Friedrich Nietzsche: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(42 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox philosopher
|region = [[Filsafat barat]]
Baris 19 ⟶ 18:
{{Collapsible list|title={{nobold|'''Lainnya'''}}
| [[Anti-fondasionalisme]]
| [[Nihilisme#Anti-nihilisme|Anti-nihilisme]] / [[nihilisme]] {{small|(disputed)<ref>See, for example: {{bulleted list|"Some interpreters of Nietzsche believe he embraced nihilism, rejected philosophical reasoning, and promoted a literary exploration of the human condition, while not being concerned with gaining truth and knowledge in the traditional sense of those terms. However, other interpreters of Nietzsche say that in attempting to counteract the predicted rise of nihilism, he was engaged in a positive program to reaffirm life, and so he called for a radical, naturalistic rethinking of the nature of human existence, knowledge, and morality." {{cite encyclopedia |last=Wilkerson |first=Dale |title=Friedrich Nietzsche |encyclopedia=[[Ensiklopedia Internet
| [[Ateisme]]
| [[Dionysus#Modern literature and philosophy|Dionysianisme]]<ref>{{cite journal |last=Brennan |first=Katie |title=The Wisdom of Silenus: Suffering in The Birth of Tragedy |journal=
| [[Eksistensialisme]]
| [[Filsafat pesimisme#Friedrich Nietzsche|Dionysian pessimisme]]<ref>{{cite journal |last=Dienstag |first=Joshua F. |title=Nietzsche's Dionysian Pessimism |url=https://archive.org/details/sim_american-political-science-review_2001-12_95_4/page/923 |journal=
| [[Moral|Immoralisme]]<ref>Nietzsche self-describes his philosophy as immoralism, see also: {{cite journal |last=Laing |first=Bertram M. |year=1915 |title=The Metaphysics of Nietzsche's Immoralism |url=https://archive.org/details/sim_philosophical-review_1915-07_24_4/page/386 |journal=
| [[Naturalisme (filsafat)|Naturalisme]]<ref>{{cite journal |last=Schacht |first=Richard |year=2012 |title=Nietzsche's Naturalism |journal=Journal of Nietzsche Studies |volume=43 |number=2 |pages=185–212 |publisher=
| [[Perspektivisme]]
| [[Realisme]]<ref>{{cite book |last=Conway |first=Daniel |year=1999 |chapter=Beyond Truth and Appearance: Nietzsche's Emergent Realism |editor-last=Babich |editor-first=Babette E. |title=Nietzsche, Epistemology, and Philosophy of Science |series=Boston Studies in the Philosophy of Science |volume=204 |pages=109–122 |publisher=Springer |location=Dordrecht |doi=10.1007/978-94-017-2428-9_9 |isbn=978-90-481-5234-6}}</ref><ref>{{cite book |last=Doyle |first=Tsarina |year=2005 |chapter=Nietzsche's Emerging Internal Realism|title=Nietzsche on Epistemology and Metaphysics: The World in View |pages=81–103 |publisher=
| [[Realisme politik]]<ref>{{cite journal |last=Kirkland |first=Paul E. |title=Nietzsche's Tragic Realism |url=https://archive.org/details/sim_review-of-politics_winter-2010_72_1/page/55 |journal=The Review of Politics |volume=72|number=1 |year=2010 |pages=55–78 |doi=10.1017/S0034670509990969 |jstor=25655890 |s2cid=154098512}}</ref>
| [[Romantisisme Jerman]] {{small|(disputed)<ref name=Perez2015>{{cite journal |last=Perez |first=Rolando |year=2015 |title=Nietzsche's Reading of Cervantes' "Cruel" Humor in Don Quijote |journal=
| [[Voluntarisme]]| }}
|main_interests = {{cslist
Baris 67 ⟶ 66:
|alma_mater=[[Universitas Bonn]]<br />
[[Universitas Leipzig]]}}
'''Friedrich Wilhelm Nietzsche''' ({{IPA-de|ˈfʁiːdʁɪç ˈvɪlhɛlm ˈniːtʃə|lang|De-Friedrich Wilhelm Nietzsche.oga
Karya Nietzsche meliputi [[Polemik|polemik-polemik]] filosofis, puisi, [[Kritikus budaya|kritik budaya]], dan [[fiksi]]. Ia juga mempunyai minat terhadap [[Aforisme|pepatah]] dan [[ironi]]. Unsur-unsur utama dalam [[Filsafat|filsafatnya]] mencakup kritik radikal terhadap [[kebenaran]] dan sudut pandang [[perspektivisme]]; kritik [[Genealogi (filsafat)|genealogi]] [[Kritik terhadap agama|agama]] dan [[Etika Kristen|moralitas Kristen]] serta teori terkait [[moralitas tuan-budak]]; krisis [[nihilisme]] yang mendalam sebagai akibat dari “[[Tuhan telah mati|kematian Tuhan]]” dan afirmasi [[estetika]] [[Penegasan Nietzsche|kehidupan]] sebagai respons terhadapnya; gagasan tentang kekuatan [[Apollonian dan Dionysian]]; dan karakterisasi subjek manusia sebagai ekspresi dari [[Kehendak (filsafat)|kehendak]] untuk bersaing, yang secara kolektif dipahami sebagai [[kehendak untuk berkuasa]]. Dia juga mengembangkan konsep-konsep berpengaruh seperti ''{{Lang|de|[[Übermensch]]}}'', [[amor fati]] dan [[pengulangan abadi]]. Dalam karyanya yang kemudian, ia semakin berfokus pada kekuatan kreativitas individu untuk mengatasi persoalan budaya dan moral dengan tujuan untuk menciptakan [[Transevaluasi nilai|nilai-nilai baru]]. Karya filsafatnya mencakup berbagai bidang antara lain [[Estetika|seni]], [[filologi]], [[Filsafat sejarah|sejarah]], [[Filsafat musik|musik]], [[Filsafat agama|agama]], [[tragedi]], [[Filsafat budaya|budaya]], dan [[Filsafat ilmu|sains]]. Ia mendapatkan inspirasi dari [[tragedi Yunani]] dan tokoh-tokoh seperti [[Zarathustra|Zoroaster]], [[Arthur Schopenhauer]], [[Ralph Waldo Emerson]], [[Richard Wagner]], dan [[Johann Wolfgang von Goethe]].
Baris 76 ⟶ 75:
=== Masa muda (1844–1868) ===
[[Berkas:Nietzsche1861.jpg|kiri|jmpl|Nietzsche Muda, 1861]]Nietzsche dibesarkan di kota [[Rocken|Röcken]] (sekarang bagian dari [[Lutzen|Lützen]]), dekat [[Leipzig]], di [[Provinsi Sachsen|Provinsi Saxony,]] Prusia.<ref>{{Cite web|title=The Life Of Friedrich Nietzsche – YTread|url=https://youtuberead.com/the-life-of-friedrich-nietzsche|website=youtuberead.com|language=en|access-date=27 March 2023}}</ref> Ia diberi nama seperti nama Raja [[Friedrich Wilhelm IV dari Prusia]] (di masa hidupnya, Nietzsche kemudian menghilangkan nama tengahnya, Wilhelm).{{Sfn|Kaufmann|1974|p=22}} Ayah Nietzsche, Carl Ludwig Nietzsche (1813–1849), adalah seorang pendeta [[Gereja Lutheran|Lutheran]]<ref
Nietzsche bersekolah di sekolah khusus laki-laki dan kemudian melanjutkan studi di sekolah swasta, tempat ia bertemu dan berteman dengan Gustav Krug dan Wilhelm Pinder. Mereka bertiga berasal dari keluarga yang sangat dihormati. Catatan akademis dari salah satu sekolahnya menunjukkan bahwa performa akademis Nietzsche sangat baik dalam bidang [[teologi Kristen]].<ref name="Human, All Too Human, BBC Documentary, 1999">{{Cite web|year=1999|title=Friedrich Nietzsche|url=https://www.college.columbia.edu/core/content/human-all-too-human-bbc-documentary-1999|website=Human, All Too Human|publisher=[[BBC]] Documentary|access-date=16 October 2019}}</ref>
Pada tahun 1854, dia mulai melakukan studi di Domgymnasium di Naumburg. Karena ayahnya pernah bekerja untuk pemerintah (sebagai pendeta), Nietzsche ditawari beasiswa untuk belajar di [[Schulpforta]], sebuah sekolah yang reputasinya diakui secara internasional (klaim bahwa Nietzsche diterima berdasarkan kompetensi akademisnya telah dibantah: nilainya tidak dekat dengan peringkat teratas di kelas).<ref>{{Cite journal|last=Brobjer|first=Thomas H.|date=2001|title=Why Did Nietzsche Receive a Scholarship to Study at Schulpforta?|url=https://philpapers.org/rec/BROWDN|journal=
[[Berkas:Nietzsche-21.jpg|kiri|jmpl|Nietzsche muda]]
Nietzsche juga merupakan seorang komposer amatir.<ref name="Grove">{{Cite encyclopedia|last=Hollingdale|year=2001|encyclopedia=
Setelah lulus pada bulan September 1864,<ref>His "valedictorian paper" ({{Lang|de|Valediktionsarbeit}}, graduation thesis for Pforta students) was titled "On
{{cquote2|Oleh karena itu, jalan-jalan manusia terbelah. Jika kamu ingin mendapatkan ketenangan jiwa dan kebahagiaan, maka berimanlah; jika kamu ingin menjadi pengikut kebenaran, maka selidikilah."<ref>{{Cite book|url=http://babbledom.com/2011/02/17/intermission/|title=Nietzsche, Letter to His Sister (1865)|archive-url=https://web.archive.org/web/20121124011911/http://babbledom.com/2011/02/17/intermission/|archive-date=24 November 2012|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>}}
Baris 95 ⟶ 94:
Pada tahun 1866, ia juga mempelajari karya [[Friedrich Albert Lange]], ''[[Sejarah Materialisme dan Kritik terhadap Pentingnya Saat Ini|History of Materialism]]''. Deskripsi Lange tentang filsafat anti-materialisme [[Immanuel Kant|Kant]], kebangkitan [[Materialisme]] Eropa, meningkatnya kepedulian orang-orang Eropa terhadap sains, teori [[evolusi]] [[Charles Darwin]], dan pemberontakan umum terhadap tradisi dan otoritas sangat menarik minat Nietzsche. Karya Lange dan juga pemikir-pemikir [[Neo Kantianisme|neo-Kantianisme]] lain yang menekankan hubungan antara filsafat Kant dengan ilmu-ilmu alam pada waktu itu mempengaruhi perspekfif [[Naturalisme (filsafat)|naturalisme]] Nietzsche.<ref>{{Cite journal|last=Emden|first=Christian J.|date=2017-03-10|title=Nietzsche, Naturalism, and Normativity: A Reply to Brian Leiter and Peter Kail|url=https://dx.doi.org/10.5325/jnietstud.48.1.0095|journal=The Journal of Nietzsche Studies|language=en|volume=48|issue=1|pages=95–98|doi=10.5325/jnietstud.48.1.0095|issn=0968-8005}}</ref>
