Persib Bandung
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung | |||
---|---|---|---|---|
Julukan | Maung Bandung Pangeran Biru | |||
Berdiri | 14 Maret 1933 | |||
Stadion | Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Indonesia (Kapasitas: 25.000) | |||
Direktur Utama | Glenn Sugita | |||
Manajer | Umuh Muchtar | |||
Pelatih | Djajang Nurjaman | |||
Liga | Liga Super Indonesia | |||
2014 | ke-1, Liga Super Indonesia | |||
Situs web | Situs web resmi klub | |||
Kelompok suporter | Viking Persib Club, Bobotoh | |||
| ||||
Musim ini |
Persib Bandung
Sebelum bernama Persib Bandung, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot pulalah yang tercatat sebagai Komisaris Daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara, Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang Persebaya), MIVB (PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang-orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah-olah Persib merupakan perkumpulan "kelas dua". VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan-pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, kegiatan persepak bolaan yang dinaungi organisasi dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah-pindah sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal baik, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Ajat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nur'alim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan dan Eka Ramdani merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib. Sampai saat ini Persib Bandung adalah tim Indonesia yang bisa di bilang paling dibanggakan oleh Indonesia karena prestasi dan kemampuannya.
Stadion dan Mess
Hingga saat ini, Persib masih menggunakan Stadion Si Jalak Harupat untuk memainkan laga kandangnya. Setelah sebelumnya memakai Stadion Siliwangi.
Pada Liga Super Indonesia 2008, Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya Pemilu 2009, Kepolisian Kota Bandung tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.
Berdasarkan permasalahan itulah Pemerintah Kota Bandung berencana membangun sarana olahraga baru, termasuk stadion, di kawasan Gedebage. Stadion itu sendiri, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada awal 2008, ini diproyeksikan untuk menjadi home-base Persib serta untuk menyelenggarakan SEA Games tahun 2011. Stadion ini juga direncanakan untuk digunakan pada Porprov Jawa Barat 2010. Kontrak stadion yang diberi nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ini diperoleh PT Adhi Karya Tbk dengan nilai Rp495,945 miliar. Sayangnya, hingga detik ini Stadion GBLA masih belum bisa menjadi home base resmi Persib, lantaran akses masuk stadion yang belum siap. Manajemen pun tetap mempertahankan Stadion Si Jalak Harupat sebagai home base dalam melakoni laga-laga resmi.
Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jl. Ahmad Yani. Stadion yang dulunya dikenal dengan nama Stadion Sidolig ini direnovasi sejak tahun lalu. Kini di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Pada pertengahan bulan Juli, diadakan rencana renovasi tahap kedua, yaitu merenovasi bagian depan stadion yang sekarang ini hanya merupakan ruko-ruko tempat menjual pernak-pernik Persib. Rencana ini menimbulkan kerisauan bagi para pedagang di sekitar Stadion Persib karena mereka tidak akan mendapat penghasilan jika diwajibkan mengosongkan lahan bisnis mereka.
Sejak diresmikan, pernah terjadi kebocoran dan ambruk akibat pipa air yang bocor. Belum lagi masalah rumput lapangan yang mengering. Atap ruang VIP di mess itu sering dipakai. Akhir-akhir ini atap mess juga bocor akibat musim hujan, sehingga menyebabkan licinnya lantai dan terganggunya aktivitas. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para bobotoh untuk masuk ke dalam stadion.
Sponsor Persib
- NET.
- Datsun
- Indofood
- Kantor Pos
- Kopi ABC
- Corsa
- Indosat
- IM3
- Dompetku
- NETMARBLE.
- Salvus
- FBS
- Envi
- Mogu Mogu
- Bobotoh FM
- Ade Sport
Apparel
Prestasi
Salah satu catatan unik dari tim ini adalah ketika menjuarai kompetisi sepak bola Perserikatan yang untuk terakhir kalinya diadakan, yaitu pada tahun 1993/1994. Dalam pertandingan final, Persib yang ditulang-punggungi oleh pemain-pemain seperti Sutiono Lamso dan Robby Darwis mengalahkan PSM Makassar. Kompetisi sepak bola Galatama dan tim-tim Perserikatan di Indonesia kemudian dilebur menjadi Liga Indonesia (LI). Pada laga kompetisi LI pertama tahun 1994/1995, Persib kembali menorehkan catatan sebagai juara setelah pertandingan final mengalahkan Petrokimia Putra Gresik, dimana gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Sutiono. Persib juga merupakan salah satu klub Indonesia yang berhasil mencapai babak perempat final Liga Champions Asia.
