Asam

jenis zat kimia
Revisi sejak 25 Februari 2005 00.54 oleh Muhamad (bicara | kontrib)

Asam (yang diwakili dengan rumus umum HA) merupakan senyawa kimia yang larut dalam air dan rasanya masam. Dalam konteks besaran yang terukur, asam adalah spesi yang menghasilkan pH lebih kecil dari 7 ketika dilarutkan dalam air. Dalam dunia atomnya, asam adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberi proton (ion H+) kepada suatu basa, atau menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.

Sifat kimia

Dalam air, reaksi berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa,

HA + H2O ↔ A- + H3O+

Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air:

 

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107.

Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5.

Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam okso, yang cenderung mengandung atom pusat dengan bilangan oksidasi yang tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat dan mencakup HNO3, H2SO4, HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.

Sifat-Sifat

Asam pada umumnya

  • Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air
  • Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam
  • Hantaran listrik: asam adalah elektrolit

Berbagai Definisi Asam/Basa

Kata asam berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus.

Kimiawan Swedia Svante Arrhenius mendefinisikan suatu asam sebagai suatu zat yang melepaskan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH-). Definisi ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Belakangan, Brønsted dan Lowry mendefinisikan suatu asam sebagai pemberi proton dan basa sebagai penerima proton. Dalam definisi ini, bahkan zat-zat yang tak larut dalam air dapat berupa asam dan basa. Definisi asam dan basa yang paling umum adalah definisi Lewis, yang diberikan oleh kimiawan Amerika bernama Gilbert N. Lewis. Teori Lewis mendefinisikan "asam Lewis" sebagai penerima pasangan-elektron dan "basa Lewis" sebagai pemberi pasangan elektron. Teori ini dapat mencakup asam yang tak mengandung atom hidrogen, seperti besi(III) klorida. Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks, tak ada perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

Definisi Brønsted-Lowry, dimana asam diperlakukan sebagai pemberi proton, cukup memadai untuk berbagai situasi. Dalam kasus ini, yang disebut asam pada dasarnya adalah proton (H+), dan keasaman suatu senyawa pemberi proton, seperti asam organik, ditentukan oleh kestabilannya ketika telah memberi proton ke dalam larutan tempat berada.