Pada tahun 1867, Nietzsche sempat mengikuti [[dinas militer]] di [[Angkatan Darat Prusia|divisi artileri Prusia]] di Naumburg selama setahun. Dia dianggap sebagai salah satu [[Kuda dalam peperangan|pengendara kuda]] terbaik di antara rekan-rekannya. Namun, pada bulan Maret 1868, saat hendak [[Berkuda|melompat ke atas pelana]] kudanya, Nietzsche terjatuh dan [[Robek otot|merobek dua otot]] di tubuh bagian kirinya. Hal ini membuatnya tidak dapat berjalan selama berbulan-bulan.{{Sfn|Hayman|1980|p=93}}<ref>Nietzsche, Friedrich. [June 1868] 1921. "[[wikisource:Selected Letters of Friedrich Nietzsche#To_Freiherr_Karl_Von_Gersdorff_–_June,_1868|Letter to Karl Von Gersdorff]]." ''Selected Letters of Friedrich Nietzsche'', translated by
=== Professor di Basel (1869–1879) ===
Baris 102 ⟶ 101:
Penelitian [[Tesis|doktoral]] Nietzsche pada tahun 1870 berjudul "Kontribusi terhadap Studi dan Kritik terhadap Sumber Diogenes Laertius" ("''Beiträge zur Quellenkunde und Kritik des Laertius Diogenes''"), yang meneliti asal usul gagasan [[Diogenes Laertios|Diogenes Laërtius]].{{Sfn|Jensen|Heit|2014|p=115}} Meskipun tidak pernah dikirimkan, tesis itu kemudian diterbitkan sebagai 'publikasi yang disertai dengan ucapan selamat' di [[Basel]].<ref>{{Cite web|last=McCarthy|first=George E.|title=Dialectics and Decadence|url=http://personal.kenyon.edu/mccarthy/Book1.htm}}</ref>
Sebelum pindah ke Basel, Nietzsche melepaskan kewarganegaraan Prusianya: selama sisa hidupnya ia tetap [[Tak bernegara|tidak memiliki kewarganegaraan]].<ref>{{Cite journal|last=Hecker|first=Hellmuth|year=1987|title=Nietzsches Staatsangehörigkeit als Rechtsfrage.|trans-title=Nietzsche's nationality as a legal question|journal=
Namun demikian, Nietzsche sempat bertugas di pasukan Prusia sebagai [[Tertib|petugas]] medis selama [[Perang Prancis-Prusia|Perang Perancis-Prusia]] (1870–1871). Dalam waktu singkatnya di militer, ia mengalami banyak hal dan menyaksikan dampak traumatis dari pertempuran. Ia juga terjangkit [[difteri]] dan [[disentri]].<ref name=":2">{{Cite book|last=Deussen|first=Paul|date=1901|title=Erinnerungen a Friedrich Nietzsche|url=https://archive.org/details/erinnerungenanf00nietgoog|location=Leipzig|publisher=
Nietzsche bertemu komposer [[Richard Wagner]] dan istrinya, [[Cosima Wagner|Cosima]] di Leipzig pada tahun 1868. Nietzsche sangat mengagumi keduanya. Selama tinggal di Basel, ia sering mengunjungi rumah Wagner di Tribschen di [[Kanton Luzern|Lucerne]] sehingga mereka mempunyai hubungan pertemanan yang sangat baik. Karena itulah, Nietzsche juga mengenal komposer [[Franz Liszt]].<ref>
Pada tahun 1873, Nietzsche mulai mengumpulkan catatan-catatannya yang kemudian diterbitkan secara anumerta sebagai ''[[Filsafat di Zaman Tragis Yunani]]''. Antara tahun 1873 dan 1876, ia menerbitkan empat esai panjang secara terpisah: "[[David Friedrich Strauss|David Strauss]]: Sang Pemberi Pengakuan dan Penulis", "Tentang Penggunaan dan Penyalahgunaan Sejarah dalam Kehidupan", "Schopenhauer sebagai Pendidik", dan "Richard Wagner di Bayreuth". Keempat esai itu kemudian muncul dalam sebuah edisi buku dengan judul ''[[Meditasi Sebelum Waktunya|Untimely Meditations]]''. Esai-esai tersebut mempunyai tema dengan orientasi kritik budaya, menentang perkembangan budaya Jerman yang direkomendasikan oleh Schopenhauer dan Wagner. Selama berada di lingkaran pertemanan dengan keluarga Wagner, dia bertemu [[Malwida von Meysenbug]] dan Hans von Bülow. Ia juga memulai persahabatan dengan [[Paul Ree|Paul Rée]] yang mempengaruhinya untuk menghilangkan [[Filsafat pesimisme|pesimisme]] dalam tulisan-tulisan awalnya pada tahun 1876. Di sisi lain, ia juga menjadi sangat kecewa dengan [[Festival Bayreuth]] tahun 1876, karena ia menganggap pertunjukan Wagner menjadi dangkal dan membuatnya muak. Ia juga tidak setuju dengan pembelaan Wagner terhadap "budaya Jerman", serta perayaan ketenaran Wagner di kalangan masyarakat Jerman. Semua ini berkontribusi pada keputusannya untuk menjauhkan diri dari Wagner.{{Butuh rujukan}}
Dengan diterbitkannya ''[[Menschliches, Allzumenschliches|Human, All Too Human]]'' pada tahun 1878 (sebuah buku berisi [[aforisme]] dengan tema tentang metafisika hingga moralitas dan agama), pendirian Nietzsche, yang pada waktu itu sangat dipengaruhi oleh ''Pemikiran dan Realitas'' karya [[Afrikan Spir]],<ref>{{Cite book|last=Safranski|first=Rüdiger|date=2003|title=Nietzsche: A Philosophical Biography|url=https://archive.org/details/nietzschephiloso0000safr|publisher=[[W. W. Norton & Company]]|page=[https://archive.org/details/nietzschephiloso0000safr/page/161 161]|translator-last=Frisch|translator-first=Shelley|quote=This work had long been consigned to oblivion, but it had a lasting impact on Nietzsche. Section 18 of ''Human, All Too Human'' cited Spir, not by name, but by presenting a 'proposition by an outstanding logician' (2,38; HH I § 18).|author-link=
=== Filsuf independen (1879–1888) ===
[[Berkas:Nietzsche_paul-ree_lou-von-salome188.jpg|jmpl|[[Lou Andreas-Salomé|Lou Salomé]], [[Paul Ree|Paul Rée]] dan Nietzsche melakukan perjalanan melalui Italia pada tahun 1882. Mereka berencana untuk mendirikan komune pendidikan bersama, tetapi persahabatan tersebut berakhir pada akhir tahun 1882 karena ketertarikan romantis Rée dan Nietzsche pada Lou Andreas-Salomé.]]Hidup dari uang pensiunnya dari Universitas Basel dan bantuan dari teman-temannya, Nietzsche sering bepergian untuk mencari iklim yang lebih kondusif bagi kesehatannya. Hingga tahun 1889, ia menjadi penulis independen di berbagai kota. Nietzsche banyak menghabiskan waktu musim panasnya di [[Sil Maria|Sils Maria]] dekat [[St. Moritz]] di Swiss, dan musim dingin di kota [[Genova|Genoa]], [[Rapallo]], dan [[Turin]] di Italia, serta kota [[Nice]] di Prancis. Pada tahun 1881, ketika [[Pendudukan Prancis di Tunisia|Perancis menduduki Tunisia]], ia berencana melakukan perjalanan ke [[Tunis]] tetapi kemudian membatalkan gagasan tersebut kemungkinan karena alasan kesehatan.<ref>{{Cite journal|last=Güntzel|first=Stephan|date=2003|title=Nietzsche's Geophilosophy|url=https://muse.jhu.edu/article/45353/pdf|format=PDF|journal=
Saat tinggal di [[Genova|Genoa]], penglihatan Nietzsche yang menurun mendorongnya untuk menggunakan [[mesin tik]] sebagai sarana untuk terus menulis. Pada akhirnya, salah satu mantan muridnya, [[Heinrich Koselitz|Peter Gast]], menjadi sekretaris pribadi Nietzsche. Pada tahun 1876, Gast mentranskripsikan tulisan tangan Nietzsche yang hampir tidak terbaca bersama dengan Richard Wagner di Bayreuth.{{Sfn|Cate|2005|p=221}} Gast kemudian menyalin dan mengoreksi hampir seluruh karya Nietzsche. Pada Februari 1880, Gast menerima 200 mark dari teman Nietzsche, Paul Rée.{{Sfn|Cate|2005|p=297}} Sampai akhir hidup Nietzsche, Gast dan Overbeck tetap menjadi teman setianya. [[Malwida von Meysenbug]] juga tetap menjadi teman yang berperan layaknya seorang ibu bagi Nietzshce.
Baris 130 ⟶ 129:
Dia telah berpaling dari pengaruh filsafat [[Arthur Schopenhauer|Schopenhauer]]. Setelah dia memutuskan hubungan pertemanan dengan Wagner, Nietzsche hanya mempunyai sedikit teman. Dengan karyanya, ''Zarathustra'', ia menjadi semakin terasing karena karyanya itu tidak begitu laku di pasar. Nietzsche menyadari hal ini dan bertahan dalam kesendiriannya, meski ia sering mengeluh. Buku-bukunya sebagian besar masih belum terjual. Pada tahun 1885, ia hanya mencetak 40 eksemplar bagian keempat ''Zarathustra'' dan membagikan sebagian kepada teman-teman dekatnya, termasuk Helene von Druskowitz.
Pada tahun 1883, Nietzsche mencoba untuk menjadi akademisi lagi di [[Universitas Leipzig]], namun ditolak oleh universitas. Menurut surat yang ditulisnya kepada Peter Gast, hal ini disebabkan oleh "sikapnya terhadap agama Kristen dan konsep Tuhan".<ref>Nietzsche, Friedrich. [26 August 1883] 1921. "[[wikisource:Selected Letters of Friedrich Nietzsche#Nietzsche_To_Peter_Gast_–_August_1883_2|Letter to Peter Gast]]." ''Selected Letters of Friedrich Nietzsche'', translated by
Pada tahun 1886, Nietzsche memutuskan hubungan dengan penerbitnya, Ernst Schmeitzner, karena muak dengan [[Antisemitisme|antisemitismenya]]. Nietzsche kemudian mempublikasikan ''[[Melampaui Baik dan Jahat|Beyond Good and Evil]]'' dengan biaya sendiri. Di tahun berikutnya, ia menerbitkan edisi kedua ''The Birth of Tragedy'', ''[[Menschliches, Allzumenschliches|Human, All Too Human]]'', ''[[Fajar Hari|Daybreak]]'', dan ''[[Sains yang Mengasyikkan|The Gay Science]]''. Setelah itu, ia beristirahat untuk sementara waktu dan berharap jumlah pembacanya akan segera bertambah. Selama tahun-tahun ini Nietzsche bertemu dengan [[Meta von Salis]], [[Carl Spitteler]], dan [[Gottfried Keller]].
