Call of Duty: Black Ops II

Revisi sejak 21 Juli 2015 11.30 oleh Alvin Benrick (bicara | kontrib) (Plot: Suffer With Me. Sudah sebisanya saya ringkas. Kalau bisa diringkas lagi, jangan dihapus.)

Call of Duty: Black Ops II adalah permainan tembak-menembak orang-pertama (First-person shooter) yang dikembangkan oleh Treyarch dan diterbitkan oleh Activision (Square Enix untuk Jepang), dirilis pada tanggal 13 November 2012 untuk Microsoft Windows, PlayStation 3 dan Xbox 360. Permainan ini adalah yang ke-9 dari seri Call of Duty dan sekuel dari Call of Duty: Black Ops. Black Ops II adalah permainan pertama dalam seri Call of Duty yang benar-benar futuristik dan mempunyai fitur teknologi peperangan di masa depan. Permainan juga menyajikan percabangan alur cerita yang didorong oleh pilihan pemain, sesuatu yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah franchise ini.

Kampanye

Karakter dan Setting

Permainan Singleplayer menampilkan dua mode. Dalam kampanye utama, ada dua alur cerita yang terhubung, salah satunya pada tahun 1970-an sampai 1980-an dan yang lainnya pada tahun 2025. Menceritakan tentang usaha seorang warga Nikaragua, Raul Menendez dalam aksi balas dendam terhadap negara-negara kapitalis. Juga usaha dari dua orang tentara Amerika Serikat (bapak dan anak), Alex dan David Mason untuk menghentikannya. Mode Singleplayer yang kedua adalah Strike Force yang muncul sepanjang misi-misi kampanye utama berlangsung. Menceritakan tentang usaha Amerika Serikat menggagalkan SDC (Strategic Defense Coalition), unit militer yang diketuai Tiongkok menguasai India, Pakistan, Iran, Afganistan dan Rusia.

Protagonis pada bagian pertama kampanye utama adalah Alex Mason, Frank Woods dan Jason Hudson yang kembali dari Call of Duty: Black Ops. Sementara antagonis pada bagian ini adalah Raul Menendez muda, pemimpin sebuah kartel narkoba di Nikaragua, Lev Kravchenko yang juga kembali dari Black Ops, dan Manuel Noriega, jenderal Panama. Bagian ini menceritakan tentang usaha ketiga protagonis dalam operasi CIA di berbagai negara untuk menangkap Menendez. Lokasi yang muncul pada bagian ini adalah Angola, Afganistan, Nikaragua dan Panama. Viktor Reznov muncul sebagai kameo.

Sedangkan progatonis pada bagian kedua adalah David Mason, putra tunggal Alex; Mike Harper, rekan setim David; Admiral Thomas Briggs, atasan David; Farid, agen ganda CIA; dan Chloe Lynch, seorang ahli komputer yang memiliki peran kunci dalam permainan. Antagonis utama bagian ini adalah Raul Menendez yang sekarang memimpin organisasi anarkis Cordis Die; DeFalco, tangan kanan Menendez; dan Jenderal Tian Zhao, pemimpin SDC. Bagian ini menceritakan usaha David dan protagonis lainnya untuk menyelamatkan Chloe dan menangkap Raul Menendez sekali dan selamanya. Lokasi yang muncul pada bagian ini adalah Myanmar, Kepulauan Kaiman, Pulau Sokotra di Yaman, Amerika Serikat dan Haiti. Frank Woods dan Alex (kemungkinan) muncul sebagai kameo.

Seperti biasa dalam seri Black Ops, beberapa tokoh sejarah muncul dalam kampanye utama seperti Pemimpin UNITA Jonas Savimbi, Pemimpin Mujahidin Afganistan Mullah Rahman, Letnan Kolonel Marinir AS Oliver L. North, Jenderal Panama Manuel Noriega dan mantan Kepala FBI David Petraeus (skandalnya muncul 4 hari sebelum rilis). Savimbi, Rahman, North dan Noriega muncul dalam bagian Perang Dingin, sementara Petraeus yang dalam permainan menjadi Menteri Pertahanan AS muncul dalam bagian 2025.

