Fahmi Idris
Fahmi Idris (lahir 20 September 1943), adalah seorang pengusaha dan politikus asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan. Serta Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu. Fahmi juga pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa, serta ketua Fraksi Golkar di MPR-RI. Mulai Februari 2017 Fahmi Idris menjadi Dewan Penasehat Ormas dan LBH Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) dimana yang menjadi Ketua Umumnya adalah Fahira Fahmi Idris
Fahmi Idris | |
---|---|
[[Menteri Perindustrian Indonesia]] 25 | |
Masa jabatan 5 Desember 2005 – 20 Oktober 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
[[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia]] 19 | |
Masa jabatan 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999 | |
Presiden | Baharuddin Jusuf Habibie |
Masa jabatan 20 Oktober 2004 – 5 Desember 2005 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 20 September 1943 Jakarta, Masa Pendudukan Jepang |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Golkar |
Suami/istri | Kartini Merdeka (Kartini Fahmi Idris) Yeni Fatmawati |
Hubungan | Hasan Basri (Mertua) Poempida Hidayatulloh (Menantu) |
Anak | Fahira Fahmi Idris Fahrina Fahmi Idris |
Alma mater | Universitas Indonesia |
Pekerjaan | Politisi |
Profesi | Pengusaha, Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
Latar belakang
Fahmi merupakan putra dari pasangan perantau Minangkabau. Ayahnya Haji Idris Marah Bagindo, merupakan seorang pedagang yang mendidik anak-anaknya untuk taat beragama dan disiplin. Fahmi yang menghabiskan masa kecilnya di Kenari, Jakarta Pusat, terkenal bengal dan suka berkelahi. Ia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1969. Di kampus tersebut, Fahmi dikenal sebagai aktivis yang ulet dan cekatan. Beberapa jabatan kemahasiswaan sempat ia sandang, antara lain sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam, Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), dan Ketua Laskar Ampera Arief Rachman Hakim (1966-1968).
Bisnis
Fahmi memulai kariernya sebagai pengusaha pada tahun 1967. Dua tahun kemudian bersama para eksponen 1966, ia mendirikan PT Kwarta Daya Pratama. Pada tahun 1979, ia duduk sebagai direktur utama Kongsi Delapan (Kodel Group), sebuah perusahaan konglemerasi yang didirikannya bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, Abdul Latief dan Pontjo Sutowo. Pada era 1980-an, perusahaan tersebut merupakan konglomerasi yang cukup besar. Kodel mengelola usaha agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga hotel. Pada tahun 1988, Kodel membangun Hotel The Regent (kini Four Seasons Jakarta) di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.[1] Bisnis propertinya tidak hanya di Jakarta, namun juga merambah Beverly Hills, California. Disana Fahmi membangun sebuah hotel, Regent Beverly Whilshire.[2]
Politik
Pada tahun 1984, Fahmi bergabung dengan Partai Golkar. Ia langsung ikut berkampanye bersama Ali Moertopo dan Abdul Latief di Sumatera Barat. Pada tahun 1998-2004, ia menjabat sebagai Ketua DPP Golkar di Jakarta. Ia kemudian dilantik sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam tahun yang sama. Pada tahun 2004, ia sempat dipecat dari keanggotaan Golkar, karena menentang hasil Rapat Pimpinan Partai yang mendukung Megawati-Hasyim Muzadi sebagai calon presiden dan wakil presiden. Ketika itu, Fahmi malah mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Setelah pasangan ini terpilih, Fahmi kembali ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja, sebelum akhirnya di kocok ulang menjadi Menteri Perindustrian. Namanya direhabilitasi, dan ketua umum Jusuf Kalla menariknya kembali masuk partai. Selain duduk di berbagai macam jabatan profesi dan bisnis, kini ia juga menjabat sebagai Anggota Dewan Penasehat Partai Golkar.
Keluarga
Fahmi Idris menikah dengan Kartini, putri seorang ulama terkenal asal Banjar, Hasan Basri. Dari pernikahannya ia dikaruniai dua orang putri Fahira Fahmi Idris dan Fahrina Fahmi Idris yang mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang pengusaha. Kini Fahira menjabat sebagai Ketua Himpunan Saudagar Muda Minangkabau, aktivis gerakan anti miras, sekaligus legislator DPD RI periode 2014-2019.[3] Sedangkan Rina terpilih sebagai Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia.[4]
Kartini Fahmi Idris binti Hasan Basri wafat pada bulan Februari 2014. Sepeninggal istri tercinta pada bulan Februari 2014 pada tahun 2015 Fahmi Idris meminang wanita karir Yeni Fatmawati. Wanita kelahiran 5 Januari 1971 tersebut berpengalaman sebagai direksi di beberapa perusahaan multinasional dan kini selain Founder & Managing Partner dari Konsultan Hukum Indonesia Consultant at Law (ICLaw) juga adalah seorang pegiat seni rupa & penyair. Keduanya melangsungkan pernikahan pada tanggal 23 Mei 2015 di Jakarta.
Catatan kaki
- ^ Majalah Tempo, Kodel dan Hotel, 27 Juni 1992
- ^ Majalah Tempo, Rumah BSB, Markas Kodel, 31 Maret 1990
- ^ bisnis.vivanews.com Saudagar Minang Targetkan 10 Ribu Anggota
- ^ nasional.vivanews.com Rina Fahmi Idris Sah Ketua Umum Iwapi
Pranala luar
- (Inggris) Profil singkat
- (Indonesia) Profil di tokohindonesia.com
- (Indonesia) Profil di TEMPO
- (Indonesia) Biodata beserta daftar kekayaan
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Andung Nitimiharja |
Menteri Perindustrian Indonesia 2005–2009 |
Diteruskan oleh: M. S. Hidayat |
Didahului oleh: Jacob Nuwa Wea |
Menteri Tenaga Kerja Indonesia 2004–2005 |
Diteruskan oleh: Erman Suparno |
Didahului oleh: Theo L Sambuaga |
Menteri Tenaga Kerja Indonesia 1998–1999 |
Diteruskan oleh: Bomer Pasaribu |