Roy Suryo Notodiprojo

Revisi sejak 23 Agustus 2007 00.42 oleh Wic2020 (bicara | kontrib) (→‎Kontroversi: (hapus aktualitas))

KRMT Roy Suryo Notodiprojo atau sering dipanggil Roy Suryo saja (lahir di Yogyakarta, 18 Juli 1968) adalah seorang pengurus Partai Demokrat di bidang Komunikasi dan Informatika yang juga rajin membuat komentar dalam bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia di Indonesia melalui media massa. Ia juga telah menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama lima tahun.

Berkas:Roy suryo.jpg

Oleh media ia sering dijuluki sebagai pakar informatika,[1] multimedia,[2] dan telematika.[3][4]

Riwayat akademis dan karir

Roy Suryo menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi UGM (1991-2001), kemudian mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004. Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi untuk beberapa semester namun tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM.

Roy Suryo sering meraih penghargaan dari lomba fotografi tingkat nasional serta penghargaan dari berbagai pihak, di antaranya dari Kadin bidang Telematika, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Majalah Trend Digital, Telkomsel, dan Garuda Indonesia. Selain di bidang Telematika, ia juga ikut dalam kepengurusan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia, Pederasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia, juga tercatat sebagai salah satu konsultan teknis di situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono[5].

Terakhir ia tercatat sebagai ketua departemen komunikasi dan informasi di Partai Demokrat [6] dan penanggung jawab redaksi di situs resmi Partai Demokrat[7].

Kontroversi

Banyak pihak yang meragukan julukan pakar yang dimilikinya. Bahkan beberapa media sering mengutip pernyataannya tanpa memeriksa ulang kebenarannya secara akademis. Sehingga beberapa pihak berinisiatif untuk membuat situs roysuryowatch yang berisi kritik dan analisa atas komentar-komentarnya di media massa. Namun saat ini situs tersebut telah mati.

Lagu Indonesia Raya asli

Media mencatat bahwa pada 4 Agustus 2007 Roy Suryo mengklaim menemukan lagu Indonesia Raya yang lebih lengkap daripada yang selama ini digunakan melalui kerjasama penelitian dengan Tim Air Putih. [8] [9] [10]. Pada 6 Agustus 2007, ditambahkan pernyataan bahwa ia meneliti sekaligus tiga versi lagu Indonesia Raya. [11]

Namun kemudian diklarifikasi bahwa temuan tersebut bukanlah lagu Indonesia Raya asli. Lagu sebenarnya direkam oleh Perusahaan Piringan Hitam Populer, Pasarbaru milik Yo Kim Chan yang belum ditemukan hingga sekarang.[12]. Pada 6 Agustus 2007, Tim Air Putih juga membantah Roy Suryo sebagai pihak yang pertama meneliti dan menemukan lagu teresebut. Roy Suryo juga tidak diakui sebagai pihak yang bekerjasama dengan tim ini dalam meneliti hal tersebut.[13]. Roy Suryo menganggap bahwa penolakan tersebut tidak berasal dari sumber yang bisa dipercaya. [14]. Namun pada tanggal 7 Agustus 2007, salah seorang anggota Tim Air Putih mengklarifikasi secara tertulis kepada media bahwa mereka memang bekerjasama dengan Roy Suryo untuk berhubungan dengan pemerintah. [15]

Sebuah stasiun televisi lokal Surabaya, JTV, diberitakan telah menayangkan video lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut sebagai bagian dari isi program dokumenter selama 3 tahun sejak 2004.[16] Video tersebut juga telah berada di YouTube sejak Desember 2006, jauh sebelum kontroversi Roy Suryo muncul di media massa.[17]

Lihat pula

Pranala luar


Referensi

  1. ^ Dalam artikel Penghitungan Suara Manual Dimulai KPU: Kredibilitas TI Dipertaruhkan, Kompas menjuluki Roy Suryo sebagai pakar telekomunikasi informasi
  2. ^ Situs portal Departemen Komunikasi dan Informatika menjulukinya sebagai pakar multimedia dalam artikel Unsur Edukasi dan Informasi Terkalahkan Hiburan
  3. ^ Saat memberitakan kematian Alda, pada tanggal 23 Desember 2006, Kompas Cyber Media mengutip komentar Roy Suryo dan menyebutnya sebagai pakar telematika.
  4. ^ Dalam artikel Solusi "Tulalit" SMS Yudhoyono Dipikirkan, Kompas Cyber Media menjulukinya sebagai ahli pakar telekomunikasi dan informatika dari Universitas Gajah Mada
  5. ^ Daftar Redaksi Situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
  6. ^ Pada 3 Juli 2005, Tempo Interaktif memberitakan masuknya Roy Suryo ke Partai Demokrat
  7. ^ Situs resmi Partai Demokrat mencatat Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo sebagai penanggung jawab redaksi
  8. ^ Media Indonesia Online pada tanggal 4 Agustus 2007 12:00 WIB] memberitakan penemuan versi Asli Lagu Indonesia Raya versi Roy Suryo bersama Tim Air Putih
  9. ^ Tempo memberitakan penemuan Lagu Indonesia Raya tiga stanza versi asli oleh Roy Suryo dan Tim Air Putih
  10. ^ Kompas Cyber Media memuat klaim Roy Suryo yang menyatakan bahwa Lagu Indonesia Raya tiga stanza adalah sama dengan yang dimuat dalam Harian Sinpo pada tahun 1928
  11. ^ Media Indonesia Online pada 6 Agustus 2007 09:03 WIB memuat pernyataan Roy Suryo bahwa ia behasil menemukan tiga versi lagu Indonesia Raya.
  12. ^ Kantor berita Antara memuat klarifikasi oleh Drs H Muhammad TWH, seorang pemerhati sejarah, bahwa rekaman tersebut diduga hasil propaganda Jepang.
  13. ^ Situs berita detik memuat bantahan Tim Air putih mengenai kerjasamanya dengan Roy Suryo.
  14. ^ Situs Detik memuat bantahan Roy Suryo mengenai risetnya yang hanya berasal dari penyalinan dokumen Tim Air Putih
  15. ^ Situs detik memuat tulisan M. Salahuddien tentang keterlibatan Roy Suryo pada tanggal 7 Agustus 2007 pukul 09:10 WIB
  16. ^ Radar Lampung, Berita (2007-08-06). "Indonesia Raya Asli Temuan Lama". Radar Lampung. Diakses tanggal 2007-08-15. 
  17. ^ Video YouTube tertanggal 19 Desember 2006