Mode kampanye yang kedua adalah Strike Force, dimana pemain akan memainkan beberapa tentara SEAL Team Six dan berusaha mencegah tentara SDC merebut negara-negara di sekitar mereka. Karakter yang muncul dalam Strike Force adalah David Mason, yang memimpin seluruh operasi Strike Force; dan Tian Zhao, pemimpin SDC dan antagonis utama Strike Force. Lokasi yang muncul dalam permainan adalah India (latihan dan misi pertama), Singapura, Afghanistan, Pulau Sokotra (kemungkinan) dan Pakistan (misi terakhir).

Alur

Prolog

David Mason menceritakan tentang kehilangan ayahnya, Alex Mason kepada Raul Menendez yang saat itu ditahan, Menendez menceritakan hal yang sama, tentang kehilangan sesuatu yang berharga. 5 jam sebelumnya, 19 Juni 2025, Menendez mengingat kembali masa kecilnya di tanggal yang sama, 52 tahun yang lalu. Saat itu ia menyelamatkan adiknya, Josefina Menendez yang hampir tewas saat gudang yang mereka tinggali terbakar. Beberapa hari sebelum percakapan itu, David mengunjungi Frank Woods dan berusaha menggali informasi tentang Raul Menendez. Woods memberikan liontin Josefina yang diberikan Raul pagi itu. David mengingat kembali malam ia diculik Raul saat melihat liontin itu dan kemudian Woods menceritakan tentang 'petualangannya' di Perang Dingin.

Alex Mason dan David, putranya terpaksa berpisah karena ia dipanggil oleh Hudson untuk menyelamatkan Woods, sahabat mereka yang menghilang bersama beberapa anggota CIA lainnya dalam Perang Saudara Angola. Mason membantu Jonas Savimbi, pemimpin UNITA melawan pasukan MPLA yang dibantu Soviet. Setelah mengalahkan musuh, mereka berdua berhasil menyelamatkan Woods, yang berada dalam sebuah peti kemas yang berisi mayat-mayat rekan CIA Woods. Ketika berusaha memanggil helikopter evakuasi memanfaatkan radio musuh, Mason bertemu Menendez, operator radio yang membuat posisi mereka bertiga (Mason, Woods dan Hudson) terungkap. Ketika berusaha kabur, Mason menembak mata kanan Menendez dan segera kabur, kemudian sebuah helikopter - yang dikira musuh, ternyata milik UNITA - datang dan menembak pasukan MPLA. Ketika Woods yang terluka parah dinaikkan Savimbi ke helikopter, Hudson ditembak musuh, yang segera dibunuh Woods, mengejutkan Mason, Hudson dan Savimbi.

Kemudian di Afghanistan, ketiganya diutus oleh CIA dengan Tian Zhao, agen intelijen Tiongkok untuk membuktikan keterlibatan Menendez dengan Uni Soviet dalam perdagangan senjata gelap. Mereka membantu pemimpin Mujahidin setempat Mullah Rahman, untuk mengalahkan pasukan Soviet dalam Perang Soviet-Afghanistan. Ketika menyerang gelombang pasukan terakhir, Mason berusaha mengebom tank Soviet. Tiba-tiba, Lev Kravchenko keluar dan meninju Mason. Angka-angka mulai bermunculan di kepala Mason dan suara Reznov terdengar, menyuruhnya untuk membunuh Kravchenko. Mason mengebom tank itu dan menangkap Kravchenko untuk diinterogerasi. Tetapi angka-angka bermunculan lagi di kepala Mason dan Reznov memengaruhi Mason untuk membunuh Kravchenko. (Pilihan pemain) Jika tidak berhasil ditahan, Mason akan membunuhnya. Tetapi jika berhasil ditahan, Kravchenko akan memberitahu kalau Menendez mempunyai penyusup di CIA dan Woods kemudian membunuhnya. Rahman mengkhianati mereka berempat dan membuang mereka di padang pasir atas suruhan Menendez. Tiba-tiba, Reznov muncul dan memberi air kepada Mason dan menyelamatkan mereka berempat, tidak diketahui apakah Mason benar-benar melihat Reznov (mungkin akibat halusinasi karena melihat Kravchenko) atau tidak.

