Letnan Jenderal TNI Agus Surya Bakti, M.I.Kom.[1] (lahir 17 Agustus 1961) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 28 Oktober 2015 hingga 13 Juli 2018 ditugaskan sebagai Panglima Komando Daerah Militer Kodam XIV/Hasanuddin (Pangdam VII/Wirabuana).[2] Agus SB, merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1984 ini berpengalaman dalam bidang Infanteri (Kopassus).[3] Saat ini ia menjabat Sesmenko Polhukam.[4]

Agus Surya Bakti
Berkas:Agus Surya Bakti.jpg
Sesmenko Polhukam
Mulai menjabat
24 September 2018
Sebelum
Pendahulu
Letjen TNI Yoedhi Swastono
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir17 Agustus 1961 (umur 62)
Indonesia Stabat, Langkat, Sumatera Utara
Suami/istriNy. Bella Saphira
Alma materAkademi Militer (1984)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1984–sekarang
Pangkat Letnan Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassus)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Profil Karier Militer

Lahir dari keluarga guru membuat Agus tumbuh sebagai orang yang selalu mengutamakan pendidikan, hal ini ditunjukkan melalui kegemarannya membaca dan menulis. Jenderal yang akrab disapa Agus SB ini tidak pernah bisa jauh dari buku, koran, dan gadget untuk selalu up date informasi. Ia juga sangat produktif dalam dunia akademik, banyak ide-ide cemerlangnya ia tuangkan baik dalam bentuk karya tulis seperti artikel pendek hingga buku, maupun dalam program-program nasional yang mengantarnya menjadi sosok penting dibalik berbagai program besar pemerintah, terutama terkait dengan terorisme.

Nama Agus SB memang tidak terlalu muncul ke permukaan sebelumnya, hal ini dikarenakan jenis keahilan dan penugasan yang membuatnya harus selalu bekerja undercover sebagai Intel. Namanya baru mulai menjadi perbincangan sejak keberhasilannya menangkap gembong GPK (gerombolan pengacau keamanan) Timor-Timur, Xanana Gusmao (sekarang perdana menteri Timor Leste) pada 1992. Ia kemudian dihadiahi kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) oleh pemerintah Republik Indonesia dari letnan satu (Lettu) menjadi Kapten.

Sejak saat itu ia mulai banyak ditugaskan untuk operasi intelejen di daerah-daerah rawan konflik seperti Timor-Timur (sekarang Timur Leste), Aceh, Papua, Ambon, dan Poso. Meski sering bertugas di daerah konflik, Agus SB dikenal sebagai pribadi yang santun dan pekerja keras.

Pada 2012 namanya sempat digadang-gadang menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, namun rupanya saat itu ia sedang sangat dibutuhkan BNPT, sehingga ia tetap berkarya dan membangun negeri di badan nasional penanggulangan terorisme hingga akhrinya pada 28 Oktober 2015 ia resmi menjabat sebagai Pangdam VII/Hasanudin.

Selama mengabdi di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Agus SB adalah Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi di Periode 2011-2015. Ia adalah tokoh utama yang berada di balik lahirnya cetak biru kebijakan dan strategi pencegahan terorisme yang dijalankan di BNPT.

Konsep pencegahan yang ia lakukan selama di BNPT dikenal dengan sebutan “Pencegahan Semesta”, di mana keterlibatan seluruh elemen masyarakat menjadi kekuatan utamanya. Ia juga dikenal sebagai “Bapak Deradikalisasi” karena jasanya dalam menuangkan ide dan merumuskan cetak biru deradikalisasi yang menghasilakn suatu siklus deradikalisasi sebagai kombinasi pembinaan bagi para napi teroris baik di dalam lapas maupun terhadap tokoh-tokoh teroris di lingkungan masyarakat.

Penekanan utamanya adalah pada penggunaan metode soft approach yang mengangkat nilai-nilai tradisi dan budaya nusantara. Di sisi lain, masyarakat umum yang belum terkena pengaruh paham teror juga didekati dan dirangkul untuk bersama-sama mencegah terorisme sebagaimana slogan utama BNPT, yakni; “Bersama Cegah Terorisme”.

Melalui ide-ide cemerlang dan kerja kerasnya, ia berhasil membentangkan sayap BNPT hingga ke berbagai pelosok kota di Indonesia melalui pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang merupakan wadah bagi para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh-tokoh lainnya untuk bersama-sama dengan BNPT melaksanakan upaya pencegahan terorisme di daerah.

Agus SB pula yang merancang lahirnya program damai di dunia maya, di mana ribuan pemuda dan penggiat internet di seluruh Indonesia ia datangi dan kumpulkan untuk bersama-sama menyatukan visi dan misi guna membanjiri dunia maya dengan konten-konten damai nan positif untuk bangsa, serta membangun jaringan penggiat dunia maya yang cinta perdamaian dan cinta Indonesia.

