersebar di Kota Batam dan dan Kab. Bintan
yakni:
Batam: Kawasan Industri Batamindo (Mukakuning), Panbil (Mukakuning), Cammo (Batam Centre), Tunas (Batam Centre), Kara (Batam Centre), dll.
Bintan: Kawasan Industri Lobam, Kawasan Wisata Lagoi, dll.
Jasa
Pertanian & Perkebunan
Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota Batam. Disamping palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi, gambir, nenas, cengkeh sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di Kabupaten Kepulauan Riau dan Lingga sangat cocok untuk ditanami buah-buahan dan sayuran. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit.
Hutan & Ikan
Sebagai Provinsi Kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup besar dibidang perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat Kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air laut dan air tawar. Di kota Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya.
Ekspor & Impor
Keuangan & Perbankan
Literatur
Sejarah
Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (6,69%).
PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp.22,808 juta, dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp.20,397 juta dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp.22,418 juta.
Tenaga Kerja
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09.