Sefalosporin

Revisi sejak 27 Maret 2015 17.22 oleh Gsarwa (bicara | kontrib) (Cakupan luas tidak selalu baik)

Sefalosporin (sg. /[invalid input: 'icon']ˌsɛfəl[invalid input: 'ɵ']ˈspɔːr[invalid input: 'ɨ']n/) adalah kelas antibiotik β-laktam yang aslinya diturunkan dari fungus Acremonium dan sebelumnya bernama "Cephalosporium".[1]

Sefalosporin
Kelas obat-obatan
Struktur inti sefalosporin
PemakaianInfeksi bakteri
Target biologisProtein pengikat penisilin
Kode ATCJ01D
Pranala luar
MeSHD002511
AHFS/Drugs.comDrug Classes

Bersama sefamisin, mereka membentuk subkelompok antibiotik β-laktam bernama sefem.

Saat ini Sefalosporin relatif banyak digunakan dibandingkan antibiotik lainnya, karena kemungkinan terjadinya alergi kecil, memiliki sifat meracuni yang rendah dan merupakan antibiotik dengan cakupan luas (broad spectrum).[2]

Di Indonesia juga banyak sekali digunakan sefalosporin bahkan untuk penyakit kronis dimana sebaiknya untuk penyakit kronis dilakukan kultur terlebih dahulu untuk mengetahui jenis bakteri dan antibiotik apa yang paling sesuai. Pemberian antibiotik dengan cakupan luas yang tidak tepat sasaran dapat mempermudah terjadinya resistensi obat berganda.

Pemakaian medis

Sefalosporin ditujukan untuk profilaksis dan penanganan infeksi akibat bakteri yang rentan terhadap antibiotik ini. Sefalosporin generasi pertama sangat aktif melawan bakteri Gram-positif, dan generasi-generasi selanjutnya semakin aktif melawan bakteri Gram-negatif (meski aktivitasnya sering berkurang ketika melawan organisme Gram-positif).

Generasi Sefalosporin

Hingga saat ini antibiotik broad spectrum (gram positif dan negatif) Sefalosporin telah memasuki Generasi Ke-5:[3]

  • Generasi I: Sudah jarang digunakan. Obat oral generik yang tersedia di Indonesia, misalnya: Cefadroxil
  • Generasi II: Kurang sensitif terhadap Bakteri Gram Positip, tetapi cukup sensitif untuk Bakteri Gram Negatif seperti H. influenza, Pr. mirabilis, Encheria Coli dan Klebsiela sp. Obat oral generik yang tersedia di Indonesia, misalnya: Ceflaclor dan Cefprozil
  • Generasi ke III: Generasi ini saat ini paling banyak digunakan di Indonesia, efektif untuk menangani bakteri Enterobacteriaceae termasuk strain penghasil penisilinase. Obat oral generik yang tersedia di Indonesia, misalnya: Cefixime dan Cefpodoxime
  • Generasi ke IV: Hampir sama dengan generasi ke III, tetapi sediaannya biasanya adalah bukan obat oral
  • Generasi ke V: Khusus untuk penyakit/bakteri yang multiresisten atau sudah tidak mempan terhadap kebanyakan antibiotik oral

Catatan: Walaupun Sefalosporin adalah antibiotik broad spectrum, tetapi ia kurang efektif (bahkan mungkin resisten) terhadap bakteri aerobik (bukan anaerob), misalnya: Pseudomonas Aeruginosa dan Aeromonas hydrophyla

Catatan kaki

  1. ^ "cephalosporin" di Kamus Medis Dorland
  2. ^ S. J. Dancer. "The problem with cephalosporins". Diakses tanggal 22 Desember 2014. 
  3. ^ "SEFALOSFORIN". Diakses tanggal July 7, 2014.