Pada tahun 1886, saudara perempuannya, Elisabeth menikah dengan [[Bernhard Förster]], seorang penganut antisemitisme. Mereka kemudian melakukan perjalanan ke Paraguay untuk mendirikan [[Nueva Germania]], sebuah koloni "Jerman".<ref>"[https://www.britannica.com/biography/Elisabeth-Forster-Nietzsche Elisabeth Förster-Nietzsche]." ''
Pada tahun 1887, Nietzsche menulis sebuah karya polemik ''[[Tentang Genealogi Moralitas]]''. Di tahun yang sama, dia menemukan karya [[Fyodor Dostoyevsky]]. Nietzsche merasakan kedekatan dengan Dostoyevsky setelah membaca karya-karyanya.<ref>Nietzsche, Friedrich. [March 1887] 1921. "[[wikisource:Selected Letters of Friedrich Nietzsche#Nietzsche_To_Peter_Gast_–_March,_1887|Letter to Peter Gast]]." ''Selected Letters of Friedrich Nietzsche'', translated by
Meskipun Nietzsche telah mengumumkan di akhir buku ''On the Genealogy of Morality'', bahwa sebuah karya baru dengan judul ''[[Kehendak untuk Berkuasa (manuskrip)|The Will to Power]]: Attempt at a [[Transevaluasi nilai|Revaluation of All Values]]'', ia tampaknya telah meninggalkan gagasan ini. Sebagai gantinya, ia menggunakan beberapa bagian drafnya untuk menulis ''[[Senja Para Idola|Twilight of the Idols]]'' dan ''[[Der Antichrist|The Antichrist]]'' pada tahun 1888.<ref>{{Cite book|last=Montinari|first=Mazzino|year=1974|title=Friedrich Nietzsche. Eine Einführung|publisher=[[Walter de Gruyter|De Gruyter]]|language=de}} translated as {{Cite book|year=1991|title=Friedrich Nietzsche|location=Paris|publisher=[[Presses Universitaires de France|PUF]]|language=fr}}</ref>
Baris 145 ⟶ 144:
[[Berkas:Friedrich_Nietzsche_drawn_by_Hans_Olde.jpg|jmpl|Gambar oleh Hans Olde dari serial fotografi ''The Nietzsche III'', akhir tahun 1899]]Pada tanggal 3 Januari 1889, Nietzsche mengalami [[Gangguan jiwa|gangguan mental]].<ref>{{Cite book|date=1996|url=https://books.google.com/books?id=Xeb80itrlRIC|title=The Cambridge Companion to Nietzsche|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-36767-7|editor-last=Magnus|editor-first=Bernd|pages=79–81|language=en|editor-last2=Higgins|editor-first2=Kathleen Marie}}</ref> Dua polisi mendatanginya karena dia menyebabkan keributan publik di sebuah jalan di [[Turin]]. Apa yang sebenarnya terjadi tidak diketahui. Namun, kisah yang sering diceritakan tak lama setelah kematiannya menunjukkan bahwa Nietzsche melihat pencambukan seekor kuda di dekat Piazza Carlo Alberto. Ia kemudian berlari ke arah kuda tersebut, merangkul leher kuda tersebut untuk melindunginya, lalu terjatuh ke tanah.{{Sfn|Kaufmann|1974|p=67}}<ref>{{Cite book|last=Verrecchia|first=Anacleto|date=1988|title=Nietzsche in Italy|location=Stanford|publisher=ANMA Libri, [[Stanford University]]|editor-last=Harrison|editor-first=T.|pages=105–112|chapter=Nietzsche's Breakdown in Turin}}</ref> Dalam beberapa hari berikutnya, Nietzsche mengirimkan tulisan pendek—dikenal sebagai ''Wahnzettel'' atau ''Wahnbriefe'' (secara harfiah berarti "Catatan Delusi" atau "surat")—ke sejumlah temannya termasuk [[Cosima Wagner]] dan [[Jacob Burckhardt]]. Surat tersebut ditandatangani dengan nama "[[Dionisos|Dionysus]]", beberapa surat lain dikirim dengan tertanda "der Gekreuzigte" yang berarti "yang disalib".<ref>{{Cite web|last=Simon|first=Gerald|date=January 1889|title=Nietzsches Briefe. Ausgewählte Korrespondenz. Wahnbriefe.|url=http://www.thenietzschechannel.com/correspondence/ger/nilettersg.htm|publisher=The Nietzsche Channel|language=de|trans-title=Nietzsche's letters. Selected Correspondence. delusional letters.|access-date=24 August 2013|quote=Ich habe Kaiphas in Ketten legen lassen; auch bin ich voriges Jahr von den deutschen Ärzten auf eine sehr langwierige Weise gekreuzigt worden. Wilhelm, Bismarck und alle Antisemiten abgeschafft.}}</ref>
Selain itu, dalam surat-suratnya, Nietzsche juga memerintahkan kaisar Jerman untuk pergi ke Roma untuk ditembak mati serta meminta penguasa Eropa untuk mengambil tindakan militer terhadap Jerman.<ref>{{Cite book|last=Zweig|first=Stefan|date=1939|title=The Struggle with the Daimon: Hölderlin, Kleist and Nietzsche|publisher=
Pada bulan Januari 1889, Burckhardt menunjukkan surat yang diterima dari Nietzsche kepada Overbeck. Keesokan harinya, Overbeck menerima surat serupa. Ia menyarankan agar teman-teman Nietzsche membawanya kembali ke Basel. Overbeck kemudian pergi ke Turin dan membawa Nietzsche ke sebuah klinik psikiatri di Basel. Pada waktu itu, Nietzsche benar-benar telah mengalami penyakit mental yang serius.<ref name=":1">{{Cite web|last=Brown|first=Malcolm|year=2011|title=1889|url=https://www.dartmouth.edu/~fnchron/1889.html|website=Nietzsche Chronicle|publisher=[[Dartmouth College]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20120208181453/http://www.dartmouth.edu/~fnchron/1889.html|archive-date=8 February 2012|access-date=28 September 2019|url-status=dead}}</ref> Ibunya, Franziska memutuskan untuk memindahkannya ke sebuah klinik di [[Jena]] di bawah arahan Otto Binswanger.<ref>{{Cite book|last=Safranski|first=Rüdiger|year=2003|url=https://archive.org/details/nietzschephiloso00safr_0/page/371|title=Nietzsche: A Philosophical Biography|location=New York|publisher=[[W. W. Norton & Company]]|isbn=0-393-05008-4|page=[https://archive.org/details/nietzschephiloso00safr_0/page/371 371]}}</ref> Pada bulan November 1889 hingga Februari 1890, sejarawan dan budayawan Julius Langbehn berusaha menyembuhkan Nietzsche. Ia mengklaim bahwa metode para dokter tidak efektif dalam mengobati kondisi Nietzsche.<ref>{{Cite web|editor-last=Sorensen|editor-first=Lee|title=Langbehn, Julius|url=http://arthistorians.info/langbehnj|website=Dictionary of Art Historians|archive-url=https://web.archive.org/web/20190608170651/http://arthistorians.info/langbehnj|archive-date=8 June 2019|access-date=29 September 2019|url-status=dead}}</ref> Pada bulan Mei 1890, Franziska memutuskan membawa Nietzsche pulang ke rumahnya di Naumburg.<ref name=":1" /> Di masa ini, Overbeck dan Gast memikirkan apa yang harus dilakukan dengan karya Nietzsche yang tidak diterbitkan. Pada bulan Februari, mereka berencana untuk mencetak lima puluh eksemplar edisi pribadi ''[[Nietzsche kontra Wagner|Nietzsche contra Wagner]]'', tetapi penerbit CG Naumann mencetak seratus eksemplar. Overbeck dan Gast memutuskan untuk menahan penerbitan ''[[Der Antichrist|The Antichrist]]'' dan ''[[Lihatlah Dia|Ecce Homo]]'' karena kontennya yang dianggap lebih radikal.<ref name=":12">{{Cite web|last=Brown|first=Malcolm|year=2011|title=1889|url=https://www.dartmouth.edu/~fnchron/1889.html|website=Nietzsche Chronicle|publisher=[[Dartmouth College]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20120208181453/http://www.dartmouth.edu/~fnchron/1889.html|archive-date=8 February 2012|access-date=28 September 2019|url-status=dead}}</ref><ref>{{Cite book|last=Safranski|first=Rüdiger|year=2003|url=https://archive.org/details/nietzschephiloso00safr_0/page/317|title=Nietzsche: A Philosophical Biography|publisher=[[W. W. Norton & Company]]|isbn=0-393-05008-4|pages=[https://archive.org/details/nietzschephiloso00safr_0/page/317 317–350]}}</ref>
Pada tahun 1893, saudara perempuan Nietzsche, Elisabeth, kembali dari [[Nueva Germania]] di Paraguay setelah suaminya bunuh diri. Dia mempelajari karya-karya Nietzsche sedikit demi sedikit dan mulai mengambil kendali atas penerbitannya. Elisabeth meminta agar Overbeck dan Gast tidak lagi mengurus karya Nietzsche. Setelah kematian ibu Nietzsche, Franziska, pada tahun 1897, Nietzsche tinggal di [[Weimar]] bersama Elisabeth yang merawatnya. Elisabeth sering menerima pengunjung, termasuk [[Rudolf Steiner]] (yang pada tahun 1895 telah menulis ''Friedrich Nietzsche: Pejuang Melawan Zaman'', salah satu buku pertama yang memuji Nietzsche).<ref>{{Cite book|last=Steiner|first=Rudolf|year=1895|title=Friedrich Nietzsche, in Kämpfer seine Zeit|location=Weimar|language=de|trans-title=Friedrich Nietzsche, in Fighters of His Time}}</ref> Elisabeth mempekerjakan Steiner sebagai tutor untuk membantunya memahami filosofi kakaknya. Steiner mengundurkan diri setelah beberapa bulan dengan alasan tidak mungkin mengajari Elisabeth apa pun tentang filsafat.<ref>{{Cite book|last=Bailey|first=Andrew|year=2002|title=First Philosophy: Fundamental Problems and Readings in Philosophy|publisher=
[[Berkas:Eh-dm-27.JPG|al=|kiri|jmpl|350x350px|Setelah kerusakan tersebut, Peter Gast "mengoreksi" tulisan Nietzsche tanpa persetujuannya.]]Kegilaan Nietzsche awalnya didiagnosis sebagai penyakit [[Sifilis|sifilis tersier]], sesuai dengan paradigma medis yang berlaku pada waktu itu. Penulis [[Georges Bataille]] berpendapat bahwa "Manusia yang 'berinkarnasi' juga harus menjadi gila."<ref name="Bataille">{{Cite journal|last=Bataille|first=Georges|last2=Michelson|first2=Annette|date=Spring 1986|title=Nietzsche's Madness|journal=
[[Elisabeth Förster-Nietzsche]] kemudian menyusun ''[[Kehendak untuk Berkuasa (manuskrip)|The Will to Power]]'' dari buku catatan Nietzsche yang tidak diterbitkan. Ia menerbitkan karya itu secara anumerta pada tahun 1901. Terdapat konsensus di kalangan akademisi yang mempelajari filsafat Nietzsche bahwa buku yang diterbitkan oleh Elisabeth tidak mencerminkan pemikiran Nietzsche. Bahkan, akademisi Mazzino Montinari, editor ''[[Nachlass]]'' karya Nietzsche, menyebut upaya Elisabeth sebagai sebuah pemalsuan.<ref>{{Cite book|last=Montinari|first=Mazzino|title=The 'Will to Power' Does Not Exist|author-link=
=== Kewarganegaraan dan etnis ===
Para sarjana dan komentator umumnya menyebut Nietzsche sebagai "filsuf Jerman".<ref name="SEP">{{Cite web|last=Anderson|first=R. Lanier|date=17 March 2017|title=Friedrich Nietzsche|url=https://plato.stanford.edu/entries/nietzsche/|website=[[
Menjelang akhir hidupnya, Nietzsche percaya bahwa nenek moyangnya adalah [[orang Polandia]].<ref name="Mencken1913">{{Cite book|last=Mencken|first=Henry Louis|year=1913|url=https://books.google.com/books?id=_r71AzHvf64C&q=poland+polish&pg=PA6|title=Friedrich Nietzsche|publisher=Transaction Publishers|isbn=978-1-56000-649-7|page=6|via=[[Google Books]]}}</ref> Dia mengenakan [[Cap|cincin]] meterai berlambang Radwan yang berasal dari [[Szlachta|bangsawan Polandia]] pada abad pertengahan<ref name="nietzsche-radwan-ring">{{Cite web|last=Warberg|first=Ulla-Karin|title=Nietzsche's ring|url=http://auktionsverket.com/news/nietzsches-ring/|website=auktionsverket.com|publisher=
