Triyono Budi Sasongko
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Drs. Triyono Budi Sasongko, M.Si (lahir 5 Juni 1956) adalah Pj. Gubernur Kalimantan Utara. Ia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi Pj. Gubernur menggantikan Irianto Lambrie pada 22 April 2015
Triyono Budi Sasongko | |
---|---|
Berkas:Triyono Sasongko.jpg | |
[[Gubernur Kalimantan Utara]] 2 | |
Mulai menjabat 22 April 2015 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 5 Juni 1956 Purbalingga, Jawa Tengah |
Suami/istri | Ny. Hj Ina Ratnawati Triyono |
Sunting kotak info • L • B |
Masa kecil & Pendidikan
Triyono Budi Sasongko merupakan anak dari pasangan Sosrodiharjo dan Ny. Soetarni. Tri disekolahkan di SD Bina Harapan lalu masuk di SMP Negeri 1 Purbalingga. Setamat SMP Tri melanjutkan sekolahnya ke SMA Negeri 1 Purbalingga. Ketika menginjak kelas dua, saat penjurusan Tri masuk jurusan IPA. Tetapi ia merasa tidak cocok di jurusan IPA, ia ingin pindah jurusan IPS. Keinginanya itu ditentang ayahnya, namun walau ditentang ia tetap pindah jurusan karena yakin IPA bukan dunianya. Setelah lulus SMA Tri diterima di Fakultas Ekonomi Unsoed, Purwokerto; Fakultas Hukum UGM ; Fakultas Sospol Undip. Tri memilih Fakultas Sospol Undip, sedangkan ayahnya memilih di Fakultas Ekonomi Unsoed. Meski ditentang ayahnya Tri tetap nekat masuk di Fakultas Sospol Undip. Merasa banyak waktu luang Tri memutuskan mendaftar kuliah di Fakultas Hukum dan lmu Kemasyarakatan Unissula tanpa sepengetahuan ayahnya, walau akhirnya ayahnya tau. Ia juga menyelesaikan pendidikan S-2 di Universitas Satyagama, Jakarta tahun 1998. Dan di Fakultas Hukaum Unissula di tahun 2006. [1]
Karier Politik
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Undip Tri bekerja di Departemen Pertanian Pusat pada tahun 1981. Karena diterima langsung menjadi CPNS dan bekerja di Jakarta ia meninggalkan kuliahnya di Unissula. Satu tahun bekerja di Departemen Pertanian Tri pindah ke Departemen Dalam Negeri.
22 Maret 2000 Tri dilantik sebagai bupati Purbalingga periode 2000 – 2005 & 2005 - 2010. Tri adalah sosok pemimpin yang mendengar dan menyerap aspirasi rakyat. Tri melakukan upaya untuk meningkatkan kesejaheraan rakyat dengan pengetasan kemiskinan. Ia melakukan pembagian beras jatah PNS yang berasal dari petani Purbalingga. Sehingga beras petani tidak dibeli lintah darat. Ia juga memperhaikan komoditas pertanian lainya. Berkat kebijakan- kebijakanya ia memperoleh Penghargaan Pengembangan Ketahanan Pangan Tahun 2003 untuk Kelembagaan Kabupaten oleh Kepala Badan Bimbingan Masal Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal pendidikan ia mengutamakan wajib belajar sembilan tahun. Dalam hal kesehatan ia menciptakan program JPKM ( Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ). Di bidang perekonomian ia membangun dan merenovasi sarana - sarana pemasaran.
Selain itu Bupati Purbalingga ini juga berjasa berkat tindakannya merenovasi dan menata alun - alun Purbalingga sehingga menjadi ramai dikunjungi warga. Ia membangun perpustakaan umum dan museum “ Prof. Dr. R. Soegarda Poerbawakatja “ di dekat alun - alun. Serta merenovasi Masjid Agung Darussalam sehingga bergaya Jawa dan masjid Nabawi.Ia menjadi ketua APKASI ( Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) wilayah Jawa Tengah pada tahun 2006 . Ia juga ditunjuk sebagai board exsecutif Partnership Goverment Reform in Indonesia pada tahun 2006 juga.
Tahun 2015, Ia ditunjuk untuk menjadi Pj. Gubernur Kalimantan Utara ke-2 menggantikan Irianto Lambrie