Ketiga agen CIA ditugaskan lagi untuk menangkap Menendez di rumahnya di Wasa King, Nikaragua dengan bantuan Manuel Noriega, jenderal Panama. Raul Menendez sedang bersama adiknya, Josefina ketika rumahnya tiba-tiba didobrak oleh PDF, anak buah Noriega. Ketika Raul dibawa kepada Noriega, secara mengejutkan Noriega membunuh pasukannya sendiri dan membebaskan Raul. Dikuasai kemarahan, Raul meninju muka dan mencuri senjata Noriega, berusaha menyelamatkan Josefina setelah mendengar teriakan minta tolongnya. Meskipun ia sampai ke rumanya, ia gagal menyelamatkan Josefina karena Hudson menahannya, dan sebuah granat yang terlempar dan meledak di dekatnya. POV kembali ke Mason, mereka bertiga dibantu PDF berusaha menangkap Menendez. Saat sampai di rumah Menendez, Mason (tergantung pemain) menemukan memo dari CIA untuk Menendez, membuktikan bahwa Menendez memang mempunyai penyusup di CIA. Mereka bertiga bertemu dengan Menendez, Hudson berusaha menahannya sementara Woods yang lepas kendali berusaha membunuhnya. Mason menahan Woods, tetapi tidak bisa menahannya melemparkan granat yang membunuh Josefina dan Raul Menendez.

Menendez diperkirakan sudah tewas, tetapi muncul kembali ketika ia tertangkap sedang berbincang dengan Noriega, Menendez selamat karena bantuannya. CIA mengirim Mason, Woods dan Hudson, ditambah McKnight untuk menangkap Noriega secara rahasia (dinamakan Operation False Profit) dalam Operation Just Cause. Mason dan Woods berhasil menangkapnya, tetapi Hudson memberitahu mereka kalau Noriega hanyalah bagian dari rencana untuk membunuh target Nexus. Kemudian Woods dan Noriega ditugaskan membunuh Nexus sementara Mason mengawasi Nexus dari dekat. Ketika Woods bertanya siapa Nexus, Hudson menjawab Nexus adalah Raul Menendez. Woods yang sejak penangkapan Noriega, semakin curiga karena Hudson yang terdengar berbohong. (Pilihan pemain) Kalau Mason berhasil menahan pengaruh Reznov, kata-kata Kravchenko muncul lagi. (Pilihan pemain) Woods kemudian membunuh atau melukai Nexus.

Mereka berdua berjalan mendekati Nexus, kecurigaan Woods semakin besar dan kemudian ia berlari, membuka topeng Nexus yang ternyata adalah Mason. Woods berusaha membunuh Noriega, tetapi Menendez menembak kedua lututnya kemudian memingsankannya. Menendez menyeret Woods dan Mason ke suatu bangunan dimana Hudson, dan David ditahan. Ternyata David diculik oleh penyusup Menendez di CIA, dan Hudson berusaha menyelamatkan David, meskipun harus mengorbankan Mason, Woods dan dirinya sendiri. Menendez memaksa Hudson memilih satu orang yang harus dibunuh lagi, Woods, David atau Hudson sendiri dibunuh, atau mereka bertiga terbunuh. Hudson mengorbankan dirinya untuk dibunuh oleh Menendez, dengan kedua lututnya ditembak terlebih dahulu, dan kemudian dengan liontin Josefina menusuk leher Hudson, membunuhnya. Pengorbanan Hudson menyelamatkan Woods dan David, Woods pensiun dari CIA dan mengasuh David sampai ia dewasa.

2025

Setelah mendapat informasi pertama (Angola, Afganistan dan Nikaragua) dari Woods, David dan timnya segera menuju markas rahasia Cordis Die di Myanmar untuk mencari informasi tentang Celerium, sebuah elemen bumi langka yang bisa mempercepat proses data berkali-kali lipat dan sekarang dimiliki oleh Menendez. Mereka berhasil mendapatkannya dari Erik Breighner, seorang ahli magnet yang dibayar Menendez untuk meneliti Celerium. Meskipun Erik dibunuh Cordis Die, David dan timnya berhasil menyerahkan Celerium kepada atasannya, Admiral Briggs, juga informasi dari Erik tentang 'Karma', yang kemungkinan adalah nama dari senjata siber (cyber-weapon) milik Menendez. Beberapa hari kemudian, David menanyai Salazar tentang asal muasal Menendez, dan mengingat cerita Woods di Afganistan. Malamnya mereka dan Harper berlatih tinju dan mengingat kembali alasan kebencian mutual Menendez terhadap Woods, Alex dan Hudson dengan mengingat cerita Woods di Nikaragua.

