Ular paku

sejenis ular tali bermata besar
Revisi sejak 3 Juli 2015 04.24 oleh Rakaputra WSF (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{taxobox | image = | regnum = Animalia | phylum = Chordata | classis = Reptilia | ordo = Squamata | subordo = Serpentes | familia = [[Colubridae]...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Ular paku
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
D. formosus
Nama binomial
Dendrelaphis formosus
{Boie, 1827)
Sinonim

Dendrophis formosa

Ular paku adalah sejenis ular tali dari suku Colubridae. Ular ini tersebar di Indonesia dan sekitarnya.

Pengenalan

Ukuran total tubuhnya relatif besar dan panjang dapat mencapai 1420 mm. kepala berwarna coklat kemerahan dengan garis hitam sampai ke mata yang berlanjut sampai ke tengkuk, yang di bagian tengah lehernya akan melebar. Matanya besar. Punggung berwarna coklat perunggu atau coklat kekuningan dengan bayang-bayang warna merah dan hijau, dan tepi sisiknya hitam. Biasa pada badannya terdapat bulatan bercak-bercak berwarna biru dan hijau, atau kadangkala terdapat garis ventrolateral berwarna hitam di bagian posterior badan.

Panjang jarak antara moncong-anus mencapai 940 mm. Sisik pada bibir atas berjumlah 8 atau 9, sisik ke tiga sampai kelima, atau keempat sampai keenam atau kelima dan keenam menyentuh mata. Diameter mata lebih besar dari jarak antara nostril ke mata. Sisik preocular tunggal. Sisik-sisik postocular sekitar 2-4. Sisik loreal panjang. Sisik temporal 2+2. Sisik-sisik dagunya tidak lebar, sepasang sisik posterior dagu dipisahkan oleh sisik kecil-kecil. Sisik-sisik dorsal badannya halus dan bagian tengahnya terdiri dari 15 baris sisik sedangkan bagian vertebral sisiknya besar berbentuk belah ketupat dan selebihnya pada bagian posterior cenderung kecil dan miring. Sisik-sisik ventral berjumlah 174-205, sisinya berlunas. Sisik anal ganda. Sisik-sisik subcaudal berjumlah 132-158 dan terdiri dari 2 baris sisik.

Kebiasaan

Ular ini umum ditemukan di siang hari dan menghuni cabang atau ranting pepohonan pada daerah hutan dataran rendah. Makanan utamanya terdiri dari jenis kadal pohon, terutama cicak dan bengkarung. Perkembang-biakannya dengan cara bertelur-melahirkan (ovovivipar), betina mengeluarkan sampai 8 ekor anak.

Agihan

Tersebar di Indonesia (Bangka-Belitung, Jawa, Bali, Kalimantan, Mentawai, Kepulauan Riau, Sumatera), Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam.

Referensi