Nanan Soekarna

tokoh kepolisian Indonesia
Revisi sejak 18 Agustus 2015 02.53 oleh Hidayatsrf (bicara | kontrib) (←Suntingan 223.255.230.72 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ryannurhaq)

Komisaris Jenderal (Purn.) Drs. Nanan Soekarna adalah perwira tinggi Polri yang sejak 1 Maret 2011 hingga 1 Agustus 2013 menjabat Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia mendampingi Jenderal Timur Pradopo.[1] Nanan merupakan alumni terbaik Akpol 1978 (meraih Adhi Makayasa). Dia merupakan jenderal bercitra bersih dan dianggap mampu membenahi sektor internal kepolisian. Nanan pernah pula menjabat Kadiv Humas Polri (2009-2010) dan Irwasum Polri (pada 2010-2011).

Komjen Pol (Purn.) Drs.
Nanan Soekarna
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Maret 2011 – 1 Agustus 2013
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
KapolriTimur Pradopo
Sebelum
Pendahulu
Komjen Pol. Jusuf Manggabarani
Pengganti
Komjen Pol Drs. Oegroseno
Inspektur Pengawasan Umum Polri
Masa jabatan
1 Maret 2010 – 1 Maret 2011
Sebelum
Pendahulu
Komjen Pol. Jusuf Manggabarani
Pengganti
Komjen Pol. Fajar Prihantoro
Sebelum
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara
Masa jabatan
Agustus 2008 – Februari 2009
Sebelum
Pendahulu
Irjen Pol. Nurudin Usman
Informasi pribadi
Lahir20 Juli 1955 (umur 69)
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Suami/istriYatty Suprapti
AlmamaterAkpol 1978
Lemhanas 2005
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ia pensiun dari Polri per 1 Agustus dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi.

Saat menjabat Kapolda Kalimantan Barat, Nanan membuat gebrakan dengan menginstruksikan setiap polisi di daerahnya saat itu mengenakan pin anti korupsi yang bertajuk Saya Polisi Antikorupsi. Selain langkah fenomenalnya di Kalbar, Nanan merupakan polisi yang pernah dibina FBI di South West, Virginia, Amerika Serikat.

Kariernya sempat tercoreng kala menjabat Kapolda Sumatera Utara[2]. Kasus meninggalnya mantan Ketua DPRD Sumut (Alm.) Abdul Aziz Angkat akibat demonstrasi yang menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli membuat dia terpaksa ditarik ke Mabes Polri. Nanan diberi jabatan Koorsahli Kapolri.

Pendidikan

Dasar Kepolisian

  • Akpol 1978
  • PTIK 1986
  • Sespim Pol 1995
  • Sesko Gab 1999

Lembaga

  • Lemhanas 2005

Riwayat Jabatan

  • Kabagserse Polwil Bojonegoro Polda Jatim (1990-1992)
  • Wakapolresta Kediri Polwil Kediri Polda Jatim (1992-1994)
  • Korspripim Polda Metro Jaya (1995-1996)
  • Kapolres Metro Jakarta Timur Polda Metro Jaya (1996-1997)
  • Kaditserse Polda Kaltim (1997-1998)
  • Kapolwil Purwakarta Polda Jabar (2000-2001)
  • Kapolwil Bogor Polda Jabar (2001-2002)
  • Ses NCB Interpol (2002-2003)
  • Wakapolda Metro Jaya (2003-2004)
  • Kapolda Kalbar (2004)
  • Sahlisospol Kapolri (2007)
  • Kapolda Sumut (2008-2009)
  • Koorsahli Kapolri (2009)
  • Kadiv Humas Polri (2009-2010)
  • Irwasum Polri (2010-2011)
  • Wakapolri (2011-2013)

Dicalonkan sebagai Kapolri

Bersama Komjen Pol Timur Pradopo dan Komjen Pol Imam Sudjarwo, Nanan menjadi calon kuat Kepala Negara Republik Indonesia menggantikan Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri yang pensiun pada Oktober 2010[3]. Namun akhirnya nama Timur-lah (rekan satu angkatan di Akpol 1978) yang resmi diajukan kepada DPR dan dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Kapolri baru. Meski demikian, Nanan masih tenang menjalankan tugasnya sebagai Irwasum Polri sampai akhirnya menjadi Wakapolri hingga memasuki masa pensiun pada Agustus 2013


Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Jusuf Manggabarani
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
2011–2013
Diteruskan oleh:
Oegroseno
Didahului oleh:
Nurudin Usman
Kapolda Sumatera Utara
2008–2009
Diteruskan oleh:
Badrodin Haiti

Referensi