Kebanyakan sarjana membantah keterangan Nietzsche tentang asal usul keluarganya. Hans von Müller membantah silsilah yang dikemukakan oleh saudara perempuan Nietzsche yang menganggap sebagai keturunan bangsawan Polandia.<ref>von Müller, Hans. 2002. "Nietzsche's Vorfahren" (reprint). ''Nietzsche-Studien'' 31:253–275. {{Doi|10.1515/9783110170740.253}}</ref> Max Oehler, sepupu Nietzsche dan kurator Arsip Nietzsche di [[Weimar]], berpendapat bahwa semua nenek moyang Nietzsche memiliki nama Jerman, termasuk keluarga istri.{{Sfn|Hollingdale|1999|p=6}} Oehler mengklaim bahwa Nietzsche memiliki silsilah panjang pendeta [[Gereja Lutheran|Lutheran]] Jerman pada kedua sisi keluarganya, dan para sarjana modern menganggap klaim keturunan Polandia Nietzsche sebagai "rekaan semata-mata".<ref name="mencken">{{Cite book|last=Mencken|first=Henry Louis|year=2003|title=The Philosophy of Friedrich Nietzsche|publisher=See Sharp Press|page=2|others=introd. & comm. Charles Q. Bufe}}</ref> Colli dan Montinari, editor kumpulan surat Nietzsche, menganggap klaim Nietzsche sebagai "keyakinan yang salah" dan "tanpa dasar".<ref>"Letter to Heinrich von Stein, December 1882," ''KGB'' III 7.1, p. 313.</ref><ref>"Letter to Georg Brandes, 10 April 1888," ''KGB'' III 7.3/1, p. 293.</ref> Nama ''Nietzsche'' sendiri bukanlah nama Polandia, tetapi nama yang sangat umum di seluruh Jerman bagian tengah (serumpun dengan nama-nama seperti ''Nitsche'' dan ''Nitzke''). Nama tersebut berasal dari nama depan ''Nikolaus,'' disingkat ''Nick''; berasimilasi dengan Slavia ''Nitz''; pertama menjadi ''Nitsche'' dan kemudian ''Nietzsche''.{{Sfn|Hollingdale|1999|p=6}}
Baris 166 ⟶ 165:
Nietzsche tidak pernah menikah. Dia melamar [[Lou Andreas-Salomé|Lou Salomé]] tiga kali dan selalu ditolak.<ref>{{Cite web|last=Leventhal|first=Robert S.|year=2001|title=Nietzsche and Lou Andreas-Salomé: Chronicle of a Relationship 1882|url=https://rsleve.people.wm.edu/FNLAS_1882.html|website=rsleve.people.wm.edu}}</ref> Sebuah teori menjelaskan bahwa penolakan itu disebabkan pandangan Salomé tentang seksualitas. Seperti yang diutarakan dalam novelnya, ''Fenitschka'', tahun 1898, Salomé memandang hubungan seksual sebagai sesuatu yang terlarang dan pernikahan sebagai sebuah pelanggaran, dengan beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut mengindikasikan [[Represi seksual|penindasan seksual]] dan [[neurosis]].<ref>{{Cite book|last=Diethe|first=Carol|year=1996|url=https://books.google.com/books?id=2RAhAAAAQBAJ|title=Nietzsche's Women: Beyond the Whip|location=Berlin|publisher=[[Walter de Gruyter]]|isbn=978-3-11-014819-0|page=56|via=[[Google Books]]}}</ref>
Deussen berpendapat untuk memahami cara berpikir Nietzsche tentang perempuan, perlu menelaah kunjungannya ke rumah bordil di [[Köln|Cologne]] pada bulan Februari 1865. Pada waktu itu, Nietzsche diam-diam pergi rumah bordil dan dengan kikuk ia memutuskan untuk pergi setelah melihat "setengah lusin perempuan mengenakan payet dan kerudung." Menurut Deussen, Nietzsche "tidak pernah memutuskan untuk tidak menikah sepanjang hidupnya. Baginya, perempuan harus mengorbankan diri demi kepentingan laki-laki."<ref name=":22">{{Cite book|last=Deussen|first=Paul|date=1901|title=Erinnerungen a Friedrich Nietzsche|url=https://archive.org/details/erinnerungenanf00nietgoog|location=Leipzig|publisher=
Pandangan Köhler tidak diterima secara luas di kalangan sarjana dan komentator Nietzsche. Sebaliknya, Nietzsche dikabarkan sering mengunjungi rumah bordil [[Heteroseksualitas|heteroseksual]].<ref name=":02">{{Cite book|last=Golomb|first=Jacob|year=2001|url=https://archive.org/details/nietzschejewishc00golo_034|title=Nietzsche and Jewish Culture|location=London|publisher=[[Routledge]]|isbn=978-0-415-09512-9|page=[https://archive.org/details/nietzschejewishc00golo_034/page/n214 202]|url-access=limited}}</ref> Penulis Nigel Rodgers dan Mel Thompson berpendapat bahwa penyakit dan sakit kepala yang terus-menerus menghalangi Nietzsche untuk mendekati wanita. Namun mereka memberikan contoh lain ketika Nietzsche mengungkapkan rasa cintanya kepada wanita, termasuk istri Wagner, [[Cosima Wagner]].<ref>{{Cite book|last=Rogers|first=N.|last2=Thompson|first2=M.|date=2004|title=
Sarjana lain berpendapat bahwa penafsiran berbasis seksualitas Köhler tidak membantu dalam memahami filsafat Nietzsche.<ref>{{Cite journal|last=Grenke|first=Michael W.|year=2003|title=How Boring...|url=https://archive.org/details/sim_review-of-politics_winter-2003_65_1/page/152|journal=The Review of Politics|volume=65|issue=1|pages=152–154|doi=10.1017/s0034670500036640|jstor=1408799}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Risse|first=Mathias|date=13 January 2003|title=Zarathustra's Secret. The Interior Life of Friedrich Nietzsche|url=http://ndpr.nd.edu/news/23249-zarathustra-s-secret-the-interior-life-of-friedrich-nietzsche/|journal=Notre Dame Philosophical Reviews}}</ref> Terdapat juga sarjana yang menekankan bahwa, jika Nietzsche lebih menyukai laki-laki—dengan preferensi yang membentuk sifat psiko-seksualnya—tetapi tidak bisa mengakui keinginannya sendiri, itu berarti tindakannya bertentangan dengan filsafatnya.<ref>{{Cite book|last=Clark|first=Maudemarie|year=2015|title=Nietzsche on Ethics and Politics|location=Oxford|publisher=[[Oxford University Press]]|isbn=978-0-19-937184-6|page=154}}</ref>
== Filsafat ==
Karena gaya menggugah dan ide-ide provokatif Nietzsche, filosofinya menimbulkan reaksi yang luar biasa. Dalam filsafat Barat, tulisan-tulisan Nietzsche dideskripsikan sebagai sebuah pemikiran revolusioner bebas, yaitu, bersifat revolusioner dalam struktur dan permasalahannya, meskipun tidak terikat pada proyek revolusioner apa pun.<ref name="Bennett2001">{{Cite book|last=Benjamin Bennett|year=2001|url=https://books.google.com/books?id=AVYbszVKUO4C&pg=PA184|title=Goethe As Woman: The Undoing of Literature|publisher=Wayne State University Press|isbn=978-0-8143-2948-1|page=184|access-date=3 January 2013}}</ref> Sebagian orang memandang bahwa tulisan-tulisannya merupakan karya yang visioner karena filosofinya dianggap telah menjadi landasan kelahiran kembali budaya Eropa.<ref>{{Cite book|last=Young|first=Julian|year=2010|title=Friedrich Nietzsche: A Philosophical Biography|url=https://archive.org/details/friedrichnietzsc0000youn|publisher=[[Cambridge University Press]]}}</ref><ref>{{Cite book|last=Bowman|first=William|year=2016|title=Friedrich Nietzsche: Herald of a New Era|publisher=Hazar Press|isbn=978-0-9975703-0-4}}</ref>
=== Apollonian dan Dionysian ===
''Apollonian dan Dionysian'' adalah konsep filosofis yang didasarkan pada dua tokoh dalam mitologi Yunani kuno, [[Apollo (mitologi)|Apollo]] dan [[Dionisos]]. Hubungan dari keduanya berbentuk [[Dialektik|dialektika]].<ref>{{Cite journal|last=Schrift|first=Alan D.|year=2006|title=Deleuze Becoming Nietzsche Becoming Spinoza Becoming Deleuze|url=http://dx.doi.org/10.5840/philtoday200650supplement23|journal=
Dalam drama [[tragedi Yunani]], Nietzsche menemukan sebuah bentuk seni yang [[Transendensi|melampaui]] suatu pesimisme yang dikenal dengan [[Silenos|kebijaksanaan Silenus]]. Penonton Yunani Kuno, dengan melihat ke dalam jurang penderitaan manusia yang digambarkan oleh karakter di atas panggung, dengan penuh semangat dan kegembiraan mengafirmasi kehidupan dan tetap menganggap bahwa kehidupan adalah sesuatu yang layak untuk dijalani. Tema utama dalam ''[[Lahirnya Tragedi|The Birth of Tragedy]]'' adalah perpaduan ''Kunsttriebe'' ("impuls artistik") Dionysian dan Apollonian yang membentuk seni dramatis atau tragedi. Apollo melambangkan harmoni, kemajuan, kejelasan, logika, dan [[prinsip individuasi]], sedangkan Dionisos melambangkan ketidakteraturan, keracunan, emosi, ekstasi, dan kesatuan (karenanya prinsip individuasi dihilangkan). Nietzsche menggunakan dua kekuatan ini karena, baginya, dunia pikiran dan keteraturan di satu sisi, serta gairah dan kekacauan di sisi lain, membentuk prinsip-prinsip yang mendasar bagi [[Budaya Yunani|kebudayaan Yunani]]:<ref>{{Cite web|title=Nietzsche, Dionysus and Apollo|url=http://www.historyguide.org/europe/dio_apollo.html|website=www.historyguide.org}}</ref><ref>{{Cite book|last=Desmond|first=Kathleen K.|year=2011|url=https://books.google.com/books?id=iP4sA3kwcFsC&q=Jim+Morrison+Apollonian+and+Dionysian&pg=PA69|title=Ideas About Art|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-4443-9600-3|via=[[Google Books]]}}</ref> Apolonia adalah keadaan bermimpi, penuh ilusi; dan Dionysian adalah keadaan mabuk, mewakili pembebasan naluri dan penghilangan batas.<ref>{{Cite web|title=Nietzsche's Apollonianism and Dionysiansism: Meaning and Interpretation|url=https://www.bachelorandmaster.com/creationofknowledge/apollonianism-dyonysianisism.html|website=bachelorandmaster.com}}</ref>
Di samping itu, Nietzsche bersikukuh bahwa karya [[Aiskhilos|Aeschylus]] dan [[Sofokles|Sophocles]] merepresentasikan puncak karya artistik, suatu realisasi sebenarnya dari tragedi; dengan [[Euripides]], dimulailah kemunduran dan kehancuran yang ditunjukkan dalam tragedi itu. Nietzsche menentang penggunaan [[Metode Sokrates|rasionalisme]] dan [[Moral|moralitas]] Socrates oleh Euripides dalam tragedi-tragedinya. Ia mengklaim bahwa masuknya etika dan rasionalisme telah merampas fondasi tragedi itu, yaitu keseimbangan yang rapuh antara Dionysian dan Apollonian. Menurut Nietzsche, [[Sokrates|Socrates]] menekankan akal budi sedemikian rupa sehingga ia menyebarkan mitos dan penderitaan ke dalam pengetahuan manusia. Niezsche juga menolak penekanan rasionalitas yang juga dilakukan [[Plato]] dalam dialognya, yang pada akhirnya juga mempengaruhi dunia modern. Nietzsche menulis bahwa tanpa Apollonian, Dionysian tidak memiliki bentuk dan struktur untuk membuat sebuah karya seni yang koheren, dan tanpa Dionysian, Apollonian tidak memiliki vitalitas dan gairah yang diperlukan. Hanya penggabungan antara kedua kekuatan ini dalam sebuah senilah yang dapat mewakili tragedi Yunani yang terbaik.<ref>{{Cite web|title=SparkNotes: Friedrich Nietzsche (1844–1900): The Birth of Tragedy|url=https://www.sparknotes.com/philosophy/nietzsche/section1/|website=sparknotes.com}}</ref>
=== Arti penderitaan ===
Para sarjana yang mempelajari Nietzsche mengemukakan bahwa penderitaan mempunyai nilai yang sangat penting bagi Nietzsche. Pentingnya arti penderitaan telah dibahas di karya awalnya, [[Lahirnya Tragedi]], dan kemudian berlanjut pada reevaluasi nilai-nilai moralitas di karya-karyanya yang selanjutnya.<ref>{{Cite journal|last=Janaway|first=Christopher|date=2017-02-17|title=Attitudes to suffering: Parfit and Nietzsche|url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0020174X.2016.1251165|journal=Inquiry|language=en|volume=60|issue=1-2|pages=69-70|doi=10.1080/0020174X.2016.1251165|issn=0020-174X}}</ref> Tujuan utama dari reevaluasi nilai-nilai moralitas adalah untuk menentukan peran dan signifikansi dari penderitaan bagi kehidupan manusia. Salah satu nilai moralitas yang dikritik keras oleh Nietzsche adalah moralitas belas kasih. Menurutnya, moralitas belas kasih adalah tidak baik bagi orang yang menjadi objek belas kasihan, dan tidak baik pula bagi orang yang berlaku belas kasih. Nietzsche menolak belas kasih karena nilai etika ini mengabaikan pentingnya penderitaan bagi orang yang mengalaminya. Sejalan dengan itu, ia khawatir bahwa belas kasih juga dapat melemahkan kemampuan seseorang untuk menjadi hebat. Nietzsche percaya bahwa tidak mungkin orang akan menjadi hebat tanpa mengalami penderitaan dan usaha keras yang dilakukannya terus menerus. Oleh karena itu, moralitas belas kasih yang berusaha menghilangkan semua penderitaan tanpa pandang bulu pasti akan melemahkan prospek kemajuan manusia.<ref>{{Cite book|last=Reginster|first=Bernard|date=2006|title=The affirmation of life: Nietzsche on overcoming nihilism|location=Cambridge, Mass|publisher=Harvard Univ. Press|isbn=978-0-674-02199-0|pages=185-186|url-status=live}}</ref>
