Dalimend: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 90:
[[Kolonel]] {{abbr|Mat.|Korps Material}} ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Dalimend''' ({{lahirmati||1|7|1930||5|7|2010}}) merupakan seorang perwira menengah [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] (TNI-AU) dan politikus dari Indonesia. Ia menjabat sebagai [[Daftar Bupati Nias|Bupati Nias]] dari tahun 1975 hingga 1981.
 
Lahir di [[Gunungsitoli]], Dalimend diadopsi oleh pamannya pada usia belia. Ia kemudian pindah di [[Aceh]] dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di daerah tersebut. Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Indonesia merdeka]], Dalimend bergabung dengan kesatuan tentara pelajar dan organisasi pelajar lainnya. Tiga tahun kemudian, ia mengakhiri pengabdiannya di tentara pelajar dan menjadi anggota [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|Angkatan Laut Republik Indonesia]] (ALRI). Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh [[Belanda]] pada tahun 1950, Dalimend keluar dari ALRI dan menjadi [[bintara]] di [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Angkatan Udara Republik Indonesia]] (AURI).
 
Dalimend mengalami pemindahan dan promosi jabatan selama beberapa kali selama bertugas di AURI. Dalimend sempat mengawasi pembangunan bandar udara yang akan digunakan untuk menyerang [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]] (PRRI), yang kemudian dibatalkan karena PRRI menyerah sebelum pembangunan bandara selesai. Selain itu, Dalimend bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat Nias di Jakarta menghadap Ketua Dewan Pembina Pariwisata Nasional [[Hamengkubuwana IX]] untuk menjadikan Nias sebagai destinasi wisata nasional, tetapi Hamengkubuwana kemudian menolaknya dan meminta Nias untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu.
 
Dalimend menjabat sebagai Bupati Nias sejak Oktober 1975 setelah mengakhiri penugasan di ABRI sebagai Kepala Biro Perbekalan ABRI. Selama masa jabatannya, Dalimend merumuskan Panca Program Nias sebagai pola induk pembangunan Nias dan memprakarsai perekrutan sarjana ke dalam birokrasi pemerintah daerah Nias dan penempatan mereka ke dalam posisi strategis di birokrasi Kabupaten Nias. Dalam hal pembangunan fisik, Dalimend mengubah kondisi fisik dan tata letak bangunan di Gunungsitoli, ibu kota Nias, dan melakukan perbaikan serta penambahan ruas-ruas jalan yang sudah tidak dapat dilalui lagi di Nias. Dalimend juga berhasil membangun bandar udara pertama di Nias, yakni [[Bandar Udara Binaka]], pada tahun 1977.
 
Setelah masa jabatannya sebagai Bupati Nias berakhir pada tahun 1981, Dalimend ditempatkan sebagai Inspektur Operasi Tertib di sejumlah instansi pemerintahan dan mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend wafat di Jakarta dalampada usia 80 pada tanggal 5 Juli 2010. Sejumlah tokoh masyarakat Nias mengusulkan agar nama Bandar Udara Binaka diganti dengan namanya.
 
== Masa kecil ==
Baris 108:
Dalimend bergabung dengan kesatuan Angkatan Udara Republik Indonesia (kini TNI-AU) pada tahun 1950. Pangkatnya pada saat bergabung adalah [[Sersan Mayor (TNI)|Sersan Mayor]], tetapi ia memperoleh promosi menjadi perwira dengan pangkat Letnan Muda II setelah mengikuti Latihan Dasar Kemiliteran pada tahun 1953.<ref name=":2" /> Selain itu, Dalimend meneruskan pendidikan formalnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kutaraja. Ia kemudian pindah ke SMA Jakarta karena penugasan dan tamat pada tahun 1954.<ref name=":0" /> Dalimend juga menjalani pendidikan dalam bidang militer di [[Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara]]<ref>{{Cite web|date=17 April 2010|title=Angkatan 12|url=https://tni-au.mil.id/angkatan-12-2/|website=TNI Angkatan Udara|archive-url=https://archive.md/6AWYf|archive-date=13 November 2021|access-date=14 November 2021}}</ref> dan [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara]].<ref name=":2" />
 
Ketika ia masih berpangkat Letnan Muda I, Dalimend yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pangkalan Bandar Udara Kalijati ditugaskan ke Nias untuk mempersiapkan serangan terhadap [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI). Dalimend diperintahkan untuk mengawasi perencanaan dan pembangunan bandar udara di Pulau Nias yang nantinya akan digunakan untuk membantu transportasi pasukan dalam [[Operasi Saptamarga|operasi penumpasan PRRI]]. Bandar udara ini diberi nama Bandar Udara Hunambou—yang diambil dari nama sungai yang mengaliri Desa Binaka—dan pembangunannya dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat secara sukarela untuk membersihkan tanah yang akan digunakan sebagai landasan pesawat. Meski demikian, pembangunan bandar udara ini tidak dilanjutkan karena PRRI sudah bubar sebelum bandar udara ini selesai dibangun.<ref name=":7">{{Cite web|date=13 Agustus 2013|title=Dalimend dan Pengabdian Tulus Penuh Makna (Bagian II)|url=http://www.nias-bangkit.com/2013/08/dalimend-dan-pengabdian-tulus-penuh-makna-bagian-ii/|website=Nias Bangkit|archive-url=http://web.archive.org/web/20140812104425/http://www.nias-bangkit.com/2013/08/dalimend-dan-pengabdian-tulus-penuh-makna-bagian-ii/|archive-date=11 Agustus 2014|access-date=14 November 2021}}</ref>
 
Usai menjalani operasi militer, Dalimend ditempatkan di Direktorat Perbekalan TNI-AU dari tahun 1966 hingga 1970. Setelah itu, Dalimend dipindahkan ke [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Lanud Halim Perdanakusuma]] sebagai Kepala Dinas Logistik hingga tahun 1972.<ref name=":0" /> Dalimend mengakhiri kariernya di TNI AU sebagai Kepala Biro Perbekalan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia<ref name=":0" /> dan secara resmi pensiun dari dinas militer pada bulan Agustus 1985.<ref name=":2" />