Asam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhamad (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhamad (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Kata asam berasal dari bahasa [[Latin]] ''acidus'' yang berarti masam. Dalam [[kimia]], istilah asam memiliki arti yang lebih khusus.
 
Kimiawan [[Swedia]] Svante Arrhenius mendefinisikan suatu asam sebagai suatu zat yang melepaskan ion hidrogen (H<sup>+</sup>) ketika dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH<sup>-</sup>). Definisi ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Belakangan, [[Bronsted|Brønsted]] dan [[Lowry]] mendefinisikan suatu asam sebagai pemberi proton dan basa sebagai penerima proton. Dalam definisi ini, bahkan zat-zat yang tak larut dalam air dapat berupa asam dan basa. Definisi asam dan basa yang paling umum adalah definisi Lewis, yang diberikan oleh kimiawan Amerika bernama Gilbert N. Lewis. Teori [[Lewis]] mendefinisikan "[[asam Lewis]]" sebagai ''penerima pasangan-elektron'' dan "[[basa Lewis]]" sebagai ''pemberi pasangan elektron''. Teori ini dapat mencakup asam yang tak mengandung atom hidrogen, seperti [[besi(III) klorida]]. Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks, tak ada perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori [[orbital molekul]]. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah ([[LUMO]]) dari orbital terisi yang tertinggi ([[HOMO]]) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk [[orbital molekul]] ikatan.
 
Definisi Brønsted-Lowry, dimana asam diperlakukan sebagai pemberi proton, cukup memadai untuk berbagai situasi. Dalam kasus ini, yang disebut asam pada dasarnya adalah proton (H<sup>+</sup>), dan keasaman suatu senyawa pemberi proton, seperti asam organik, ditentukan oleh kestabilannya ketika telah memberi proton ke dalam larutan tempat berada.
 
[[kategori:Kimia]]