Antagonis reseptor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 10:
[[Reseptor (biokimia)|Reseptor]] adalah molekul [[protein]] besar yang dapat diaktifkan oleh pengikatan [[Ligan (biokimia)|ligan]] seperti [[hormon]] atau [[obat]].<ref name = msd>{{Cite web|title=Drug–Receptor Interactions - Clinical Pharmacology|url=https://www.msdmanuals.com/professional/clinical-pharmacology/pharmacodynamics/drug%E2%80%93receptor-interactions|website=MSD Manual Professional Edition|language=en|access-date=2022-03-04}}</ref> Reseptor dapat terikat membran, sebagai [[reseptor permukaan sel]], atau di dalam sel sebagai reseptor intraseluler, misalnya reseptor estrogen. Pengikatan terjadi sebagai akibat [[Ikatan non kovalen|interaksi non-kovalen]] antara reseptor dan ligannya, di lokasi yang disebut situs pengikatan pada reseptor. Sebuah reseptor mungkin mengandung satu atau lebih situs pengikatan untuk ligan yang berbeda. Pengikatan ke situs aktif pada reseptor mengatur aktivasi reseptor secara langsung.<ref name = msd/> Aktivitas reseptor juga dapat diatur oleh pengikatan ligan ke situs lain pada reseptor, yaitu situs pengikatan alosterik. Antagonis memperantarai efeknya melalui interaksi reseptor dengan mencegah respons yang diinduksi agonis. Hal ini dapat dicapai dengan penempelan antagonis ke situs aktif atau situs alosterik.<ref name="Christopoulos">{{Cite journal|last=Christopoulos|first=Arthur|date=2002-03|title=Allosteric binding sites on cell-surface receptors: novel targets for drug discovery|url=https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.611.9845&rep=rep1&type=pdf|journal=Nature Reviews Drug Discovery|language=en|volume=1|issue=3|pages=198–210.p1|doi=10.1038/nrd746|issn=1474-1776}}</ref> Selain itu, antagonis dapat berinteraksi di situs pengikatan unik yang biasanya tidak terlibat dalam regulasi biologis aktivitas reseptor untuk mengerahkan efeknya.<ref name="Christopoulos" /><ref>{{Cite book|last=Reyes-Alcaraz|first=Arfaxad|last2=Y. Lucero Garcia-Rojas|first2=Emilio|last3=A. Bond|first3=Richard|last4=K. McConnell|first4=Bradley|date=2020-12-16|url=https://www.intechopen.com/books/molecular-pharmacology/allosteric-modulators-for-gpcrs-as-a-therapeutic-alternative-with-high-potential-in-drug-discovery|title=Allosteric Modulators for GPCRs as a Therapeutic Alternative with High Potential in Drug Discovery|publisher=IntechOpen|isbn=978-1-83962-931-0|editor-last=Catala|editor-first=Angel|language=en|doi=10.5772/intechopen.91838|editor-last2=Ahmad|editor-first2=Usama}}</ref>
 