Di tangannya, BNPT memiliki konsep pencegahan terorisme yang komprehensif dalam bentuk Renstra, Kebijakan, Strategi dan Program Nasional Pencegahan Terorisme. Konsep tersebut ia susun dalam rangka merumuskan strategi dan program yang diimplementasikan dalam skala nasional. Dalam konsep pencegahan yang ia usung, pemberdayaan seluruh komponen masyarakat adalah bagian terpentingnya.

Pada saat menjabat  Pangdam VII/Wirabuana yang sekarang berubah nama menjadi Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Agus SB berhasil menorehkan sederet prestasi, sebagai berikut :

1.         Ketika operasi Tinombala berlangsung, Kodam VII/Wirabuana dibawah Komando Mayjen TNI Agus SB  juga menggelar Operasi Teritorial (Opster) Sintuwu Maroso di kabupaten Poso, terhitung sejak 4 Juni 2016 selama 90 hari. Opster TNI ini bertujuan membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menegakkan kewibawaan pemerintah dan kedaulatan NKRI di wilayah Poso. Opster tersebut mampu memutus hubungan emosional dan ideologi serta logistik masyarakat terhadap kelompok teroris, sehingga pada tangal 18 Juli 2016 Santoso tertembak mati oleh prajurit Yonif Raider 515 Kostrad Satgas Tinombala.

2.         Gagasan prestesius di bidang pendidikan juga dilahirkan Mayjen TNI Agus SB. Dengan memerintahkan seluruh satuan kewilayahan Kodim dan Koramil untuk mendirikan rumah baca, perpustakaan keliling menggunakan sepeda motor dan dioperasikan oleh Babinsa di daerah-daerah sampai kepulauan terpencil. Melaksanakan perintah Pangdam, seorang Babinsa Koramil 1413-02/Pasar Wajo Kodim 1413/Buton atas nama Kopka Sutardi bersama Babinkamtibmas dan aparat desa setempat berhasil mendirikan rumah baca dan perpustakaan keliling serta menggiatkan warganya untuk belajar membaca dan menulis. Hasilnya tidak lebih dari setahun mampu mengurangi tingkat buta aksara penduduk dari 90 % menjadi 55 %. Atas prestasi itu,berkaitan peringatan Hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 Mei 2017Kopda Sutardi di undang makan siang bersama Presiden RI Joko Widodo di istana negara, Jakarta.

3.         Serbuan Teritorial merupakan kegiatan yang dilakukan secara massif dan massal guna membantu mengatasi kesulitan masyarakat serta membantu pemerintah dalam mengakselerasi pembangunan di daerah. Selain mewujudkan ketahanan pangan dan perbaikan/pembangunan infra struktur didaerah, yang tak kalah pentingnya sosialisasi wawasan kebangsaan; belanegara; dengan melakukan kegiatan spektakuler ialah pada awal tahun ajaran 2016 memberikan pembekalan bela negara kepada peserta didik baru jenjang SMP, SMK se kota makassar sebanyak 21.000 murid. Melaksanakan sosialisasi Nilai-nilai Pancasila dengan peserta 37.000 orang (Ormas, Toda, Todat, Tomas, Mahasiswa dan Pelajar). Sosialisasi Bela Negara di lingkungan pendidikan setingkat SMA dan sederajat, dengan peserta  32.000 orang. Sosialisasi waspadai bangkitnya komunis dengan peserta 39.237 orang. Tidak ketinggalan pembekalan wawasan kebangsaan kepada   “ kelompok preman “ yang ada di daerah.

 4.         Guna mengurangi potensi ancaman radikalisme dan terorisme dilakukan serbuan teritorial di dalam dunia maya atau media sosial. Ini merupakan salah satu Quick Wins dari Kodam XIV/Hasanuddin  dalam rangka mengakselerasi pelaksanaan tugas pokoknya.Serbuan teritorial di dunia maya tersebut, direalisasikan dengan membuat jejaring sosial seperti Website yang sudah mencapai 130.709 orang pengunjung, instagram dengan follower 17.200 orang, face book dengan follower 23.232 orang, tweeter dengan 535 orang, sementara Website Bela Negara sudah mencapai 1135 members. Hal ini diperlukan guna mengimbangi era kemajuan teknologi yang memungkinkan berkembangnya sarana perang modern (modern war)atau proxy wardalam wujud media sosial. Termasuk alat propangada, kontra propanganda juga sarana pembentukan opini dan citra positif.

5.         Setelah sukses membangun infrastruktur komunikasi di dunia maya melalui website Kodam dan website Bela Negara, Mayjen TNI Agus SB menggarap wilayah “udara” sebagai sarana penyampaian informasi positif untuk menciptakan kedamaian di tengah masyarakat. Bentuknya berupa pendirian stasiun radio komunitas yang diberi nama “Suara Wirabuana FM”. Siaran radio dipancarkan melalui frekuensi 107,9 FM dan siaran streamingnya untuk sementara hanya dapat dinikmati melalui android.

