Abiem Ngesti
Abiem Ngesti(30 Oktober 1978 – 28 Agustus 1995) adalah penyanyi dangdut Indonesia. Ia terkenal lewat lagu ‘Pangeran Dangdut’ (dirilis 1992) dan merupakan satu-satunya penyanyi anak-anak yang ‘terus terang’ meniti kariernya lewat jalur dangdut, dan sempat ngetop sebagai penyanyi dangdut remaja dengan album album selanjutnya, antara lain ‘Kugenggam dunia’ dan ‘Dahsyat’ (1995).
Abiem Ngesti | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Genre | Dangdut |
Pekerjaan | Penyanyi |
Tahun aktif | 1992 - 1995 |
Karir dan Prestasi
Musik dangdut yang sebelumnya tidak direkomendasikan pemerintah, karena dianggap meniru budaya India dan Timur Tengah. Namun berkat kepiawaian Rhoma Irama yang berhasil merevolusi orkes melayu sehingga warna musik yang kemudian dikenal Dangdut menjadi musik alternatif di tengah-tengah dominasi musik Rock ke segenap penjuru dunia kala itu.
Album pertama “Pangeran Dangdut” berhasil membeludak. Sehingga ayahanda Abiem Ngesti yang bernama Wiwien Ngesti bisa membeli mobil baru dari Royalti album pertama ini. Setelah sukess dengan album pertamanya kemudian launching Album kedua “Ini Dangdut”.
Perlu diketahui bahwa pada saat itu, disamping musik Dangdut, masyarakat Indonesia pun sedang mengalami demam (trend) musik Melayu aliran Slow Rock. Maka peluang ini pun dilirik juga oleh produser yang mengorbitkan penyanyi jebolan SMP Negeri 2 Jepara ini. Sehingga setelah sukses dengan album pertama dan kedua, maka munculah album ketiga dengan aliran berbeda dari sebelumnya, Album “Kugenggam Dunia”. Di dalam pembuatan video klip lagu ini featuring dengan Poppy Mercury, dimana penyanyi ini cukup tenar dengan lagu-lagunya seperti Surat Undangan dan Antara Jakarta dan Penang yang saat itu sama-sama ngetop dengan jenis musiknya masing-masing.
Ketika beberapa wilayah Indonesia terkena musibah Gempa, maka lahirlah album ke empat berjudul “Gempa”. Kemudian disusul dengan mengeluarkan Album kelima “Ini Jaman Uang”. Di dalam lagu Ini Jaman Uang, Abiem Ngesti berduet dengan Erie Suzan. Selanjutnya mengeluarkan kembali Album keenam “Astaghfirullah”.
Setelah sukses dengan Album Slow Rock, “Ku Genggam Dunia” keluarlah Album Leila besutan Wiwien Ngesti. Kemudian disusul Lagu Sonia. Selanjutnya Abiem Ngesti mencoba berkreasi karya sendiri dalam lagu “Gadis Baliku” yang memadukan musik dangdut dan Rap dengan introducing “Ole ole ole” dimana pada saat itu sedang gegap gempita Piala Dunia 1994.
Album kesembilan “Dahsyat” rupanya sebagai album terakhir Abiem Ngesti. Berdasarkan penuturan Azhar Gunawan yang menangani pembuatan video klip lagu Dahsyat di Pantai Palabuan Ratu bahwa “Abiem betul-betul habis-habisan, meski syuting tepat di tepi jurang, Abiem tak menunjukkan rasa takut.” Dikatakan saat itu Abiem disebutkan seolah memberi isyarat ingin pamit pada penggemarnya dengan menampilkan video klip yang “sempurna”. [1]
Kematian
Abiem Ngesti meninggal karena sebuah kecelakaan parah yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Waktu itu tanggal 19 Agustus 1995, mobil yang mengangkut dirinya beserta keluarga besarnya berangkat dari Kudus, kampung halamannya, menabrak truk gandeng yang sedang berhenti di bahu jalan. Selain Abiem, Ibu Abiem, adiknya yang masih 6 tahun, sepupunya, dan juga pamannya, Kaswito yang sekaligus supir mobil nahas tersebut juga ikut menjadi korban. [2]
Album
- Pangeran Dangdut
- Ini Dangdut
- Kugenggam Dunia
- Gempa
- Ini Jaman Uang
- Astaghfirullah
- Dahsyat