Istilah ''antagonis'' awalnya diciptakan untuk menggambarkan profil yang berbeda dari efek obat.<ref>{{Cite journal|date=JuneJuni 2006|title=Some implications of receptor theory for in vivo assessment of agonists, antagonists and inverse agonists|journal=Biochemical Pharmacology|volume=71|issue=12|pages=1663–70|doi=10.1016/j.bcp.2005.12.038|pmc=1866283|pmid=16460689|vauthors=Negus SS}}</ref> Definisi biokimia dari antagonis reseptor diperkenalkan oleh Ariens<ref>{{Cite journal|last=Ariëns|first=E J|last2=Simonis|first2=A M|date=2011-04-12|title=A molecular basis for drug action.: The interaction of one or more drugs with different receptors|url=https://academic.oup.com/jpp/article/16/5/289/6218243|journal=Journal of Pharmacy and Pharmacology|language=en|volume=16|issue=5|pages=289–312|doi=10.1111/j.2042-7158.1964.tb07461.x|issn=2042-7158}}</ref> dan Stephenson <ref name="stephanson">{{Cite journal|date=February 1997|title=A modification of receptor theory. 1956|journal=British Journal of Pharmacology|volume=120|issue=4 Suppl|pages=106–20; discussion 103–5|doi=10.1111/j.1476-5381.1997.tb06784.x|pmc=3224279|pmid=9142399|vauthors=Stephenson RP}} of the original article.</ref> pada 1950-an. Definisi antagonis reseptor yang diterima saat ini didasarkan pada model hunian reseptor. Ini mempersempit definisi antagonisme untuk mempertimbangkan hanya senyawa-senyawa dengan aktivitas yang berlawanan pada reseptor tunggal. Agonis dianggap "menghidupkan" respons seluler ''tunggal'' dengan mengikat reseptor, sehingga memulai mekanisme biokimia untuk perubahan di dalam sel. Sedangkan antagonis dianggap "mematikan" respons itu dengan 'mengeblok' reseptor dari agonis. Definisi ini juga tetap digunakan untuk antagonis fisiologis, zat yang memiliki aksi fisiologis berlawanan, tetapi bekerja pada reseptor yang berbeda. Misalnya, [[histamin]] menurunkan tekanan arteri melalui [[Vasodilasi|vasodilatasi]] pada reseptor histamin H<sub>1</sub>, sementara [[adrenalin]] meningkatkan tekanan arteri melalui vasokonstriksi yang diperantarai oleh aktivasi reseptor alfa-adrenergik.
 
Pemahaman kita tentang mekanisme aktivasi reseptor yang diinduksi obat, teori reseptor, dan definisi biokimia antagonis reseptor terus berkembang. Model dua bentuk (''two-state'') dari aktivasi reseptor telah menstimulasi munculnya model ''multi-state'' dengan adanya konformasi antara pada saat peralihan bentuk.<ref>{{Cite journal|datelast=FebruaryVauquelin|first=G.|last2=Van Liefde|first2=I.|date=2005-02|title=G protein-coupled receptors: a count of 1001 conformations|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15660959|journal=Fundamental & Clinical Pharmacology|volume=19|issue=1|pages=45–56|doi=10.1111/j.1472-8206.2005.00319.x|pmidissn=156609590767-3981|vauthorspmid=Vauquelin G, Van Liefde I15660959}}</ref> Penemuan selektivitas fungsional dan bahwa konformasi reseptor spesifik ligan terjadi dan dapat mempengaruhi interaksi reseptor dengan sistem pembawa pesan kedua yang berbeda mengindikasikan bahwa obat dapat dirancang untuk mengaktifkan beberapa fungsi hilir reseptor tertentu secara spesifik. Ini berarti kemanjuran sebenarnya dapat bergantung pada tempat reseptor itu diekspresikan, mengubah pandangan bahwa kemanjuran pada reseptor adalah sifat obat yang tidak bergantung pada reseptor.<ref>{{Cite journal|last=Chang|first=Steven D|last2=Bruchas|first2=Michael R|date=2014-01|title=Functional Selectivity at GPCRs: New Opportunities in Psychiatric Drug Discovery|url=http://www.nature.com/articles/npp2013205|journal=Neuropsychopharmacology|language=en|volume=39|issue=1|pages=248–249|doi=10.1038/npp.2013.205|issn=0893-133X|pmc=PMC3857652|pmid=24317323}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Berg|first=Kelly A|last2=Clarke|first2=William P|date=2018-10-01|title=Making Sense of Pharmacology: Inverse Agonism and Functional Selectivity|url=https://academic.oup.com/ijnp/article/21/10/962/5066769|journal=International Journal of Neuropsychopharmacology|language=en|volume=21|issue=10|pages=962–977|doi=10.1093/ijnp/pyy071|issn=1461-1457|pmc=PMC6165953|pmid=30085126}}</ref>
 
==Farmakodinamik==