Gempa bumi besar Hanshin

Gempa bumi besar Hanshin-Awaji (阪神・淡路大震災, Hanshin-Awaji daishinsai) adalah gempa bumi yang terjadi di Jepang pada tanggal 17 Januari 1995 pukul 5:46:42 pagi dengan episentrum di sebelah utara Pulau Awaji yang terletak di bagian selatan Prefektur Hyogo. Gempa bumi disebabkan oleh tiga buah lempeng: lempeng Filipina, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia yang saling bertabrakan. Gempa bumi yang berlangsung selama 20 detik ini mengakibatkan kerusakan besar kota Kobe yang terletak sekitar 20 km dari pusat gempa.

Bekas kerusakan gempa bumi Hanshin di Taman Peringatan Gempa Bumi kota Kobe

Gempa bumi memakan korban jiwa sebanyak 6.433 orang yang sebagian besar merupakan penduduk kota Kobe. Gempa bumi besar Hanshin-Awaji merupakan gempa bumi terburuk di Jepang sejak Gempa bumi besar Kanto 1923 yang menelan korban jiwa 140.000 orang.

Gempa bumi besar Hanshin-Awaji menimbulkan korban jiwa dan kerusakan dalam skala besar di daerah Hanshin (Kobe, Ashiya, Nishinomiya, Takarazuka, Amagasaki, Itami), pulau Awaji, dan kota Toyonaka yang terletak di Prefektur Osaka.

Gempa bumi berkekuatan sampai 7,2 pada skala Richter di beberapa tempat di daerah Hanshin dan pulau Awaji. Getaran juga masih dapat diukur di Iwaza (Prefektur Fukushima) yang terletak di Jepang bagian utara, serta Kagoshima dan Nagasaki yang terletak Jepang bagian barat.

Kerugian

  • Korban jiwa: 6.434 orang, korban hilang: 3 orang, luka berat-ringan: 43.792 orang
  • Korban yang mengungsi: di atas 300.000 orang
  • Total kerusakan rumah tinggal: 250.000 bangunan dengan perincian 104.906 hancur total, 144.274 hancur sebagian, 390.506 bangunan rusak, sekitar 460.000 keluarga kehilangan tempat tinggal atau tempat tinggal mengalami kerusakan
  • Korban akibat kebakaran: 7,483 bangunan terbakar habis, di antaranya 6.148 bangunan tempat tinggal (rumah dan apartemen), 9.017 keluarga kehilangan tempat tinggal
  • Kerugian lain: jalan dan jalan raya mengalami kerusakan di 10.069 tempat, 320 bangunan jembatan mengalami kerusakan, kerusakan pinggiran sungai di 430 tempat, tanah longsor di 378 tempat.
  • Total kerugian: 10 triliun yen, sebesar 2.5% dari GDP Jepang pada saat itu.

Kerusakan bangunan dan sarana jalan

 
Patahan Nojima penyebab Gempa bumi besar Hanshin-Awaji

Gempa bumi mengakibatkan infrastruktur yang disebut "lifeline", seperti jalan, jalur kereta api, listrik, air minum, gas, dan telekomunikasi menjadi lumpuh total.

Kebakaran besar menyusul gempa bumi ditambah terjadinya badai api hampir memusnahkan semua bangunan rumah tinggal di distrik Shin-Nagata kota Kobe, tapi usaha pemadaman yang dilakukan berhasil mencegah kerugian lebih besar.

Di kota Nishinomiya, rumah-rumah tinggal yang dibangun di atas punggung bukit terbawa tanah longsor sehingga memakan korban jiwa dalam jumlah besar.

Foto stasiun KA JR Rokkomichi yang hancur dan foto stasiun Hankyu Itami yang runtuh bersama kereta api yang siap berangkat di saat terjadinya gempa pada pukul 05:46 pagi menjadi bukti-bukti kekuatan Gempa bumi besar Hanshin. Foto jalan layang Hanshin Expressway yang runtuh juga mendominasi halaman utama surat kabar di seluruh dunia di hari-hari sesudah gempa bumi terjadi.