Nasional
Liga
- Tahun 1937, Juara Perserikatan (1)
- Tahun 1961, Juara Perserikatan (2)
- Tahun 1986, Juara Perserikatan (3)
- Tahun 1990, Juara Perserikatan (4)
- Tahun 1994, Juara Perserikatan (5) (Edisi Terakhir Perserikatan sebelum dilebur dengan GALATAMA)
- Juara (1): 1994–95
Liga Indonesia
- Tahun 1995, Juara Liga Indonesia
- Tahun 1996, Penyisihan Grup C, Peringkat 3 Divisi Barat
- Tahun 1997, Penyisihan Grup B, Peringkat 1 Divisi Tengah
- Tahun 1998, Semifinalis
- Tahun 1999, Peringkat 3 Grup B, Wilayah Barat
- Tahun 2000, Peringkat 8 Wilayah Barat
- Tahun 2001, 8 Besar Liga Indonesia, Peringkat 3 Divisi Barat
- Tahun 2002, Peringkat 8 Wilayah Barat
- Tahun 2003, Peringkat 16 Liga Bank Mandiri
- Tahun 2004, Peringkat 6 Liga Bank Mandiri
- Tahun 2005, Peringkat 5 Wilayah Satu
- Tahun 2006, Peringkat 12 Wilayah Satu
- Tahun 2007, Peringkat 5 Wilayah Barat, Juara Turnamen Paruh Musim "Laga Bintang" Liga Djarum melawan Peringkat 1 Wilayah Timur
Liga Super Indonesia
- Musim 2008 - 2009, Peringkat 3 Liga Super Indonesia
- Musim 2009 - 2010, Peringkat 4 Liga Super Indonesia
- Musim 2010 - 2011, Peringkat 7 Liga Super Indonesia
- Musim 2011 - 2012, Peringkat 8 Liga Super Indonesia
- Musim 2012 - 2013, Peringkat 4 Liga Super Indonesia
- Musim 2013 - 2014, Peringkat 1 Liga Super Indonesia
Persib Bandung & Prestasi
Liga Nasional
- Perserikatan
- Juara (5): 1937, 1961, 1986, 1990, 1994
- Runner-up (8) : 1933, 1934, 1936, 1950, 1959, 1960, 1983, 1985
Piala Nasional
- Piala Indonesia
- Juara (0):
- Runner-Up (0):
- Inter Island Cup
- Runner-Up (1): 2014
Turnamen Nasional
- Persija Cup
- Juara (1): 1991
- Kang Dada Cup
- Juara (1): 2008
- Celebes Cup
- Juara (1): 2012
- Jusuf Cup
- Juara (1): 1979
- Juara Cup
- Juara (1): 1957
- Piala Utama
- Juara (1): 1992
- Piala Walikota Padang
- Juara (1): 2015
Internasional
- Pesta Sukan (Sultan Brunei Cup)
- Juara (1): 1986
- Liga Champions Asia
- Perempatfinal (1): 1995
==
Jadwal dan Hasil pertandingan Persib Bandung ==
Piala Walikota Padang 2015 4 Jan 2015, Persib vs PSP Padang 3-0 (Maycon ’55, Tony ’59, Tantan ’75) 6 Jan 2015, Pusamania Borneo FC vs Persib 0-3 (Atep ’38, Tantan ’54, ’89) 8 Jan 2015, Persib vs Persiba Balikpapan 2-0 (Maycon (Pen) ’30, Konate ’33)
Persahabatan 11 Jan 2015, Persib vs Felda United 3-1 (Konate ’3, Tantan ’42, Yandi ’62; Makeche ’55) 21 Jan 2015, Persib vs Kuningan FC 3-0 (Maycon ’16, Dias ’40, Konate (Pen) ’68) 24 Jan 2015, PSGC vs Persib 1-3 (Dimas Galih ’77; Atep ’54, Konate ’58 (Pen), ’61) 03 Mar 2015, Bali United vs Persib Bandung 0-1 (Tantan ’61)
Turnamen Segitiga Ciamis 22 Mar 2015, Persebaya vs Persib 24 Mar 2015, PSGC vs Persib
Asian Champions League 2015, Kualifikasi 2 10 Feb 2015, Hanoi TT (Vietnam) vs Persib 4-0 (Marronkle ’33(pen),’57, Samson ’46, ’71)
Grup H, AFC Cup 2015 25 Feb 2015, Persib vs New Radiant (Maladewa) 4-1 (Jufriyanto ’15, Konate ’42, Atep ’45, Yandi ’90; Ashad ’60) 11 Mar 2015, Ayeyawady United (Myanmar) vs Persib 1-1 (Fonseca ’58; Atep ’45) 18 Mar 2015, Persib vs Lao FC (Laos) 1-0 (Atep ’20) 15 Apr 2015, Lao FC vs Persib 29 Apr 2015, New Radiant vs Persib 13 Mei 2015, Persib vs Ayeyawady United
Indonesia Super League ( ISL )
Sab, 04 Apr 2015, Persib vs Semen Padang, 15:30 Sel, 07 Apr 2015, Persib vs PBR, 15:30 Min, 19 Apr 2015, PSM vs Persib, 15:30 Rab, 22 Apr 2015, Persiba vs Persib, 15:30 Min, 03 Mei 2015, Sriwijaya FC vs Persib, 15:30 Min, 10 Mei 2015, Persib vs Persebaya, 15:30 Min, 17 Mei 2015, Persib vs Gresik United, 15:30 Jum, 19 Jun 2015, Perseru vs Persib, 19:00 Sel, 23 Jun 2015, Persipura vs Persib, 19:00 Sab, 27 Jun 2015, Persib vs Bali Pusam, 21:00 Rab, 01 Jul 2015, Persib vs Persiram, 21:00 Min, 05 Jul 2015, Persela vs Persib, 21:00 Kam, 09 Jul 2015, Arema vs Persib, 21:00 Sab, 25 Jul 2015, Persib vs Persija, 15:30 Rab, 29 Jul 2015, Persib vs Barito Putra, 15:30 Sen, 03 Agu 2015, Borneo FC vs Persib, 19:00 Jum, 07 Agu 2015, Mitra Kukar vs Persib, 15:30