{{cquote2|Penderitaan yang disiplin, penderitaan yang luar biasa – tahukah kamu bahwa hanya jenis disiplin inilah yang telah menciptakan segala kemajuan manusia selama ini?}}
Pemikiran penting Nietzsche adalah bahwa dalam suatu budaya yang berkomitmen untuk meningkatkan kebahagiaan dan menghapus penderitaan sebagai tujuannya, orang-orang hebat seperti [[Ludwig van Beethoven|Beethoven]], [[Johann Wolfgang von Goethe|Goethe]] dan Nietzsche tidak akan ada karena orang-orang yang mempunyai potensi besar akan mengejar dua tujuan tersebut, alih-alih mengembangkan diri dan menciptakan karya kreatif mereka. Menurut Nietzsche, keunggulan dan kemajuan manusia tidak kompatibel dengan upaya untuk mengejar kebahagiaan dan menghindari penderitaan.<ref>{{Cite web|last=Leiter|first=Brian|title=Nietzsche: The truth is terrible|url=https://www.the-tls.co.uk/articles/friedrich-nietzsche-truth-terrible/|website=Times Literary Supplement|archive-url=https://web.archive.org/web/20200227164547/https://www.the-tls.co.uk/articles/friedrich-nietzsche-truth-terrible/|archive-date=2020-02-27|access-date=2023-10-07}}</ref>
=== Perspektivisme ===
Nietzsche mengklaim bahwa [[Tuhan telah mati|kematian Tuhan]] akan berujung pada pemahaman bahwa tidak akan pernah ada perspektif universal mengenai segala sesuatu, dan bahwa gagasan tradisional tentang [[kebenaran obyektif]] menjadi tidak koheren.<ref>{{Cite book|last=Yockey|first=Francis|year=2013|title=Imperium: The Philosophy of History and Politics|publisher=The Palingenesis Project (Wermod and Wermod Publishing Group)|isbn=978-0-9561835-7-6}}</ref>{{Sfn|Lampert|1986|pp=17–18}} Nietzsche menolak gagasan tentang kebenaran objektif, dengan alasan bahwa pengetahuan bersifat [[Kontingensi (filsafat)|kontingen]] dan kondisional, relatif terhadap berbagai perspektif atau kepentingan yang berubah-ubah.<ref>{{Cite book|last=Cox|first=Christoph|year=1999|url=https://books.google.com/books?id=TxlMccAak4wC&q=Objective|title=Nietzsche: Naturalism and Interpretation|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-92160-3|via=[[Google Books]]}}</ref> Hal ini
Di antara kritiknya terhadap filsafat konvensional [[Immanuel Kant|Kant]], [[René Descartes|Descartes]], dan [[Plato]], dalam ''[[Melampaui Baik dan Jahat|Beyond Good and Evil]]'', Nietzsche menyerang ''[[An sich|benda dalam dirinya sendiri]]'' dan ''[[cogito ergo sum]]'' ("Saya berpikir, maka saya ada"). Ia menganggap gagasan-gagasan itu sebagai keyakinan [[Falsifiabilitas|yang tidak dapat dipalsukan]] yang didasarkan pada penerimaan naif terhadap [[Kesesatan|kekeliruan]] gagasan-gagasan yang mendahuluinya.<ref>{{Cite book|year=2011|url=http://www.monomorphic.org/wordpress/objective-and-subjective-reality-perspectivism/|title=Objective and subjective reality; perspectivism|access-date=23 April 2012|archive-url=https://web.archive.org/web/20130524061713/http://www.monomorphic.org/wordpress/objective-and-subjective-reality-perspectivism/|archive-date=24 May 2013|url-status=dead}}</ref> Filsuf [[Alasdair MacIntyre]] menempatkan Nietzsche pada posisi yang tinggi dalam sejarah pemikiran filsafat. Meskipun mengkritik nihilisme dan Nietzsche serta menganggapnya sebagai pertanda kerusakan,<ref>{{Cite book|last=Solomon|first=Robert C.|year=1989|url=https://books.google.com/books?id=3JA3vyj4slsC&q=Alasdair+MacIntyre+Nietzsche+Kant&pg=PA108|title=From Hegel to Existentialism|publisher=Oup USA|isbn=978-0-19-506182-6|author-link=
<blockquote>Pencapaian historis Nietzsche adalah memahami dengan lebih jelas dibandingkan semua filsuf lainnya... tidak hanya bahwa apa yang dianggap sebagai daya tarik [[Objektivitas (filsafat)|objektivitas]] sebenarnya adalah ekspresi dari kehendak subjektif, namun juga sifat masalah yang ditimbulkannya bagi filsafat.<ref>{{Cite book|last=Lutz|first=Christopher Stephen|year=2009|url=https://books.google.com/books?id=Z9RaG9ccs44C&q=Alasdair+MacIntyre+Nietzsche+Kant&pg=PA37|title=Tradition in the ethics of Alasdair MacIntyre|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-0-7391-4148-9|via=[[Google Books]]}}</ref></blockquote>
Baris 200 ⟶ 208:
Nietzsche melihat sistem moralitas budak sebagai salah satu sumber nihilisme yang melanda Eropa. Ia menyerukan agar orang-orang yang luar biasa tidak merasa malu dalam menghadapi sistem moralitas yang dianggapnya berbahaya bagi kemajuan orang-orang yang luar biasa. Namun, Nietzsche juga mengingatkan bahwa moralitas pada hakikatnya tidaklah buruk; ia baik untuk masyarakat umum dan harus diserahkan kepada mereka. Sebaliknya, orang-orang yang luar biasa harus mengikuti "hukum batin" mereka sendiri.<ref name="LacewingSlave3">{{Cite web|last=Nietzsche|first=Friedrich|last2=Lacewing|first2=Michael|title=Nietzsche on master and slave morality|url=http://documents.routledge-interactive.s3.amazonaws.com/9781138793934/A2/Nietzsche/NietzscheMasterSlave.pdf|website=Amazon Online Web Services|publisher=[[Routledge]], Taylor & Francis Group|archive-url=https://web.archive.org/web/20160510060210/http://documents.routledge-interactive.s3.amazonaws.com/9781138793934/A2/Nietzsche/NietzscheMasterSlave.pdf|archive-date=10 May 2016|access-date=29 September 2019|url-status=dead}}</ref> Motto favorit Nietzsche, diambil dari [[Pindaros|Pindar]], berbunyi: "Jadilah dirimu yang sebenarnya."<ref name="KYLook">{{Cite web|last=Look|first=Brandon|title='Becoming Who One Is' in Spinoza and Nietzsche|url=http://www.uky.edu/~look/essays/Spinoza&Nietzsche.pdf|website=uky.edu|publisher=[[University of Kentucky]]|access-date=28 September 2019}}</ref>
Asumsi umum tentang Nietzsche adalah bahwa ia lebih memilih moralitas tuan daripada moralitas budak. Namun, sarjana terkemuka tentang Nietzsche, Walter Kaufmann, menolak interpretasi ini. Ia menulis bahwa analisis Nietzsche terhadap dua jenis moralitas ini hanya digunakan dalam pengertian [[Etika deskriptif|deskriptif]] dan historis; ini tidak dimaksudkan sebagai penerimaan atau glorifikasi apa pun.<ref>{{Cite book|last=Kaufmann|first=Walter Arnold|year=1980|url=https://books.google.com/books?id=wvKRUSdUsnkC&q=Master+slave+morality&pg=PA213|title=From Shakespeare to existentialism|publisher=Princeton University Press|isbn=978-0-691-01367-1|via=[[Google Books]]}}</ref> Di sisi lain, Nietzsche menyebut moralitas tuan memiliki "tingkat yang lebih tinggi, nilai-nilai mulia, nilai-nilai yang mengatakan YA terhadap kehidupan, nilai-nilai yang menjamin masa depan."<ref>{{Cite book|last=Nietzsche|first=Friedrich|year=1908|title=Ecce Homo|url=https://archive.org/details/eccehomo00niet_0|page=Chapter on The Case of Wagner, section 2}}</ref> Seperti halnya “ada tingkatan kelas antar manusia”, ada juga tingkatan kelas “antar moralitas”.<ref>{{Cite book|last=Nietzsche|first=Friedrich|year=1886|title=Beyond Good and Evil|page=Section 228}}</ref> Nietzsche menyatakan perang filosofis melawan moralitas budak dalam agama Kristen dengan konsepnya "reevaluasi semua nilai." Ia bermaksud untuk mengutamakan moralitas tuan yang ia sebut "filsafat masa depan" (''Beyond Good and Evil'' diberi ''subjudul Prelude to a Philosophy of the Future'').<ref>{{Cite book|last=Bowman|first=William|year=2016|title=Friedrich Nietzsche: Herald of a New Era|publisher=Hazar Press|isbn=978-0-9975703-0-4|pages=31–38, 60–106}}</ref>
Dalam karyanya, ''[[Fajar (buku)|Daybreak]]'', Nietzsche memulai "Kampanye Melawan Moralitas".{{Sfn|Kaufmann|1974|p=187}} Ia menyebut dirinya seorang "imoralis" dan mengkritik keras filsafat moral terkemuka pada zamannya: moralitas Kristen, [[Etika Kant|Kantianisme]], dan [[utilitarianisme]]. Konsep Nietzsche "Tuhan telah mati" berlaku untuk doktrin-doktrin [[Dunia Kristiani|Kristen]], meskipun tidak untuk semua agama lain: ia mengklaim bahwa [[agama Buddha]] adalah agama yang sukses dan ia memujinya karena menumbuhkan pemikiran kritis.{{Sfn|Sedgwick|2009|p=26}} Nietzsche juga melihat filsafatnya sebagai gerakan yang melawan nihilisme melalui apresiasi seni.<ref name="auto">{{cite web|title=Art in Nietzsche's philosophy|url=http://jorbon.tripod.com/niet01.html|website=jorbon.tripod.com}}</ref>
Baris 208 ⟶ 216:
Meskipun Nietzsche menyerang prinsip-prinsip Yudaisme, ia bukanlah seorang [[Antisemitisme|antisemit]]: dalam karyanya ''[[Tentang Genealogi Moralitas|On the Genealogy of Morality]]'', ia secara eksplisit mengutuk antisemitisme dan menunjukkan bahwa serangannya terhadap Yudaisme bukanlah serangan terhadap orang-orang Yahudi kontemporer, tetapi secara khusus merupakan serangan terhadap orang-orang Yahudi kuno.{{Sfn|Sedgwick|2009|p=69}} Seorang sejarawan yang melakukan analisis statistik terhadap semua yang ditulis Nietzsche tentang Yahudi mengklaim bahwa referensi dan konteks yang memperjelas menunjukkan bahwa 85% komentar negatif adalah serangan terhadap doktrin Kristen atau, secara sarkastik, terhadap Richard Wagner.{{Butuh rujukan}}
Nietzsche beranggapan bahwa antisemitisme modern adalah sesuatu yang tercela dan bertentangan dengan cita-cita ideal Eropa.{{Sfn|Sedgwick|2009|p=68}} Penyebab antisemitisme, menurutnya, adalah karena tumbuhnya nasionalisme Eropa dan "kecemburuan dan kebencian" yang mewabah terhadap kesuksesan orang-orang Yahudi.{{Sfn|Sedgwick|2009|p=68}} Ia menulis bahwa orang-orang Yahudi patut diberi ucapan terima kasih karena membantu menjunjung tinggi filsafat Yunani kuno,{{Sfn|Sedgwick|2009|p=68}} karena telah melahirkan "manusia paling mulia ([[Yesus|Kristus]]), filsuf paling murni ([[Baruch de Spinoza|Baruch Spinoza]]), dan buku terkuat dan hukum moral paling efektif di dunia".<ref name="Nebraska">{{Cite book|last=Nietzsche|first=Friedrich|date=1986|title=[[Human, All Too Human]]: A Book for Free Spirits|publisher=
=== Kematian Tuhan dan nihilisme ===
Baris 215 ⟶ 223:
Nietzsche meyakini bahwa doktrin moral Kristen pada awalnya dibangun untuk melawan nihilisme. Hal ini memberikan orang-orang dengan kepercayaan tradisional [[Teori nilai|nilai-nilai moral]] yang baik dan jahat, kepercayaan kepada Tuhan (yang keberadaannya dapat dijadikan alasan untuk [[Teodisi|membenarkan]] adanya kejahatan di dunia), dan suatu kerangka pemikiran sebagai dasar bagi [[Objektivitas (filsafat)|kebenaran objektif]]. Dalam membangun sebuah dunia di mana pengetahuan obyektif dianggap mungkin, Kekristenan mempunyai fungsi untuk menangkal nihilisme — suatu bentuk keputusasaan karena tidak adanya arti objektif dari kehidupan. Seperti yang dikemukakan oleh [[Martin Heidegger|Heidegger]], “Jika Tuhan sebagai landasan supraindrawi dan tujuan dari seluruh realitas sudah mati, jika dunia supraindrawi telah kehilangan kekuatan yang memaksa di atasnya, kekuatan yang menghidupkan dan membangun, maka tidak ada lagi yang tersisa untuk dilakukan, yang dapat dipegang teguh oleh manusia sebagai tujuan hidupnya.”{{Sfn|Heidegger|p=61}}
Salah satu reaksi terhadap hilangnya makna kehidupan adalah apa yang disebut Nietzsche sebagai ''nihilisme pasif'', yang ia anggap mewakili [[filsafat pesimisme]] [[Arthur Schopenhauer|Schopenhauer]]. Ajaran Schopenhauer, yang juga disebut Nietzsche sebagai [[Buddhisme di dunia Barat|Buddhisme Barat]], adalah mengadvokasi pengunduran diri dari kehendak dan keinginan dengan tujuan untuk bebas dari penderitaan. Nietzsche menganggap sikap [[Asketisme|asketis]] ini sebagai "keinginan menuju ketiadaan". Menurutnya, keinginan menuju ketiadaan ini merupakan ciri khas kaum nihilis, meskipun dalam hal ini orang-orang nihilis tampak tidak konsisten; "keinginan menuju ketiadaan" ini masih merupakan suatu bentuk keinginan.<ref>F. Nietzsche, ''[[Tentang Genealogi Moralitas|On the Genealogy of Morals]]'', III:7.</ref>
