Elapidae
Kobra India, Naja naja
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Elapidae

F. Boie, 1827
Upafamili

Elapinae
Hydrophiinae
Laticaudinae

Elapidae (dari bahasa Gerika, elaps atau ellops yang berarti "seperti ikan-laut") atau yang umum disebut tedung atau ular tedung[1] adalah keluarga ular yang terdiri dari jenis ular-ular darat berbisa bertaring pendek di depan (kobra, ular karang, mamba, taipan) dan semua jenis ular laut. Semua jenis ular tedung berbisa kuat. Taring bisa mereka berukuran pendek, kecil, dan tidak dapat dilipat ke belakang seperti suku Viperidae. Ular ini tersebar di seluruh wilayah tropis dan subtropis di semua benua, kecuali Eropa. Di Australia, ular tedung merupakan kelompok ular yang dominan. Sedangkan ular laut dari anak suku Hydrophiinae tersebar di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Terdapat sekitar 325 spesies.[2]

Pengenalan

Ukuran tubuh bervariasi dari jenis satu ke jenis yang lain. Jenis terkecil adalah Drysdalia coronata dengan panjang tubuh hanya 18-30 cm, dan yang terbesar adalah ular anang (Ophiophagus hannah) yang panjangnya bisa mencapai 5,7 meter, dan merupakan ular berbisa terpanjang di dunia. Warna tubuh bervariasi pula dari yang satu ke yang lain. Warna paling mencolok dimiliki oleh jenis ular karang (Micrurus sp. dan Micruroides euryxanthus) dari Amerika, tubuh ular karang berwarna belang merah-kuning-hitam, atau merah-putih-hitam. Penampilan morfologi ular elapid sangat mirip dengan ular-ular dari suku Colubridae, namun ular elapid sangat berbahaya bagi manusia. Ada pula jenis yang morfologinya sangat mirip dengan ular-ular dari suku Viperidae, yakni jenis Achantophis sp. (Ular senawan Australia).[3]

Bisa

Ular-ular ini memiliki taring bisa yang terletak di rahang atas bagian depan. Bisa ular ini kebanyakan bersifat Neurotoxin (merusak saraf) atau Hemotoxin (merusak sel darah). Jenis ular-ular elapid yang paling berbahaya adalah ular mamba (Dendroaspis sp.) dari Afrika, ular taipan (Oxyunarus sp.) dari Australia, serta ular laut (Hydrophis sp.) dari perairan Pasifik barat.[4] Namun ular-ular elapid hanya akan menyerang atau menggigit jika merasa terganggu atau kelaparan.

Kebiasaan

Ular elapid kebanyakan aktif di siang hari. Sebagian besar hidup dan berkelana di tanah. Ada pula yang tinggal di atas pohon, di antaranya: mamba hijau barat (Dendroaspis viridis), mamba hijau timur (Dendroaspis angusticeps), dan Pseudohaje sp. dari Afrika, serta Hoplocephalus sp. dari Australia. Ular elapid memangsa hewan-hewan berukuran kecil dan sedang. Makanan mereka meliputi Serangga, ikan, katak, kadal, ular lain (bahkan ada jenis yang kanibal), burung, dan mamalia.

Penyebaran

Ular ini tersebar di wilayah tropis dan subtropis di wilayah Asia, Australia, Afrika, dan Amerika. Habitat mereka bervariasi mulai dari hutan hujan hingga gurun. Sedangkan ular laut hanya hidup di samudera Hindia dan Pasifik.[5]

Referensi

  1. ^ "Definition of 'elapid'". dictionary.com. Diakses tanggal 2009-07-13. 
  2. ^ "Elapidae". Integrated Taxonomic Information System. Diakses tanggal 27 December 2014. 
  3. ^ Hoser, R. (2002): Death Adders (Genus Acanthophis): An Updated overview, including descriptions of 3 New Island species and 2 New Australian subspecies. Crocodilian - Journal of the Victorian Association of Amateur Herpetologists, September 2002: 5-11, 16-22, 24-30, front and back covers. available online
  4. ^ WCH Clinical Toxinology Resources: Oxyuranus microlepidotus
  5. ^ Elapidae di Pangkalan Data Reptil Reptarium.cz. Diakses 3 November 2008.