Skuat Persib Bandung
(per 4 April 2015)
- {| class="wikitable sortable"
|- ! style="background:Blue; color:white;" scope="col"|No. ! style="background:Blue; color:white;" scope="col"|Posisi ! style="background:Blue; color:white;" scope="col"|Pemain ! style="background:Blue; color:white;" scope="col"|Negara |- ! style="background:Blue; color:white;" colspan=4 |Kiper |-
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 1 | style="text-align: left" | Kiper | M. Natshir Mahbuby | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 12 | style="text-align: left" | Kiper | Shahar Ginanjar | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 78 | style="text-align: left" | Kiper | I Made Wirawan | style="text-align: left" | Indonesia |- ! style="background:Blue; color:white;" colspan=4 |Bek |-
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 3 | style="text-align: left" | Bek | Vladimir Vujović | style="text-align: left" | Montenegro
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 4 | style="text-align: left" | Bek | Dias Angga Putra | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 6 | style="text-align: left" | Bek | Tony Sucipto | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 13 | style="text-align: left" | Bek | Muhammad Agung Pribadi | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 16 | style="text-align: left" | Bek | Achmad Jufriyanto | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 18 | style="text-align: left" | Bek | Jajang Sukmara | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 22 | style="text-align: left" | Bek | Supardi Nasir (3rd Captain) | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 28 | style="text-align: left" | Bek | Abdul Rahman | style="text-align: left" | Indonesia |- ! style="background:Blue; color:white;" colspan=4 |Gelandang |-
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 7 | style="text-align: left" | Gelandang | Atep Rizal (Vice-Captain) | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 8 | style="text-align: left" | Gelandang | Muhammad Taufiq | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 10 | style="text-align: left" | Gelandang | Makan Konaté | style="text-align: left" | Mali
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 11 | style="text-align: left" | Gelandang | Dedi Kusnandar | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 15 | style="text-align: left" | Gelandang | Firman Utina (Captain) | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 23 | style="text-align: left" | Gelandang | Muhammad Ridwan | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 24 | style="text-align: left" | Gelandang | Hariono | style="text-align: left" | Indonesia |- ! style="background:blue; color:white;" colspan=4 |Striker |-
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 17 | style="text-align: left" | Penyerang | Rudiyana | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 82 | style="text-align: left" | Penyerang | Tantan Dzalikha | style="text-align: left" | Indonesia
|- class="vcard agent" | style="text-align: center" | 87 | style="text-align: left" | Penyerang | Ilija Spasojević | style="text-align: left" | Montenegro |}
Transfer 2014-2015
Masuk
- Ilija Spasojević (dari Pelita Bandung Raya)
- Dias Angga Putra (dari Pelita Bandung Raya)
- Dedi Kusnandar (dari Persebaya)
- Yandi Munawar (dari Arema Cronus)
Keluar
- Ferdinand Sinaga (ke Sriwijaya FC)
- Djibril Coulibaly (ke Semen Padang)
- Sigit Hermawan (ke PSGC Ciamis (Dipinjamkan)
Staff kepelatihan
Posisi | Nama |
---|---|
