Achmad Sujudi

Revisi sejak 22 September 2007 00.21 oleh Mssetiadi (bicara | kontrib) (kok bisa?)

Dr. dr. Achmad Sujudi, MHA (Bondowoso, Jawa Timur, 11 April 1941-Jakarta, 23 Juni 2007) adalah Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) dan Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Ia terjatuh tidak sadarkan diri sesaat sebelum membuka simposium yang diselenggarakan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta. Ia jatuh dan tidak lama kemudian meninggal pada 23 Juni 2007 akibat serangan jantung.

Berkas:Achmad sujudi.jpg
Achmad Sujudi

Latar belakang dan kehidupan pribadi

Ia lulus tahun 1972 dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikan di University of New South Wales, Sydney, Australia. Ia menikah dengan Faika Sujudi dan ayah tiga anak, masing-masing; dr Yupanti Sujudi SpK, dr Yufandi SpAK, dan Dra Yufiani Sujudi. Ia juga kakek dari enam cucunya.

Sampai akhir hayatnya, guru besar emeritus Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini tetap aktif. Selai sebagai sesepuh Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang, ia juga menjadi Ketua Transfusi Darah dan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia serta komisaris utama sejumlah perusahaan di bidang kesehatan.

Dedikasi dalam melakukan pekerjaan membuatnya memperoleh pelbagai penghargaan, antara lain dari pemerintah Jepang, Perancis, Uzbekistan, Austria, dan Belanda. Dari pemerintah Indonesia, ia dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana.

Ia juga merupakan pencetus gagasan dan cita-cita Universitas Indonesia untuk menjadi universitas riset kelas dunia. Hal tersebut dicanangkan saat ia menjadi Rektor UI pada 1985-1994. Ia melanjutkan upaya Prof Tanzil untuk mengembangkan budaya riset, sehingga Bagian Mikrobiologi FKUI menghasilkan banyak hasil penelitian serta memiliki jaringan (network) internasional yang kuat, terutama dengan Jepang. Tak ayal, ia pun kemudian menjabat sebagai Koodinator Proyek Kerja Sama Penelitian Bidang Kedokteran Indonesia-Jepang serta Koordinator Program Beasiswa Bidang Kedokteran Takeda Science Foundation.

Ia sangat memperhatian regenerasi di tiap jabatan yang diemban. Ia dekat dengan orang-orang muda. Semasa menjabat, Pembantu Dekan III, Pembantu Rektor III, maupun Rektor UI, ia sangat mengakomodasi kegiatan mahasiswa.

Ringkasan karir

  • 2001-2002: Menteri Kesehatan Kabinet Gotong Royong
  • 2000-2001: Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabinet Persatuan Nasional
  • 1999-2000: Menteri Kesehatan Kabinet Persatuan Nasional
  • 1998-1999: Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PPM dan PLP) Depkes
  • 1994-1998: Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
  • 1985-1994: Rektor Universitas Indonesia
  • 1966-1979: Kepala Bagian Mikrobiologi FKUI

Referensi

Didahului oleh:
Farid Anfasa Moeloek
Menteri Kesehatan Indonesia
1999–2004
Diteruskan oleh:
Siti Fadilah Supari