Gamma knife
Gamma knife atau pisau gamma merupakan salah satu pengobatan radiosurgery atau bedah radiasi untuk mendestruksi tumor di dalam otak tanpa harus melakukan pembedahan. Dalam gamma knife sinar gamma yang digunakan merupakan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh radio isotop 60 Co. Pisau gamma merupakan pisau bedah yang menggunakan sinar gamma untuk memotong atau merusak jaringan. Hasil rekayasa kobalt-60 dapat menghasilkan sinar gamma yang dapat berinteraksi dengan jaringan. Sinar gamma ini akan berinteraksi sehingga mengakibatkan rusaknya DNA kemudian disusul oleh kematian sel. Sel yang dimaksud disini adalah sel kanker. Dalam pelaksanaannya kobalt-60 dipasang di dalam sebuah ruangan kedap sinar radioaktif yang apabila akan digunakan sebuah jendela seperti diafragma yang diletakan didepan sumber kemudian dibuka, maka sinar gamma dapat keluar dan mengenai target. Target ini sebelumnya sudah dipetakan. Tentu saja untuk mencapai target yang diinginkan tersebut sinar gamma harus menembus jaringan yang sehat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi luka pada jaringan yang sehat ini, seperti 3 Dimensional conformal Planning, IMRT (Infinished Modulated Radio Therapy) dan lain- lain. Gamma Knife memiliki tingkat akurasi yang tinggi sampau dengan 0,15 mm. Ukuran berkas sinar gama yang diberikan berbeda - beda pada setiap posisi target yang berbeda - beda, ini memberikan kemampuan kepada gamma knife untuk mencapai isocenter pada satu sesi penyinaran. [1]
Sejarah
Gamma knife diperkekenalkan pertama kali oleh Prof. Lars Leksell pada tahun 1967. Gamma knife merupakan bagian dari stereotactic surgery. Radiosurgery atau bedah radiasi merupakan teknik pembedahan yang tidak invasif untuk mendestruksi dan menghancurkan jaringan atau lesi di dalam otak tanpa menggunakan pisau bedah. Leksell berkolaborasi dengan Borje Larson untuk menggembangkan gamma knife. Gamma knife pertama menggunakan sumber 179 kobalt yang diatur di dalam hemisphere dan difokuskan pada titik sasaran dalam otak. Semua pelopor dalam bedah radiasi berkumpul di Stockholm dan bekerja sama dengan Leksell untuk mengembangkan dan memperbaharui alat ini. Kemudian di tahun 1975 gamma knife generasi kedua keluar dan terus berkembang. Gamma knife ini di letakan di ruang bawah tanah Radiumhemmet di Rumah Sakit Korolinska Stockholm. Pertama kali gamma knife digunakan untuk mengobati malformasi vaskuler atau arteriovenous malformasi (AVM). Ini digunakan oleh Ladislau Steiner untuk mengobati pasien malformasi vaskuler di Stockholm, pada Maret 1970. Prosedur dimulai dari dilakukannya pemeriksaan dengan angiorafi, kemudian bedah radiasi dilakukan. Dalam kurun waktu 3 bulan dan dengan pemeriksaan angiografi pembuluh darah yang abnormal sudah tidak terlihat lagi. Gamma knife terus dikembangkan dengan menggunakan prinsip yang berbeda. Selama tahun 1970an dan awal 1980an sudah lebih dari 1000 pasien Malformasi vaskuler diobati dengan pisau gamma ini. Setelah modifikasi teknik dan penyempurnaan teknik bedah radiasi, awal tahun 1980an generasi baru gamma knife ditetapkan di Pittsburgh, namun baru dioperasikan pada tahun 1987 di tempat yang sama. Setelah itu selama 23 tahun kedepan sudah lebih dari 1.200 pasien dengan malformasi vaskuler diterapi dengan menggunakan teknik pisau gamma ini. [2]
Pelaksanaannya
