Dalimend: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 94:
Dalimend mengalami pemindahan dan promosi jabatan selama beberapa kali selama bertugas di AURI. Dalimend sempat mengawasi pembangunan bandar udara yang akan digunakan untuk menyerang [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI), yang kemudian dibatalkan karena PRRI menyerah sebelum pembangunan bandara selesai. Selain bertugas mengawasi pembangunan bandara, Dalimend sempat bertugas di Direktorat Perbekalan TNI-AU, [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Lanud Halim Perdanakusuma]], dan Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
 
Dalimend menjabat sebagai Bupati Nias sejak Oktober 1975 setelah mengakhiri penugasan di ABRI sebagai Kepala Biro Perbekalan ABRI. Selama masa jabatannya, Dalimend merumuskan Panca Program Nias sebagai pola induk pembangunan Nias dan memprakarsai perekrutan sarjana ke dalam birokrasi pemerintah daerah Nias dan penempatan mereka ke dalam posisi strategis di birokrasi Kabupaten Nias. Dalam hal pembangunan, Dalimend mengubah kondisi fisik dan tata letak bangunan di Gunungsitoli, ibu kota Nias, dan melakukan perbaikan serta penambahan ruas-ruas jalan yang sudah tidak dapat dilalui lagi di Nias. Pembangunan-pembangunan tersebut membuka isolasi dan memodernisasi Nias. Dalimend juga berhasil membangun bandar udara pertama di Nias, yakni [[Bandar Udara Binaka]], pada tahun 1977.
 
Setelah masa jabatannya sebagai Bupati Nias berakhir pada tahun 1981, Dalimend ditempatkan sebagai Inspektur Operasi Tertib di sejumlah instansi pemerintahan dan mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend wafat di Jakarta pada usia 80 tahun pada tanggal 5 Juli 2010.
Baris 110:
Ketika ia masih berpangkat Letnan Muda I, Dalimend yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pangkalan Bandar Udara Kalijati ditugaskan ke Nias untuk mempersiapkan serangan terhadap PRRI. Dalimend diperintahkan untuk mengawasi perencanaan dan pembangunan bandar udara di Pulau Nias yang nantinya akan digunakan untuk membantu transportasi pasukan dalam [[Operasi Saptamarga|operasi penumpasan PRRI]]. Bandar udara ini diberi nama Bandar Udara Hunambou—yang diambil dari nama sungai yang mengaliri Desa Binaka—dan pembangunannya dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat secara sukarela untuk membersihkan tanah yang akan digunakan sebagai landasan pesawat. Meski demikian, pembangunan bandar udara ini tidak dilanjutkan karena PRRI sudah bubar sebelum bandar udara ini selesai dibangun.<ref name=":7">{{Cite web|date=13 Agustus 2013|title=Dalimend dan Pengabdian Tulus Penuh Makna (Bagian II)|url=http://www.nias-bangkit.com/2013/08/dalimend-dan-pengabdian-tulus-penuh-makna-bagian-ii/|website=Nias Bangkit|archive-url=http://web.archive.org/web/20140812104425/http://www.nias-bangkit.com/2013/08/dalimend-dan-pengabdian-tulus-penuh-makna-bagian-ii/|archive-date=11 Agustus 2014|access-date=14 November 2021}}</ref>
 
Usai menjalani operasi militer, Dalimend ditempatkan di Direktorat Perbekalan TNI-AU dari tahun 1966 hingga 1970. Setelah itu, Dalimend dipindahkan ke [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Lanud Halim Perdanakusuma]] sebagai Kepala Dinas Logistik hingga tahun 1972.<ref name=":0" /> Dalimend mengakhiri kariernya di TNI AU setelah menjabat sebagai Kepala Biro Perbekalan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dari tahun 1973 hingga 1975.<ref name=":0" /> danIa secara resmi pensiun dari dinas militer pada bulan Agustus 1985.<ref name=":2" />
 
== Bupati Nias ==
Baris 121:
Struktur birokrasi dan SDM di lingkungan pemerintahan daerah (pemda) Kabupaten Nias pada masa-masa awal pemerintahan Dalimend sangatlah timpang. Sejumlah lembaga dan dinas yang seharusnya ada di tingkat pemda kabupaten belum terbentuk. Hanya ada dua orang dengan gelar [[sarjana]] dan satu orang dengan gelar [[magister]] yang bekerja di pemda Nias.<ref name=":6" />
 
