Sayyid Sulaiman
Sayyid Sulaiman Mojoagung adalah pendiri Pondok Pesantren Sidogiri. Perlu diketahui bersama, bahwa Nasab Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (berdasarkan Kitab Khidmatul Asyiroh) yang selama ini di percaya ternyata keliru.
As-Syekh Syarif Sulaiman | |
---|---|
Gelar | Syarif Sulaiman Mojoagung |
Nasab | bin Zain Abdul Qodir |
Nisbah | Al Qadiri |
Lahir | Sulaiman 1547 M Kesultanan Demak |
Dimakamkan di | Mancilan, Mojoagung, Jombang |
Kebangsaan | Kesultanan Demak |
Jabatan | Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri |
Firkah | Sunni |
Murid dari | Zain Abdul Qodir, Sholeh Semendi Guru-gurunya |
Mempengaruhi
| |
Istri | |
Keturunan | Pernikahan dengan Putri Sholeh Semendi:[1] Pernikahan dengan Putri dari Pekalongan :
|
Orang tua | Zain Abdul Qodir (ayah) |
Menurut Dawuh KH. Noer Hasan bin Ghozi ( Keluarga Sidogiri ) sudah lebih dahulu diajukan Itsbat ke Turki dan Maroko.
Setelah di proses selama 10 bulan, ternyata nasab Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban dinyatakan tidak ditemukan (dinyatakan batal ).
Namun, pengajuan Itsbat nasab dengan dasar 11 manuskrip, yang menyatakan Sayyid Sulaiman bin Zain Abdul Qodir, diterima dan tercatat sebagai keturunan Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Syahadah tersebut tertulis tahun 2021 M.
Keturunan Sayyid Sulaiman banyak yang menjadi ulama di Indonesia, seperti Syekh Kholil Bangkalan, Syekh Shiddiq Jember, Syekh Abdul Hamid Pasuruan, Syekh Ali Akbar, dll.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Muzayyin Shofwan, Arif (05 Desember 2016). "PERSEBARAN KETURUNAN SUNAN TEMBAYAT DI BLITAR, KEDIRI, MALANG, PASURUAN, JOMBANG DAN LAIN SEBAGAINYA". PUSTAKA AGUNG SUNAN TEMBAYAT. Diakses tanggal 14 Desember 2024.