Manajer | H. Umuh Muchtar |
Assisten manajer | Deddy Firmansyah |
Direktur Teknik | Indra Tohir |
Pelatih Utama | Djajang Nurjaman |
Pelatih Khusus AFC | Emral Abus |
Asisten Pelatih | Herrie Setyawan dan Anwar Sanusi |
Pelatih Kiper | Anwar Sanusi |
Pelatih Fisik | Yaya Sunarya |
Pelatih U-21 | Mustika Hadi |
Manajer U-18 | Edi Djukardi |
Pelatih U-18 | Asep Sumantri |
Manajer U-15 | Sigit Iskandar |
Pelatih U-15 | Anggi Prasetya |
Dokter Tim | Mohammad Raffi Ghani |
Fisioterapi | Sigit Pramudya |
Kepengurusan
- Direktur Utama: Glenn Sagita
- Bidang Umum: Amin Suganda, Zulkarnaen
- Ketua Panpel: Budi Bram Rachman
Badan hukum
PT Persib Bandung Bermartabat
Posisi | Nama |
---|---|
Direktur Utama | Glenn Sagita |
Manajer | H. Umuh Muchtar |
Assistant manajer | Deddy Firmansyah |
Direktur Keuangan | Merdi Hazizi |
Direktur Marketing dan Development | Veby Permadi |
Direktur Pengembangan | Ari D. Sutedi |
Komisaris Utama | Zainuri Hasyim |
Komisaris | Kuswara S. Taryono |
Wakil Komisaris Utama | Pieter Tanuri |
Suporter
Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi Jawa Barat dan Banten, bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Penggemar Persib menamakan diri sebagai Bobotoh. Pada era Liga Indonesia, Bobotoh kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti Viking Persib Club, Bomber (Bobotoh Maung Bersatu), Flowers City Casuals, Ultras Persib.
Suporter Persib memiliki hubungan yang sangat kelam dengan kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian maupun PSSI dan PT Liga Indonesia pun sudah berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk berdamai. Namun, sama sekali tak ada titik terang untuk mendamaikan mereka.
Pada saat Persib dan Persija bertemu, biasanya pihak Polda Metro Jaya (bila pertandingan akan dilaksanakan di Gelora Bung Karno) dan pihak Polwiltabes Bandung (bila pertandingan akan berlangsung di Stadion Siliwangi atau di Stadion Si Jalak Harupat) akan berpikir dua kali untuk mengeluarkan izin pertandingan tersebut karena begitu besarnya potensi terjadinya kerusuhan antara suporter kedua tim.
Pada 22 Juni 2013, ketika Persib akan melakoni pertandingan tandang melawan Persija Jakarta di SUGBK, tiba-tiba bus yang mengangkut rombongan pemain dan ofisial diserang oleh oknum yang diduga adalah supporter lawan (The Jakmania) dan serangan itu adalah efek dari serangan suporter Persib kepada pemain dan ofisial Persija pada pertandingan sebelumnya. Sampai pada akhirnya pertandingan "El Classico" Indonesia tersebut ditunda sampai tanggal 28 Agustus 2013.
Daftar pelatih dan pemain asing
Pelatih Liga Indonesia
Berikut daftar pelatih Persib sejak musim kompetisi 1994/1995:
Tahun | Pelatih |
---|---|
1994/1995 | Indra Thohir |
1995/1996 | Risnandar Soendoro |
1996/1997 | Nandar Iskandar |
1997/1998 | Nandar Iskandar |
1998/1999 | M. Suryamin |
1999/2000 | M. Suryamin Indra Thohir |
2000/2001 | Indra Thohir |
2001/2002 | Deny Syamsudin |
2003/2004 | Marek Andrzej Sledzianowski Bambang Sukowiyono & Iwan Sunarya (caretaker) Juan Antonio Paez |
2004/2005 | Juan Antonio Paez |
2005/2006 | Indra Thohir |
2006/2007 | Risnandar Soendoro Djadjang Nurdjaman & Dedi Sutendi (caretaker) Arcan Iurie Anatolievichi |
2007/2008 | Arcan Iurie Anatolievichi Djajang Nurjaman & Robby Darwis (caretaker) |
2008/2009 | Jaya Hartono |
2009/2010 | Jaya Hartono Robby Darwis(caretaker) |
2010/2011 | Daniel Darko Jankovic Jovo Cuckovic Daniel Roekito |
2011/2012 | Drago Mamic Robby Darwis (caretaker) |
2012/- | Djajang Nurjaman |
Daftar pemain legendaris
Daftar pemain asing
Berikut daftar pemain asing yang pernah bermain untuk Persib. Nama yang tercetak tebal masih memperkuat Persib.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Indonesia) Sejarah Persib Bandung