{{Blockquote|Seorang nihilis adalah orang yang menilai bahwa dunia nyata ini, bahkan seluruh dunia seharusnya tidak ada. Menurut pandangan ini, keberadaan kita (tindakan, [[penderitaan]], kemauan, perasaan) tidak ada artinya: kesia-siaan inilah yang mempunyai <i>daya tarik</i> bagi para nihilis—sebuah ketidakkonsistenan bagi orang-orang nihilis.|Friedrich Nietzsche, Complete Works: Critical study edition 12:9 [60]|diambil dari ''The Will to Power'', bagian 585, diterjemahkan oleh Walter Kaufmann}}Nietzsche melihat masalah nihilisme sebagai masalah yang sangat pribadi. Ia menyatakan bahwa dunia modern ini telah sadar dengan masalah ini.<ref>Nietzsche, ''KSA'' 12:7 [8]</ref> Lebih lanjut, ia menekankan bahaya nihilisme dan kemungkinan akibatnya, seperti terlihat dalam pernyataannya, "Saya memuji, saya tidak mencela, kedatangan [nihilisme]. Saya percaya ini adalah salah satu krisis terbesar, sebuah momen dari refleksi kemanusiaan yang terdalam. Apakah manusia dapat pulih dari krisis ini, apakah ia mampu mengatasi krisis ini, adalah pertanyaan tentang kekuatannya!"<ref>Friedrich Nietzsche, Complete Works Vol. 13.</ref> Menurut Nietzsche, hanya ketika nihilisme ''diatasi'' maka suatu budaya dapat memiliki landasan yang kuat untuk berkembang dan maju. Nietzsche ingin mempercepat kedatangannya agar ia juga bisa mempercepat kepergiannya. Heidegger menafsirkan kematian Tuhan sebagai kematian [[metafisika]]. Ia menyimpulkan bahwa metafisika telah mencapai puncaknya, dan bahwa nasib akhir dan kehancuran metafisika diproklamirkan dengan pernyataan “Tuhan sudah mati.”<ref>{{Cite journal|last=Hankey|first=Wayne J.|year=2004|title=Why Heidegger's 'History' of Metaphysics is Dead|url=https://www.academia.edu/11651293|journal=American Catholic Philosophical Quarterly|volume=78|issue=3|pages=425–443|doi=10.5840/acpq200478325|issn=1051-3558}}</ref>
Para sarjana seperti Nishitani dan Parkes berpendapat bahwa pemikiran keagamaan Nietzsche selaras dengan para filsuf [[Agama Buddha|Buddha]], khususnya yang berasal dari tradisi [[Mahayana]].<ref>{{Cite book|last=Nishitani|first=Keiji|date=1990|url=https://www.worldcat.org/oclc/43475134|title=The self-overcoming of nihilism|location=Albany|publisher=
=== Kehendak untuk berkuasa ===
Salah satu elemen dalam filsafat Nietzsche adalah “kehendak untuk berkuasa” (''{{Lang|de|der Wille zur Macht}}''), yang menurutnya memberikan dasar untuk memahami perilaku manusia—lebih dari penjelasan lain, seperti penjelasan tentang tekanan untuk beradaptasi atau bertahan hidup.{{Sfn|Nietzsche|1886|p=13}} Oleh karena itu, menurut Nietzsche, dorongan untuk konservasi muncul sebagai motivator utama perilaku manusia atau hewan hanya dalam beberapa pengecualian, karena kondisi umum kehidupan bukanlah 'perjuangan untuk eksistensi'.{{Sfn|Nietzsche|1888b|loc=Skirmishes of an untimely man, § 14}} Seringkali, mempertahankan diri merupakan sebuah konsekuensi dari keinginan entitas yang hidup untuk mengerahkan kekuatannya di dunia luar.
Terkait dengan teorinya tentang kehendak untuk berkuasa adalah spekulasinya, yang ia anggap belum final,{{Sfn|Nietzsche|1886|loc=I, § 36}} mengenai realitas dunia fisik, termasuk materi anorganik — seperti afeksi dan dorongan manusia, bahwa dunia material juga diatur oleh suatu bentuk kehendak untuk berkuasa yang dinamik. Ia tampaknya menolak [[atomisme]] — suatu gagasan bahwa materi terdiri dari unit-unit (atom) yang stabil dan tidak dapat dibagi-bagi. Sebaliknya, ia tampaknya menerima kesimpulan [[Ruđer Bošković]] yang berargumen bahwa kualitas materi adalah hasil interaksi antar kekuatan.<ref group="lower-roman">Nietzsche comments in many notes about the matter being a hypothesis drawn from the metaphysics of substance. {{Cite journal|last=Whitlock|first=G.|date=1996|title=Roger Boscovich, Benedict de Spinoza and Friedrich Nietzsche: The Untold Story|journal=
▲Dalam menyajikan teorinya tentang perilaku manusia, Nietzsche juga membahas dan mengkritik konsep-konsep filsafat yang populer, seperti gagasan Schopenhauer tentang kehendak yang irasional dan tanpa tujuan atau gagasan [[utilitarianisme]]. Kaum utilitarian menyatakan bahwa yang menggerakkan orang adalah keinginan untuk mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan dalam hidup mereka. Namun konsepsi tentang kebahagiaan seperti itu ditolak oleh Nietzsche karena dianggap sebagai sesuatu yang terbatas pada budaya Inggris dan merupakan karakteristik dari gaya hidup borjuis masyarakat Inggris.<ref>[[Brian Leiter]], ''Routledge guide to Nietzsche on morality'', p. 121</ref> Ia menyatakan bahwa kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan itu sendiri.{{Sfn|Nietzsche|1888c|loc=§ 2}} Nietzsche bahkan mengejek kebahagiaan yang menjadi tujuan utama filsafat utilitarianisme Inggris dengan mengatakan, "kebahagiaan adalah suatu keadaan yang segera membuat manusia menjadi konyol dan rendah".<ref>{{Cite book|last=Leiter|first=Brian|date=2021|url=https://plato.stanford.edu/archives/sum2021/entries/nietzsche-moral-political/|title=Nietzsche’s Moral and Political Philosophy|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Summer 2021}}</ref>
Sebagian sarjana tidak setuju bahwa Nietzsche menganggap dunia material sebagai bentuk dari kehendak untuk berkuasa. Alasannya adalah Nietzsche sendiri mengkritik metafisika
▲Terkait dengan teorinya tentang kehendak untuk berkuasa adalah spekulasinya, yang ia anggap belum final,{{Sfn|Nietzsche|1886|loc=I, § 36}} mengenai realitas dunia fisik, termasuk materi anorganik — seperti afeksi dan dorongan manusia, bahwa dunia material juga diatur oleh suatu bentuk kehendak untuk berkuasa yang dinamik. Ia tampaknya menolak [[atomisme]] — suatu gagasan bahwa materi terdiri dari unit-unit (atom) yang stabil dan tidak dapat dibagi-bagi. Sebaliknya, ia tampaknya menerima kesimpulan [[Ruđer Bošković]] yang berargumen bahwa kualitas materi adalah hasil interaksi antar kekuatan.<ref group="lower-roman">Nietzsche comments in many notes about the matter being a hypothesis drawn from the metaphysics of substance. {{Cite journal|last=Whitlock|first=G.|date=1996|title=Roger Boscovich, Benedict de Spinoza and Friedrich Nietzsche: The Untold Story|journal=[[Nietzsche-Studien]]|volume=25|page=207|doi=10.1515/9783110244441.200}}</ref>{{Sfn|Nietzsche|1886|loc=I, § 12}} Salah satu studi tentang Nietzsche mendefinisikan konsepnya tentang kehendak untuk berkuasa sebagai "elemen yang menghasilkan perbedaan kuantitatif dari kekuatan-kekuatan yang terkait dan kualitas yang berpindah ke setiap kekuatan dalam hubungan ini"; ini menunjukkan bahwa kehendak untuk berkuasa merupakan "prinsip sintesis antar kekuatan".{{Sfn|Deleuze|2006|p=46}} Kekuatan seperti itu, menurut Nietzsche, mungkin dapat dipahami sebagai bentuk primitif dari kehendak. Demikian pula, ia menolak pandangan bahwa pergerakan benda diatur oleh hukum alam yang tidak dapat ditawar-tawar, dan sebaliknya menyatakan bahwa pergerakan diatur oleh hubungan kekuasaan antara benda dan kekuatan atau energi.{{Sfn|Nietzsche|1886|loc=I, § 22}}
▲Sebagian sarjana tidak setuju bahwa Nietzsche menganggap dunia material sebagai bentuk dari kehendak untuk berkuasa. Alasannya adalah Nietzsche sendiri mengkritik metafisika sepenuhnya. Dengan memasukkan kehendak untuk berkuasa dalam dunia material, maka ia sama seperti membuat suatu sistem metafisika baru. Lebih lanjut, mereka menunjukkan bahwa selain terdapat dalam aforisme 36 dalam ''Beyond Good and Evil'', yang menunjukkan Nietzsche mengajukan pertanyaan tentang kehendak untuk berkuasa dalam dunia material, ide tentang konsep kehendak untuk berkuasa hanya ada dalam catatan Nietzsche (yang tidak diterbitkan oleh dirinya). Sebagian sarjana juga mengklaim bahwa kehendak untuk berkuasa adalah konsep awal Nietzsche yang telah ia tinggalkan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya permintaan Nietzsche untuk membakar catatan-catatannya yang berisi konsep tersebut ketika dia meninggalkan Sils Maria pada tahun 1888.<ref>{{Cite journal|last=Leddy|first=Thomas|date=14 June 2006|title=Project MUSE – Nietzsche's Mirror: The World as Will to Power (review)|journal=The Journal of Nietzsche Studies|volume=31|issue=1|pages=66–68|doi=10.1353/nie.2006.0006}}</ref> Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun benar bahwa pada tahun 1888 Nietzsche ingin beberapa catatannya dibakar, hal ini tidak berarti bahwa Nietzsche telah meninggalkan proyek filsafatnya tentang kehendak untuk berkuasa karena catatan-catatan yang ia tinggalkan ini terutama berfokus pada topik-topik seperti kritik terhadap moralitas, bukan tentang perasaan berkuasa.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Huang|first=Jing|date=19 March 2019|title=Did Nietzsche want his notes burned? Some reflections on the ''Nachlass'' problem|journal=British Journal for the History of Philosophy|volume=27|issue=6|pages=1194–1214|doi=10.1080/09608788.2019.1570078}}</ref>
=== Kembalinya yang kekal ===
"[[Kembalinya yang kekal]]" (juga dikenal sebagai "pengulangan abadi") adalah konsep hipotetis yang menyatakan bahwa alam semesta telah dan akan terus berulang secara terus menerus dalam ruang atau waktu yang tidak terhingga. Nietzsche pertama kali memperkenalkan gagasan kembalinya yang kekal dalam sebuah perumpamaan di Bagian 341 dari ''[[Sains yang Mengasyikkan|The Gay Science]]'', dan juga dalam bab "''Of the Vision and the Riddle''" di ''[[Maka Berbicaralah Zarathustra|Thus Spoke Zarathustra]]''.{{Sfn|Nietzsche|1961|pp=176–180}} Nietzsche menganggap konsep ini berpotensi "mengerikan dan melumpuhkan", dan mengatakan bahwa bebannya adalah "beban terberat" yang dapat dibayangkan ("''das schwerste Gewicht'' ").<ref>{{Cite book|last=Kundera|first=Milan|year=1999|title=The Unbearable Lightness of Being|url=https://archive.org/details/unbearablelightn00mila|page=[https://archive.org/details/unbearablelightn00mila/page/5 5]}}</ref> Keinginan untuk kembalinya segala peristiwa secara abadi menandai penegasan afirmasi kehidupan, sebuah reaksi terhadap filsafat [[Arthur Schopenhauer|Schopenhauer]] yang menolak kehendak untuk hidup. Untuk memahami dan menerima pengulangan abadi, diperlukan ''[[amor fati]]'', "cinta kepada takdir".<ref name="dudl">{{Cite book|last=Dudley|first=Will|year=2002|url=https://books.google.com/books?id=4dLeWFK6qp0C&pg=PA201|title=Hegel, Nietzsche, and Philosophy: Thinking Freedom|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-81250-4|page=201|via=[[Google Books]]}}</ref> Seperti yang ditunjukkan [[Martin Heidegger|Heidegger]] dalam kuliahnya tentang Nietzsche, Nietzsche pertama kali mempresentasikan konsep pengulangan abadi sebagai [[Eksperimen pikiran|eksperimen pemikiran]] alih-alih menyatakannya sebagai fakta:<ref>See Heidegger, ''Nietzsche. Volume II: The Eternal Recurrence of the Same'' trans.