Awalnya ditentukan lokasi target dengan menggunakan pemeriksaan penunjang seperti MRI, CT-Scan dan Angiografi. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi letak, ukuran dan bentuk dari lesi serta jaringan sekitarnya yang masih sehat. Kemudian dengan planning system dilakukan simulasi penyinaran. Setelah hasil optimal yang diinginkan diperoleh baru dilakukan pelaksanaan radiasi. dengan menggunakan alat fiksasi khusus yang diletakan di kepala pasien agar dapat memastikan bahwa kepala pasien tidak bergerak saat prosedur dilakukan. Kemudian dipasang helm yang berisi sekitar 200 butir sumber kobalt 60 (Ini bervariasi antara 192 sampai 201, tergantung jenis lesi). Lalu radiasi dipancarkan sesuai perencanaan yang sudah ada. Sumber - sumber kobalt tersebut fokus pada target. prosedur ini berlangsung kurang lebih 30 sampai 60 menit, yang ditangani oleh tim bedah saraf dan ahli fisika atas rekomendasi dari onkologi radiasi. GKCI (Gamma Knife Center Indonesia)
Dapat Mengobati
Tumor Otak
Tumor otak jinak maupun ganas, dengan prinsip dapat merusak materi genetika dari sel tumor, sehingga tumor tidak dapat bereproduksi atau mati. Tumor otak ganas seperti Chondrosarcoma dan karsinoma nasofaring
Akustik Neuroma (Schwannoma Vestibular)
Akustik Neuroma merupakan tumor jinak, dimana lesi berkembang di sepanjang saraf keseimbangan dan pendengaran sehingga jika tumor menekan saraf ini maka pasien akan merasa pendengaran menurun, pusing, keseimbangan berkurang dan tinitus. Dengan gamma knife pertumbuhan tumor akan berhenti dan mengurangi ukuran akustik neuroma serta mengurangi kerusakan saraf.
Adenoma Hipofisis
adenoma hipofisis atau tumor pituitari merupakan tumor pada Kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak yang dapat menyebabkan berbagai masalah. Kelenjar ini berfungsi mengontrol Hormon dalam tubuh yang mengontrol berbagai fungsi seperti respon stres, metabolisme, dan fungsi seksual. Gamma knife dapat digunakan untuk memperkecil ukuran tumor dan mengurangi regulasi Hormon hipofisis.
Gangguan Fungsional
Gangguan fungsional seperti trigeminal neuralgia, ini adalah gangguan pada satu atau ketiga saraf trigeminal yang menyampaikan informasi sensorik ke otak. Saraf ini akan menyebabkan lumpuh dan nyeri di wajah yang terasa seperti sengatan listrik. Dengan gamma knife setelah pengobatan nyeri yang dialami pasien akan berkurang dalam beberapa hari sampai beberapa bulan.
Malformasi Vaskuler
Malformasi Vaskuler atau Arteriovenous Malformation (AVM) merupakan abnormalitas vaskuler, AVM akan mengganggu aliran normal darah ke otak dan dapat menyebabkan pendarahan. Gamma knife menghancurkan AVM dan menyebabkan pembuluh darah menutup dari waktu ke waktu. Gamma Knife radiosurgery
Keuntungan
Tidak invasif, karena pasien tidak perlu melalui prosedur pembedahan
Tidak ada resiko yang berhubungan dengan tindakan operasi seperti pendarahan
Tidak memerlukan pembiusan total
Akurasi Tinggi
Efek samping minimal
Pemulihan cepat, pasien dapat pulang sehari setelah prosedur dilaksanakan
Tidak ada bekas luka besar di kepala
Sesi terapi tunggal, semua dilaksanakan pada hari yang sama
Resiko
Karena tidak menggunakan metode pembedahan, prosedur gamma knife memiliki resiko lebih rendah dari pada pembedahan biasa. Resiko dan efek samping yang ditimbulkan biasanya hanya sementara, seperti:
Kelelahan
Kelelahan hanya dirasakan pada minggu - minggu awal setelah terapi.
Pembengkakan
Pembengkakan terjadi pada otak atau daerah sekitar target yang menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah.
Masalah pada kulit kepala dan rambut
Kulit kepala dapat menjadi kemerahan, iritasi dan kerontokan pada rambut.