Dalimend melengkapi struktur birokrasi pemda Nias dengan membentuk instansi-instansi baru seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat Daerah, Dinas Pendapatan, dan Dinas Pariwisata. Untuk mengisi jabatan-jabatan birokrat di pemerintahan daerah Nias, Dalimend melobi Ephorus [[Banua Niha Keriso Protestan]] (BNKP, gereja Kristen Protestan di Nias) agar guru-guru BNKP dengan gelar sarjana dapat dipekerjakan di pemerintahan daerah Nias. Dalihuku Zagӧtӧ, salah satu sarjana BNKP yang ditunjuk Dalimend, ditunjuk sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang baru dibentuk. Jabatan-jabatan lainnya, seperti Kepala Inspektorat dan Kepala Dinas Pendapatan, diduduki oleh camat Fatiaro Gulӧ dan Sarodӧdӧ Zega.<ref name=":6" /> Untuk mengisi jabatan Kepala Dinas Pariwisata, Dalimend merekrut Bamböwö Laiya, seorang antropolog lulusan Universitas Siliman, Filipina. Ia diminta untuk merencanakanmenyusun rencana besar untuk pariwisata di Nias. Namun, ia mengundurkan diri setelah dua tahun menjabat dan pindah ke Yogyakarta untuk mengajar di [[Universitas Gadjah Mada]].<ref name=":62">{{Cite web|last=Zagötö|first=Ketjel Parangdjati|date=Agustus 2013|title=Dalimend Serius Menata Pariwisata Nias (Bagian III)|url=http://nias-bangkit.com/2013/08/dalimend-serius-menata-pariwisata-nias-bagian-iii/|website=Nias Bangkit|archive-url=|archive-date=20 November 2021|access-date=20 November 2021}} (salinan oleh [http://web.archive.org/web/20211120075735/https://renicahyamutiasari.wordpress.com/2013/08/17/dalimend-serius-menata-pariwisata-nias/ Reni Cahaya Mutiasari])</ref>
 
=== Penataan Kota Gunungsitoli ===
Baris 152:
Setelah pensiun, Dalimend bersama dengan sejumlah tokoh Tentara Pelajar Aceh mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend duduk di dalam kepengurusan organisasi tersebut sebagai anggota badan pendiri dan pembantu umum badan pengurus. Selain itu, ia juga aktif di kepengurusan Persatuan Eks Tentara Pelajar Resimen II Aceh Divisi Sumatra dalam bidang pengerahan tenaga.<ref name=":4" /> Dengan keterlibatannya dalam [[Revolusi Nasional Indonesia]], Dalimend juga memperoleh kehormatan untuk ditetapkan sebagai anggota veteran pejuang kemerdekaan golongan A.<ref name=":0" />
 
Dalimend wafat di rumahnya yang terletak di Jalan Cipinang Bundar, Jakarta Timur, pada pukul 21.30 tanggal 5 Juli 2010. Jenazahnya kemudian dibawa ke masjid untuk disalatkan dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]].<ref>{{Cite web|title=Daftar Makam Tahun 2010-2012|url=http://pahlawancenter.com/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-2010-2012/|website=Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial|archive-url=https://web.archive.org/web/20140516143130/http://pahlawancenter.com:80/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-2010-2012/|archive-date=15 Oktober 2013|access-date=7 Januari 2022|quote=76. H. Dalimend, L, W-743, 04-07-2010, Kolenel [sic] Mat Purn, Denmabesau}}</ref> Tujuh tahun setelah ia wafat, Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias Indonesia mengusulkan agar Bandar Udara Binaka yang dibangun pada zamannya diganti namanya menjadi Bandar Udara Dalimend.<ref name=":5" /> Gagasan ini didukung oleh sejumlah tokoh masyarakat Nias, seperti mantan [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih]] [[Christian Zebua]] dan pejabat Kementerian Pertahanan Enuar Mendrofa. Namun, gagasan ini juga ditentang oleh hakim Kasianus Telaumbanua. Alih-alih menggunakan nama Dalimend, Telaumbanua mengusulkan agar nama bandar udara tersebut diubah menjadi nama objek wisata di Nias.<ref name=":5">{{Cite news|date=22 Maret 2017|title=Nama Bandara Binaka Diusulkan jadi Bandara Dalimend|url=https://nawacitapost.com/news/2017/03/22/nama-bandara-binaka-diusulkan-jadi-bandara-dalimend/|work=Nawacita Post|archive-url=http://web.archive.org/web/20211113103321/https://nawacitapost.com/news/2017/03/22/nama-bandara-binaka-diusulkan-jadi-bandara-dalimend/|archive-date=13 November 2021|access-date=14 November 2021}}</ref> Hingga tahun 2022, nama bandara Binaka belum mengalami perubahan.<ref>{{Cite news|date=12 Januari 2022|title=Bandara Taufik Kiemas Pesisir Barat kembali beroperasi|url=https://www.antaranews.com/berita/2639589/bandara-taufik-kiemas-pesisir-barat-kembali-beroperasi|work=Antara|access-date=14 Januari 2022}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==