6.         Di bawah kepemimpinan Mayjen TNI Agus SB, Kompi Zeni TNI Konga XX-M/Monusco dari Yonzipur 8/SMG mengukir keberhasilan dengan membangun  infrastruktur jalan pedesaan di wilayah penugasannya yang hancur akibat perang saudara serta menerima penyerahansatu pucuk senjata AK 47 dari eks milisi. Atas keberhasilan program CIMIC, Kompi Zeni TNI Konga XX-M/Monusco menjadi kontingen terbaik dari seluruh jajaran kontingen Monusco dan mendapatkan penghargaan dari Force Commander, pemerintah Republik Kongo. Begitu pula keberhasilan Yonif Raider 700/WYC di daerah penugasan pengamanan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini serta Yonif 726/Tamalate dalam rangka tugas operasi pengamanan daerah rawan Maluku dan Maluku Utara, tidak terlepas dari peran Mayjen TNI Agus SB, yang selalu membimbing prajuritnya sampai ketataran teknis.

7.         Saking uletnya membangkitkan kearifan lokal atau melestraikan kebudayaan daerah, Mayjen TNI Agus SB dianugerahi warga dan sesepuh Kesultanan Buton yaitu gelar adat Laode Agus Surya Bakti Umanena Lipu. Selain itu dari adat Toraja mendapat gelar “Londong Kila’na Padang Sulawesi Saungan Letena Nusantara Lilina Lepongan Bulan”. Arti harfiahnya adalah ‘Seorang patriot pejuang yang pemberani dari Sulawesi’. Gelar adat tersebut diserahkan atau dibacakan oleh tokohadat Toraja, Puang Potta. Selain itu, Datu Luwu ke-40 Andi Maradang Makkulau, SH Juaga menganugerahkan sebilah badik pusaka yang bergelar La Settia Bonga kepada Mayjen TNI Agus SB. Sedangkan Bupati Bone Dr. H. Andi Pashar M. Pajalangi Msi diangkat menjadi warga kehormatan ditandai dengan pemberian Tongkat Komando berisikan pisau.

8. Beberapa prestasi diukir Prajurit Kodam XIV Hasanuddin selama Mayjen TNI Agus SB memimpin.  Kontingen Kodam VII/Wirabuana berhasil meraih urutan ke-4 lomba Ton Tangkas TNI AD 2016. Kontingen karate Kodam VII/Wirabuana yang berlaga pada kejuaraan nasional karate Piala Panglima TNI tahun 2016 berhasil meraih predikat juara umum III kategori TNI. Pada kejuaraan Losari International Dragon Boat Festival 2016 Kodam VII/Wirabuana meraih Juara Umum I.  Kemudian Juara III Lomba Foto yang diselenggarakan TNI dalam rangka memperingati HUT ke-71 TNI tahun 2016, Juara I Lomba Foto Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), dalam rangka peringatan HUT ke-71 TNI tahun 2016, Terbaik I kategori Kemasan dan Orisinalitas program siaran pada TV BMW Puspen TNI.

9.   Berbagai rekor MURI juga tercipta selama Mayjen TNI Agus SB bertugas di wilayah Sulawesi. Dalam rangka menyambut HUT ke-60 Kodam XIV/ Hasanuddin, pada 23 Mei 2017 dilakukan Karya Bhakti secara serentak dengan peserta terbanyak melibatkan 250.000 prajurit TNI, Polri, Pemda dan segenap elemen masyarakat diseluruh wilayah Sulsel, Sulbar dan Sultra. Sehari kemudian (24/5/17), Rekor MURI juga diraih dengan penanaman pohon Lontara terbanyak dan pertama di dunia sebanyak 20.048 pohon. Mayjen TNI Agus SB akhirnya juga mendapatkan Rekor MURI sebagai pemrakarsa karya bhakti dan menanam pohon Lontara terbanyak. Tidak cukup dengan itu, Mayjen TNI Agus SB juga mencatatkan budaya Sulawesi-Selatan (Makasar) “Parraga” di MURI dengan jumlah peserta terbanyak 1.200 orang dan Pertama dilaksanakan di Dunia.

Riwayat Jabatan

  • Dan Unit Grup-1
  • Dan Tim Grup-1 Kopassus
  • Danyon-42 Grup 4 Kopassus
  • Dandenma Kopassus
  • Waasintel Danjen Kopassus
  • Komandan Grup 3/Sandi Yudha, Kopassus
  • Asintel Kodam Iskandar Muda
  • Paban Utama C-4 Dit C Bais TNI
  • Danpusdik Intel Kodiklat Angkatan Darat
  • Danrem 152/Babullah (2009)
  • Waaster Kasad (2010)
  • Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT
  • Pangdam VII/Wirabuana (2015-2017)
  • Pangdam XIV/Hasanuddin (2017-2018)
  • Asintel Panglima TNI (2018-2018)
  • Sesmenko Polhukam (2018-Sekarang)

Referensi

Jabatan militer
Didahului oleh:
Letjen TNI Yoedhi Swastono
Sesmenko Polhukam
24 September 2018 -Sekarang
Diteruskan oleh:
Petahana
Didahului oleh:
Mayjen TNI Bachtiar
Pangdam VII/Wirabuana
2015 - Sekarang
Diteruskan oleh:
Mayjen TNI Surawahadi