Dalam ''Nietzsche: Life as Literature'', filsuf Alexander Nehamas menulis bahwa terdapat tiga cara untuk memahami pengulangan abadi:
Baris 248 ⟶ 254:
Zarathustra mempertentangkan adimanusia dengan [[manusia terakhir]] modernitas egaliter (contoh paling jelas adalah dalam demokrasi), sebuah tujuan alternatif yang mungkin ditetapkan umat manusia untuk dirinya sendiri. Manusia terakhir hanya dapat terjadi jika umat manusia telah melahirkan makhluk [[apatis]] yang tidak memiliki ambisi atau komitmen besar, yang tidak mampu bermimpi, yang hanya mencari nafkah dan menghangatkan diri. Konsep ini muncul dalam ''Maka Berbicaralah Zarathustra'', dan disajikan sebagai suatu kondisi yang membuat kelahiran adimanusia menjadi mustahil.<ref>{{Cite book|url=http://www.nietzschespirit.com/files/The_Most_Despicable_Man_is_Coming...the_Last_Man.html|title=Nietzsche and Heidegger|archive-url=https://web.archive.org/web/20120607060856/http://www.nietzschespirit.com/files/The_Most_Despicable_Man_is_Coming...the_Last_Man.html|archive-date=7 June 2012|url-status=dead}}</ref>
[[Partai Nazi|Nazi]] berusaha memasukkan konsep tersebut ke dalam ideologi mereka dengan cara menciptakan supremasi ras atas ras-ras manusia lainnya. Setelah kematian Nietzsche, [[Elisabeth Förster-Nietzsche]] menjadi kurator dan editor manuskrip-manuskripnya. Dia selanjutnya mengolah kembali tulisan-tulisan Nietzsche yang tidak diterbitkan agar sejalan dengan ideologi [[Nasionalisme Jerman|nasionalis Jerman]], dan mengaburkan pendapat-pendapat Nietzsche yang secara eksplisit menentang antisemitisme dan nasionalisme. Melalui edisi yang diterbitkan oleh Elisabeth, karya Nietzsche dihubungkan dengan [[fasisme]] dan [[Nazisme]].<ref name="Golomb 2002">{{Cite book|date=2002|title=Nietzsche, Godfather of Fascism?: On the Uses and Abuses of a Philosophy|location=Princeton, NJ|publisher=[[Princeton University Press]]|editor-last=Golomb|editor-first=Jacob|editor-link=
=== Kritik terhadap budaya massa ===
Nietzsche mempunyai pandangan yang pesimistis terhadap masyarakat dan budaya modern. Ia menganggap bahwa pers dan budaya massa terlalu menghargai konformitas, dan akibatnya, menghasilkan orang-orang yang medioker. Ia melihat sedikitnya kemajuan intelektual akan menyebabkan penurunan kualitas spesies manusia. Menurutnya, sebagian orang bisa menjadi manusia unggul jika mereka mempunyai kemauan yang keras. Dengan melampaui budaya massa, orang-orang tersebut akan menghasilkan manusia-manusia yang lebih unggul.<ref>{{Cite journal|last=Kellner|first=Douglas|year=1999|title=Nietzsche's Critique of Mass Culture|url=http://www.pdcnet.org/PDC/bvdb.nsf/purchase?openform&fp=intstudphil&id=intstudphil_1999_0031_0003_0077_0089&onlyautologin=true|journal=
== Inspirasi ==
[[Berkas:Nietzsche_Archives_in_Weimar.jpg|jmpl|Kediaman tiga tahun terakhir Nietzsche beserta arsipnya di [[Weimar]], Jerman, yang menyimpan banyak makalah Nietzsche]]Sebagai seorang ahli [[filologi]], Nietzsche memiliki pengetahuan yang luas tentang [[filsafat Yunani Kuno]]. Selain itu, ia juga membaca filsafat-filsafat barat yang terkemuka di masanya seperti karya-karya [[Immanuel Kant|Kant]], [[Plato]], [[John Stuart Mill|Mill]], [[Arthur Schopenhauer|Schopenhauer]] dan [[Afrikan Spir|Spir]].<ref>Brobjer, Thomas. "Nietzsche's Reading and Private Library, 1885–1889". ''Journal of History of Ideas.''</ref> Banyak dari filsuf barat yang menjadi lawan utama dalam filsafatnya. Ia selanjutnya juga mempelajari pemikiran [[Baruch de Spinoza|Baruch Spinoza]], yang ia lihat sebagai "pendahulunya" dalam banyak hal<ref>"Letter to Franz Overbeck, 30 July 1881"</ref><ref>Jason Maurice Yonover: "Nietzsche, Spinoza, and Philosophical Etiology (On the Example of Free Will)", in: ''European Journal of Philosophy'' (forthcoming).</ref>, meski ia juga menganggap Spinoza sebagai personifikasi dari "cita-cita asketisme". Nietzsche menyebut Kant sebagai seorang "fanatik moral"; menganggap Plato "membosankan", Mill sebagai "orang dungu."{{Sfn|Russell|2004|pp=693–697}} Ia juga menyatakan kebenciannya terhadap penulis Inggris [[George Eliot]].<ref>{{Cite journal|last=Joudrey|first=Thomas J.|year=2017|title=The Defects of Perfectionism: Nietzsche, Eliot, and the Irrevocability of Wrong|journal=
Filsafat Nietzsche, meskipun inovatif dan revolusioner, terinspirasi dari banyak pendahulunya. Selama menjadi profesor di Basel, Nietzsche memberi kuliah tentang filsafat pra-Sokrates selama beberapa tahun, dan materi-materi dari kuliah ini sering dianggap sebagai "rantai yang hilang" dalam perkembangan pemikirannya. “Di dalamnya, konsep-konsep seperti kehendak untuk berkuasa, pengulangan abadi, manusia yang unggul, sains yang mengasyikan, mengatasi diri sendiri dan sebagainya terkadang dikaitkan dengan filsafat Yunani Kuno tertentu sebelum Plato dan Sokrates, seperti Heraclitus."{{Sfn|Nietzsche|2001|p=xxxvii}} Pemikir filsafat [[Filsafat pra-Sokrates|pra-Socrates]] [[Herakleitos|Heraclitus]] terkenal karena menolak konsep [[keberadaan]] yang konstan dan abadi; sebaliknya ia menganut "fluks" dan perubahan yang tiada henti dalam kehidupan. Simbolismenya tentang dunia sebagai "permainan anak-anak" yang ditandai dengan spontanitas amoral dan kurangnya aturan yang pasti diapresiasi oleh Nietzsche.{{Sfn|Roochnik|2004|pp=37–39}} Karena simpatinya terhadap pemikiran Heraclitus, Nietzsche juga merupakan seorang kritikus yang keras terhadap [[Parmenides]] yang memandang dunia sebagai satu Wujud yang tidak berubah.{{Sfn|Roochnik|2004|p=48}}
Baris 260 ⟶ 266:
Dalam bukunya ''Egotism in German Philosophy'', penulis [[George Santayana]] menyatakan bahwa keseluruhan filsafat Nietzsche merupakan respons terhadap filsafat Schopenhauer. Santayana menulis bahwa karya Nietzsche adalah "sebuah revisi terhadap karya Schopenhauer. Kehendak untuk hidup berubah menjadi kehendak untuk berkuasa; pesimisme yang didasarkan pada proses refleksi berubah menjadi optimisme yang didasarkan pada keberanian; kegelisahan kehendak dalam kontemplasi akan menghasilkan penjelasan yang lebih biologis tentang kecerdasan dan rasa; akhirnya, untuk merespon perasaan belas kasih dan asketisme (dua prinsip moral Schopenhauer), Nietzsche menjadikan suatu kewajiban untuk menguatkan kehendak dengan segala cara dan menjadi kuat dengan kejam tetapi indah. Poin-poin perbedaan dari Schopenhauer ini mencakup keseluruhan filsafat Nietzsche."{{Sfn|Santayana|1916|p=114}}<ref>{{Cite journal|last=Wagner|first=Albert Malte|year=1939|title=Goethe, Carlyle, Nietzsche and the German Middle Class (Concluded)|url=https://www.jstor.org/stable/30169571|journal=Monatshefte für Deutschen Unterricht|publisher=University of Wisconsin Press|volume=31|issue=5|pages=235–242|jstor=30169571}}</ref>
Nietzsche menyatakan kekagumannya terhadap moralis Prancis abad ke-17 seperti [[François de La Rochefoucauld (penulis)|La Rochefoucauld]], La Bruyère dan Vauvenargues,<ref>Brendan Donnellan, [https://www.jstor.org/stable/404869 "Nietzsche and La Rochefoucauld"] in ''
Pada tahun 1861, Nietzsche dengan antusias menulis esai tentang penyair favoritnya yang terlupakan pada waktu itu, [[Friedrich Holderlin|Friedrich Hölderlin]].<ref>{{Cite web|last=Liukkonen|first=Petri|title=Johann Christian Friedrich Hölderlin (1770–1843)|url=http://www.kirjasto.sci.fi/holderli.htm|website=Books and Writers (kirjasto.sci.fi)|publisher=
== Pengaruh ==
[[Berkas:Friederich_Nietzsche.jpg|jmpl|Lukisan Nietzsche oleh [[Edvard Munch]], 1906]]Karya-karya Nietzsche tidak mendapatkan penerimaan yang luas selama ia aktif menulis. Namun, pada tahun 1888, kritikus Denmark yang berpengaruh, [[Georg Brandes]], membangkitkan minat yang besar kepada Nietzsche setelah ia memberikan kuliah tentang filsafat Nietzsche di [[Universitas Kopenhagen]]. Beberapa tahun setelah kematiannya, karya-karya Nietzsche menjadi lebih dikenal, dan para pembacanya meresponsnya dengan cara yang kompleks dan terkadang kontroversial.<ref name="EB19113">{{Cite EB1911}}</ref> Banyak orang Jerman yang tertarik dengan seruan Nietzsche tentang [[individualisme]] dan pengembangan karakter pribadi dalam ''[[Maka Berbicaralah Zarathustra|Thus Spoke Zarathustra]]''. Nietzsche juga mempunyai beberapa pengikut di kalangan sayap kiri Jerman pada tahun 1890-an; pada tahun 1894–1895 kelompok konservatif Jerman ingin melarang peredaran karyanya karena dianggap [[Subversi|subversif]]. Pada akhir abad ke-19, gagasan Nietzsche [[Anarkisme dan Friedrich Nietzsche|umumnya dikaitkan dengan gerakan anarkisme]] dan tampaknya mempunyai pengaruh pada gerakan anarkisme, khususnya di Perancis dan Amerika Serikat.<ref>Ewald, O. 1908. "German Philosophy in 1907." ''
