God Bless: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 45:
Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal [[Surabaya]], [[Log Zhelebour]] mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangunkan God Bless dari "tidur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personelnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti [[Grass Rock]], [[Elpamas]], sampai [[Slank]].
 
Dari sekadar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album ''come backcomeback'' [[Semut Hitam]] (1987) yang meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, ataudan Kehidupan. Secara penjualan, album [[Semut Hitam]] ini adalah album God Bless paling laris.
Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal, disamping unsur komersial untuk mempertimbangkan selera pasar. Pun demikian, kualitas musiknya masih tetap kental dipertahankan.
Album ini juga menjadi inspirasi anak muda agar dapat terus berkarya dalam bidang musik rock. Namun, setelah album [[Semut Hitam]] keluar, [[Ian Antono]] menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, [[Eet Sjahranie]]. Setelah masuknya [[Eet Sjahranie]], pada tahun 1989 dirilislah album berjudul [[Raksasa (album)|Raksasa]] dengan hits Menjilat Matahari, Maret 1989, ataudan Misteri. [[Eet Sjahranie]] berhasil me-refresh sound gitar [[Ian Antono]] dan menjadikan God Bless lebih agresif. [[Ian Antono]] sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karier solo sebagai pencipta lagu, aranjerarranger dan produser.
 
=== Era 90-an ===