Ternak jangkrik adalah proses perkembangbiakan jangkrik (Gryllus Sp.) dalam jumlah yang banyak untuk tujuan bisnis pakan hewan peliharaan seperti burung, ikan, dan reptil. Ternak jangkrik juga dapat dilakukan dalam skala kecil, biasanya sebagai hobi atau dijadikan hewan aduan. Meskipun terdapat lebih dari 1000 spesies jangkrik yang hidup di daerah tropis dan 100 di antaranya ada di Indonesia, hanya beberapa spesies yang banyak dipelihara untuk ternak jangkrik komersial, seperti Gryllus mitratus dan Gryllus testaclus.[1] Jangkrik sendiri adalah hewan herbivora, dimana serangga ini memakan daun-daunan muda seperti rerumputan dan untuk di lingkungan perternakannya bisa diberikan pakan sayuran hijau yang banyak mengandung air seperti sawi, bayam, selada, mentimun dan daun pepaya.[2]

Jangkrik ternak

Syarat lingkungan untuk ternak jangkrik

Berternak jangkrik haruslah mengetahui lingkungan yang disenangi oleh jangkrik, dimana lokasi pemeliharaan harus tenang, sunyi dan teduh serta mendapat sirkulasi udara yang baik untuk penyesuaian suhu ruangan. Hindari Lokasi yang ramai dan bising seperti pasar, jalan raya, dan lain-lain. Lingkungan yang jauh dari kegiatan manusia seperti lalu lalang orang lewat sangat digemari oleh jangkrik, ruangan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung namun jauh dari pepohonan agar dapat menyerap panas matahari secara bebas. Syarat lainnya adalah lingkungan ternak harus jauh dari kandang ayam atau hewan lain yang dapat memangsa jangkrik ternakan seperti semut, cicak, tokek, dan tikus.

Langkah membuat kandang jangkrik

Untuk membuat kandang jangkrik, langkah pertama yaitu membuat kotak yang terbuat dari papan atau tripleks dengan rangka dari kayu kaso/kayu reng. Ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm.[3] Gunakan lem pada setiap sambungan dan sudut peti agar jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan karena ukuran jangkrik baru menetas sangat kecil. Untuk bagian permukaan atas harus bisa dibuka tutup dengan menggunakan engsel, sedangkan pada sisi muka dan belakang diberi lubang ventilasi dengan ukuran lubang ventilasi 50 x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas. Ventilasi yang sudah dibuat lalu ditutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil tidak bisa kabur, pada sisi pinggir diberi celah atau cantelan untuk pegangan gunanya untuk memudahkan mengangkat atau menggeser peti.[4]

Pada sekeliling sisi bagian dalam, kira-kira 10 cm dari atas, berikan isolasi plastik agar jangkrik tidak merayap ke atas dan juga pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti, kira-kira tingginya 10 cm. Keempat kaki-kaki tersebut nanti akan diberi mangkung yang diisi air atau cairan lain untuk mencegah hama seperti semut masuk ke dalam kandang. Kandang jangkrik juga bisa dibuat bersusun, misalnya tiga susun untuk menghemat tempat dan efisiensi budidaya selain itu kandang jangkrik harus diletakkan ditempat yang gelap dan tidak jauh dari kegaduhan.[5]

Proses pemeliharaan dan pembesaran

  • 1. Pada proses pembesaran, pada proses ini jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan Astrik dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).
  • 2. Pemberian sayuran pada jangkrik mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.
  • 3. Tahapan pemberian pakan sayuran:
 A.Cuci dan tiriskan sayuran
 B.Iris tipis sayuran yang sudah tiris
 C.Angin-anginkan sekitar lima menit
 D.Pakai alas lebih baik ketika menganginkan
 E.Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti sebaiknya sore hari
  • 4. Sedangkan untuk minuman diberikan dalam pasir basah.

Referensi

  1. ^ "Cara ternak jangkrik yang efektif" (dalam bahasa Indonesia). Jakarta selatan: alamtani. 2015. Diakses tanggal 23 April 2015. 
  2. ^ "Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya, Herbivora, Karnivora, Omnivora" (dalam bahasa Indonesia). saliguri. 2013. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  3. ^ "Tips-Tips Cara Budidaya Jangkrik" (dalam bahasa Indonesia). infoagribisnis. 29 September 2014. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  4. ^ "Cara Budidaya Jangkrik dengan Keuntungan Menggiurkan" (dalam bahasa Indonesia). 1001 Budidaya. 27 Agustus 2014. Diakses tanggal 23 April 2015. 
  5. ^ "Cara Cerdik Bisnis Ternak Jangkrik" (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Sipendik. 27 Agustus 2014. Diakses tanggal 23 April 2015.