Di Indonesia, karya-karya Nietzsche diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penulis dan sastrawan [[Hans Bague Jassin|H. B. Jassin]], [[Agus R. Sarjono]], dan Berthold Damshäuser.<ref>{{Cite web|last=Hamdani|first=Sylviana|date=2022-09-25|title=Nietzsche says ‘Be Yourself’ in latest compilation of aphorisms|url=https://www.thejakartapost.com/culture/2022/09/25/nietzsche-says-be-yourself-in-latest-compilation-of-aphorisms.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2023-10-07}}</ref> Nietzsche kini dikenal sebagai pelopor [[eksistensialisme]], [[Pascastrukturalisme|pasca-strukturalisme]], dan [[Filsafat pascamodern|postmodernisme]], meskipun sebagian akademisi menolak bahwa Nietzsche adalah seorang penganut postmodernisme.<ref>{{Cite encyclopedia|last=Aylesworth|encyclopedia=[[ Penyair [[William Butler Yeats|WB Yeats]] dan Arthur Symons menganggap Nietzsche sebagai pewaris intelektual [[William Blake]].<ref>{{Cite journal|last=Coste|first=Bénédicte|date=15 December 2016|title=The Romantics of 1909: Arthur Symons, Pierre Lasserre and T.E. Hulme|journal=E-rea|volume=14|issue=1|doi=10.4000/erea.5609|issn=1638-1718}}</ref> Symons kemudian membandingkan gagasan kedua pemikir itu dalam ''The Symbolist Movement in Literature'', sedangkan Yeats berusaha untuk meningkatkan kesadaran umum tentang Nietzsche di Irlandia.<ref>{{Cite book|last=Everdell|first=William|year=1998|url=https://archive.org/details/isbn_9780226224817/page/508|title=The First Moderns|location=Chicago|publisher=[[University of Chicago Press]]|isbn=978-0-226-22481-7|page=[https://archive.org/details/isbn_9780226224817/page/508 508]}}</ref><ref>{{Cite book|url=http://www.fathom.com/feature/61007/|title=Joyce and Nietzsche|archive-url=https://web.archive.org/web/20110612202020/http://www.fathom.com/feature/61007/|archive-date=12 June 2011|url-status=dead}}</ref><ref>{{Cite book|last=Pasley|first=Malcolm|year=1978|url=https://books.google.com/books?id=N9H1vjyOMswC&q=Arthur+Symons+Nietzsche&pg=PA231|title=Nietzsche:Imagery and thoughts|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-03577-5|via=[[Google Books]]}}</ref> Gagasan serupa juga didukung oleh penyair [[W.H. Auden|WH Auden]] yang menulis tentang Nietzsche dalam ''New Year Letter'' -nya (dirilis pada tahun 1941 dalam ''The Double Man''): "Wahai [[debunker]] kekeliruan liberal... sepanjang hidup Anda, Anda menyerang, seperti pendahulu Inggris Anda, Blake."<ref>{{Cite book|last=Forrester|first=John|year=1997|url=https://archive.org/details/dispatchesfromfr00forr|title=Dispatches from the Freud Wars|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=978-0-674-53960-0|page=[https://archive.org/details/dispatchesfromfr00forr/page/39 39]|quote=masterly debunker of our liberal fallacies.|url-access=registration}}</ref><ref>{{Cite book|last=Argyle|first=Gisela|year=2002|url=https://archive.org/details/germanyasmodelmo0000argy|title=Germany as model and monster: Allusions in English fiction|publisher=
Nietzsche mempunyai pengaruh awal pada puisi-puisi karya [[Rainer Maria Rilke]].<ref>{{Cite journal|last=Paine|first=Jeffery M.|year=1986|title=Rainer Maria Rilke: The Evolution of a Poet|url=https://www.jstor.org/stable/40257012|journal=The Wilson Quarterly|volume=10|issue=2|pages=148–162|issn=0363-3276|jstor=40257012}}</ref> Penulis roman [[Knut Hamsun]] menganggap Nietzsche, [[August Strindberg|Strindberg]] dan Dostoyevsky, sebagai inspirasi utamanya.<ref>{{Cite news|last=James|first=Wood|date=26 November 1998|title=Addicted to Unpredictability|url=http://www.lrb.co.uk/v20/n23/james-wood/addicted-to-unpredictability|work=London Review of Books|pages=16–19}}</ref> Penulis [[Jack London]] menulis bahwa dia lebih tertarik kepada Nietzsche dibandingkan penulis lainnya.<ref>{{Cite book|last=Reesman|first=Jeanne Campbell|year=2011|url=https://books.google.com/books?id=fbrV_fwgcq4C&q=Nietzsche+Jack+London&pg=PA44|title=Jack London's Racial Lives|publisher=University of Georgia Press|isbn=978-0-8203-3970-2|via=[[Google Books]]}}</ref> Kritikus berpendapat bahwa karakter David Grief dalam ''A Son of the Sun'' didasarkan pada Nietzsche.<ref>{{Cite book|last=London|first=Jack|year=2001|url=https://books.google.com/books?id=7q2AHsyTuo4C&q=Nietzsche+Jack+London&pg=PR19|title=A Sun of the Son|publisher=University of Oklahoma Press|isbn=978-0-8061-3362-1|via=[[Google Books]]}}</ref> Pengaruh Nietzsche terhadap [[Muhammad Iqbal]] terdapat dalam karyanya, ''[[Rahasia Diri|Asrar-i-Khudi]]'' (''Rahasia Diri'').<ref>{{Cite book|last=Ray|first=Jackson|year=2007|url=https://books.google.com/books?id=ftpGJy0DPbYC&q=Iqbal+Nietzsche&pg=PA57|title=Nietzsche and Islam|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-20500-4|via=[[Google Books]]}}</ref> Di Rusia, Nietzsche mempengaruhi [[simbolisme Rusia]]<ref>{{Cite book|last=Brad|first=Damare|url=https://books.google.com/books?id=Fo2QqyyFCR4C&q=Merezhovsky+Nietzsche&pg=PA12|title=Music and Literature in Silver Age Russia: Mikhail Kuzmin and Alexander Scriabin|isbn=978-0-549-81910-3|via=[[Google Books]]}}{{Pranala mati}}</ref> dan tokoh-tokoh seperti Dmitry Merezhkovsky,<ref>{{Cite book|last=Bernice|first=Rosenthal|year=2010|url=https://books.google.com/books?id=Ppvr3LZ8o2wC&q=Merezhkovsky+Nietzsche&pg=PA35|title=New Myth, New World: From Nietzsche to Stalinism|publisher=Penn State Press|isbn=978-0-271-04658-7|via=[[Google Books]]}}</ref> [[Andrei Bely]],<ref>{{Cite book|last=Bernice|first=Rosenthal|date=1994|url=https://books.google.com/books?id=f5cUEHHchNAC&q=Andrei+Bely+Nietzsche&pg=PA117|title=Nietzsche and Soviet Culture: Ally and Adversary|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-45281-6|via=[[Google Books]]}}</ref> [[Vyacheslav Ivanov (penyair)|Vyacheslav Ivanov]] dan [[Alexander Nikolayevich Skriabin|Alexander Scriabin]]. Mereka memasukkan atau mendiskusikan sebagian ide-ide filsafat Nietzsche dalam karya-karya mereka. Novel [[Paul Thomas Mann|Thomas Mann]], ''[[Der Tod in Venedig|Death in Venice]],''<ref>{{Cite book|last=Shookman|first=Ellis|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=hJZm5QWgxC4C&q=Thomas+Mann+Nietzsche|title=Thomas Mann's Death in Venice|publisher=Greenwood Publishing|isbn=978-0-313-31159-8|via=[[Google Books]]}}</ref> menunjukkan penggunaan Apollonian dan Dionysian, dan dalam ''Doctor Faustus,'' Nietzsche adalah sumber utama dari karakter Adrian Leverkühn.<ref>{{Cite book|url=http://www.nietzschecircle.com/essayArchive5.html|title=Nietzsche Circle|archive-url=https://web.archive.org/web/20130123020205/http://nietzschecircle.com/essayArchive5.html|archive-date=23 January 2013|url-status=dead}}</ref><ref>{{Cite web|title=Doctor Faustus|url=http://medhum.med.nyu.edu/view/12474|website=medhum.med.nyu.edu}}</ref> Dalam ''Narcissus dan Goldmund,'' novelis [[Hermann Hesse]] menampilkan dua karakter utama sebagai roh Apollonian dan Dionysian yang berlawanan namun saling berkaitan. Pelukis Giovanni Segantini terpesona oleh ''Maka Berbicaralah Zarathustra'', dan dia membuat ilustrasi untuk terjemahan pertama buku tersebut dalam bahasa Italia. Pelukis Rusia Lena Hades menciptakan siklus lukisan cat minyak ''Maka Berbicaralah Zarathustra'' yang didedikasikan untuk Nietzsche.<ref>{{Cite web|title=|url=https://books.academic.ru/book.nsf/58297551/|website=Academic Dictionaries and Encyclopedias|language=ru|script-title=ru:Book: Ницше Фридрих Вильгельм. Так говорил Заратустра (с репродукциями картин Л. Хейдиз из цикла "Так говорил Заратустра")|trans-title=}}</ref>
Menjelang [[Perang Dunia I]], Nietzsche telah mempunyai reputasi sebagai inspirasi bagi [[militerisme]] sayap kanan Jerman dan politik kiri. Tentara Jerman menerima salinan ''Thus Spoke Zarathustra'' sebagai hadiah selama Perang Dunia I.<ref>{{Cite book|last=Aschheim|first=Steven E.|year=1992|title=The Nietzsche Legacy in Germany, 1890–1990|url=https://archive.org/details/nietzschelegacyi0000asch|location=Berkeley and Los Angeles|page=[https://archive.org/details/nietzschelegacyi0000asch/page/135 135]|quote="[a]bout 150,000 copies of a specially durable wartime ''Zarathustra'' were distributed to the troops"}}</ref>{{Sfn|Kaufmann|1974|p=8}} Ketenaran Nietzsche yang meningkat membuatnya dikaitkan dengan [[Adolf Hitler]] dan [[Jerman Nazi|Nazi Jerman]]. Di kalangan sarjana, masih belum terdapat konsensus apakah Hitler benar-benar membaca Nietzsche; jika dia telah membaca karya Nietzsche, kemungkinan tidak secara ekstensif.<ref group="lower-roman">
Filsuf Albert Camus menggambarkan Nietzsche sebagai "satu-satunya artis yang memperoleh konsekuensi ekstrim dari sistem estetika yang [[Absurdisme|absurd]]".<ref>{{Cite book|last=Cornwell|first=Neil|year=2006|url=https://books.google.com/books?id=bmq7AAAAIAAJ&q=Kafka+Nietzsche&pg=PA186|title=The Absurd in Literature|publisher=Manchester University Press|isbn=978-0-7190-7410-3|via=[[Google Books]]}}</ref> Psikolog [[Carl Gustav Jung|Carl Jung]] juga dipengaruhi oleh Nietzsche.<ref>{{Cite book|date=1997|url=http://press.princeton.edu/titles/6163.html|title=Jung's Seminar on Nietzsche's Zarathustra|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-01738-9|editor-last=Jarrett|editor-first=J. L.|edition=abridged|access-date=22 August 2014}}</ref> Dalam ''[[Kenangan, Mimpi, Refleksi|Memories, Dreams, Reflections]]'', sebuah biografi yang ditulis oleh sekretarisnya, ia menyebut Nietzsche sebagai inspirasi.<ref>{{Cite web|title=Jung's Reception of Friedrich Nietzsche: A Roadmap for the Uninitiated by Dr. Ritske Rensma|url=http://www.depthinsights.com/Depth-Insights-scholarly-ezine/e-zine-issue-3-fall-2012/jungs-reception-of-friedrich-nietzsche-a-roadmap-for-the-uninitiated-by-dr-ritske-rensma/|publisher=Depth Insights|access-date=22 August 2014}}</ref> Aspek filsafat Nietzsche, terutama gagasannya tentang diri dan hubungannya dengan masyarakat, terdapat dalam banyak pemikiran pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.<ref name="Belliotti">{{Cite book|last=Belliotti|first=Raymond A.|date=2013|title=Jesus or Nietzsche: How Should We Live Our Lives?|publisher=
== Karya ==
Baris 306 ⟶ 314:
{{wikiquote|Friedrich Nietzsche}}
* {{en}} [https://www.britannica.com/eb/article-9108765/Friedrich-Nietzsche#387226.hook Entri tentang Nietzsche] di ''[[Encyclopædia Britannica]].
* {{en}} {{StandardEbooks|Standard Ebooks URL=https://standardebooks.org/ebooks/friedrich-nietzsche}}
* {{en}} {{Gutenberg author|id=779}}
Baris 312 ⟶ 320:
* {{en}} {{Librivox author|id=411}}
* {{en}} {{curlie|Society/Philosophy/Philosophers/N/Nietzsche,_Friedrich}}
* {{id}} [http://repo.driyarkara.ac.id/786/1/BASIS71-22.pdf Nietzsche: Menjadi Diri Sendiri oleh A. Setyo Wibowo] di ''Majalah Basis.''
{{DEFAULTSORT:Nietzsche, Friedrich}}{{Authority control}}
[[Kategori:Friedrich Nietzsche| ]]
[[Kategori:Filsafat]]
|