Mereka berempat kemudian menyusup ke Peshawar, Pakistan untuk mendengar pembicaraan Menendez dengan ketua ISI (Badan Intelijen Pakistan) tentang sebuah drone AS yang berusaha mereka selidiki setelah mereka tembak jatuh minggu lalu. David dan Harper menguping dan mengetahui bahwa selain itu, DeFalco sedang mempersiapkan sebuah pertemuan pada tanggal 17 Juni, Menendez baru saja bertemu dengan Pemimpin SDC Tian Zhao dan ia mengetahui rencana penyusupan David dan timnya bahkan membantu penyusupan itu. David, Harper, Salazar dan Crosby segera kabur setelah secara mendadak diserang oleh tentara ISI. Dengan bantuan 2 robot CLAW, mereka kabur dengan membajak 3 drone ISI dan berusaha menuju tempat ekstraksi sebelum tentara SDC mengepung mereka. (Pilihan Pemain) Dengan kemampuan menyetir yang baik, David bisa menghindari semburan api, atau melewatinya dan membakar wajah Harper. Mereka berempat sampai dengan selamat, tetapi dikepung oleh tentara SDC yang dipimpin oleh Zhao sendiri. Tetapi Zhao melepaskan mereka karena David mengatakan bahwa urusan timnya adalah tentang Menendez, bukan SDC.

2 minggu kemudian (12 Juni) David, Harper dan Salazar menyusup ke Colossus, sebuah kota mengapung yang sekarang sedang berlabuh di Kepulauan Cayman. Mereka bertiga dibantu oleh Farid, agen ganda Cordis Die untuk CIA yang memberi informasi untuk misi mereka di Peshawar. Misi ketiganya adalah mencari informasi tentang Karma, yang diperkirakan berada di Colossus setelah menyelidiki logo Colossus di lengan DeFalco. David dan Salazar bergerak ke lantai terbawah Colossus sementara Harper mencari 'Karma' di permukaan dengan informasi yang mereka suplai. Setelah melawan para tentara Cordis Die yang menyamar sebagai penjaga akhirnya David menemukan 'Karma', yang ternyata adalah ahli Celerium dan pegawai TACITUS Chloe Lynch. David dan Salazar segera menuju Klub Solar dimana ia menemukan Harper, dan Chloe yang menolak untuk mengikuti mereka. DeFalco datang, menembak 2 orang pengunjung dan meminta Chloe keluar sebelum pengunjung yang ketiga ia tembak, Chloe menurut, DeFalco menyuruh anak buahnya menembaki David dan timnya sementara ia membawa Chloe kabur ke helipad. Melalui kamera keamanan, David melihat tentara bayaran suruhan DeFalco mendarat di Colossus dengan helikopter, dan beberapa bom meledak di tingkat bawah, membantu usaha DeFalco kabur. Tim David, dibantu dengan petugas keamanan Colossus dan robot-robot A.S.D. berusaha menyelamatkan Chloe sebelum DeFalco membawanya kabur. (Pilihan Pemain) Jika pemain berhasil membunuh DeFalco dari jarak jauh atau dengan mencapai jarak yang cukup dekat dengannya, Chloe selamat dan berhasil diamankan Tim David, melambatkan rencana Menendez. Jika gagal, Tim David melihat VTOL DeFalco kabur membawa Chloe ke Pulau Sokotra, Yaman, membuat rencana Menendez hampir tercapai.

David kemudian mengunjungi Woods lagi sendirian, menanyainya kenapa ia berada di Panama waktu itu dan kenapa ayahnya terbunuh waktu itu. Woods menceritakan semua yang terjadi waktu itu, Operasi False Profit, Noriega, Nexus, Menendez, dan fakta bahwa Woods menembak Alex, yang ia kira adalah Menendez. David tersentak dan kaget sementara Woods, menangis pelan di kursi rodanya. David memaafkan Woods dan mengatakan kalau itu bukan salahnya, Woods mengatakan bahwa ia dan Alex, dua agen terbaik CIA bahkan tak bisa menghentikan Menendez. Tetapi David meyakinkan Woods, 30 tahun sudah berlalu, dan Menendez sudah tidak seperti sebelumnya.

Pranala luar