Jaringan kereta api juga mengalami kerusakan berat, hanya sepertiga dari rel kereta api antara Osaka dan Kobe yang dapat dipakai. Jalur KA Hanshin mengalami kerusakan yang paling parah karena sebagian besar tiang penyangga rel yang dibangun pada tahun 1967 tidak didesain untuk tahan gempa. Tiang-tiang penyangga rel banyak yang runtuh menimpa jalan raya di bawahnya sehingga jalan tidak dapat dilewati. Stasiun KA bawah tanah Daikai yang ada di kota Kobe juga amblas mengakibatkan jalan raya yang ada di atasnya ikut runtuh.

Jalan layang Hanshin Expressway yang menghubungkan Osaka dan Kobe runtuh sebanyak 10 ruas jalan di tiga tempat, sehingga jalur lalu lintas ke/dari kota Kobe putus. Pelabuhan Kobe juga mengalami kerusakan sehingga kegiatan bongkar-muat tidak dapat dilakukan. Sebagian besar jalan tol pelabuhan juga runtuh dan baru bisa dibuka kembali pada tanggal 30 September 1996.

Jalan Meishin Expressway yang menghubungkan Nagakute di luar kota Nagoya (Prefektur Aichi) dengan Nishinomiya hanya mengalami kerusakan ringan, tapi sempat ditutup selama beberapa minggu untuk kendaraan umum kecuali kendaraan yang mengangkut bantuan.

Tiang penyangga rel kereta Shinkansen yang terletak tinggi di atas tanah mengalami kerusakan, sehingga jalur kereta Shinkansen ke Jepang bagian barat terputus, tapi Bandara Internasional Kansai yang dibangun di atas pulau buatan tidak mengalami kerusakan.

Jembatan Akashi-Kaikyo yang sedang dibangun di dekat episentrum gempa tidak mengalami kerusakan, tapi rentang jembatan bertambah lebar 1 meter akibat menjauhnya lempeng tektonis.

Kegiatan relawan

Jumlah relawan yang membantu korban gempa bumi rata-rata sekitar 20.000 orang per hari. Dalam 3 bulan pertama, total relawan yang datang membantu sekitar 1.170.000 orang. Pemerintah Jepang kemudian menetapkan tanggal 17 Januari sebagai Hari Relawan dan Penanggulangan Gempa Bumi.

Penamaan gempa

Di hari-hari sesudah gempa, sebagian besar surat kabar di Jepang menggunakan istilah Gempa bumi besar Kansai (関東大震災, Kansai daishinsai) karena kehancuran terjadi dalam skala besar yang bisa dibandingkan dengan Gempa bumi besar Kanto (関東大震災, Kanto daishinsai).

Kantor meteorologi Jepang menggunakan istilah Heisei nana-nen (1995-nen) Hyogo-ken nambu jishin (平成7年(1995年)兵庫県南部地震, Gempa bumi Prefektur Hyogo bagian selatan) yang ternyata kurang populer karena daerah yang menderita gempa bumi bukan hanya Prefektur Hyogo bagian selatan.

Istilah populer untuk gempa bumi ini adalah Gempa bumi besar Hanshin (阪神大震災, Hanshin daishinsai, bahasa Inggris: Great Hanshin Earthquake) yang dipakai pertama kali oleh surat kabar Mainichi, sedangkan nama gempa bumi ini secara resmi adalah Gempa bumi besar Hanshin-Awaji (阪神・淡路大震災, Hanshin-Awaji daishinsai), mengikuti istilah yang digunakan pemerintah Jepang.

Upacara peringatan

 
Upacara peringatan detik-detik terjadinya gempa bumi

Di kota Kobe, pada tanggal 17 Januari setiap tahunnya diadakan berbagai upacara untuk mengenang korban Gempa bumi besar Hanshin-Awaji.

Kobe Luminarie adalah acara tahunan berupa iluminasi yang dilangsungkan di kota Kobe setiap bulan Desember. Lampu-lampu berwarna-warni dirangkai menjadi berbagai variasi motif dan bentuk seperti pintu gerbang dan bagian depan (façade) gereja.

Di pagi hari tanggal 17 Januari, upacara peringatan detik-detik terjadinya gempa bumi diadakan di lapangan kota Kobe dengan menyalakan ratusan batang lilin di dalam potongan bambu yang disusun membentuk angka 1.17 (cara penulisan tanggal dalam bahasa Jepang untuk bulan Januari tanggal 17). Di malam harinya, upacara peringatan yang serupa juga dilangsungkan di tempat lain.

Pranala luar