Iha Fuyu(伊波普猷) adalah seorang sejarawan, peneliti dan ahli bahasa Okinawa, dan juga orang pertama yang mengembangkan studi tentang Okinawa. Ia merupakan salah satu tokoh yang mendukung moderenisasi Okinawa dan penyatuan Okinawa dengan Jepang.

Iha Fuyu

Masa kecil dan pendidikan

Iha Fuyu lahir pada tanggal 20 Februari 1876 di Naha, Pulau Okinawa, dari keluarga kaya dan klan bangsawan Gyo yang berpengaruh. Pada tahun 1895, Iha masuk Sekolah Menengah Prefektural Okinawa. Saat bersekolah ia ikut serta dalam protes agar kelas bahasa Inggris dihapuskan dari sekolah. Karena hal ini ia dikeluarkan dan pindah ke Kyoto. Ia masuk Universitas Kekaisaran Tokyo pada tahun 1893 mengambil jurusan linguistik.

Tulisan dan studi Okinawa

Ia lulus tahun 1906 dan kembali ke Naha untuk memulai studi tentang Okinawa, kampung halamannya. Dalam tulisan pertamanya yang berjudul "Pendirian Prefektur Okinawa dipandang dari Teori Evolusioner", tahun 1909, direvisi tahun 1942, ia menuliskan tentang kelemahan-kelemahan Bangsa Ryukyu. Kepulauan Ryukyu yang kecil menyebabkan mereka sangat terisolasi, mereka tidak banyak bercampur dengan bangsa lain, sehingga mereka hanya kawin dengan sesama bangsa mereka saja, menyebabkan tubuh mereka pendek; namun orang Ryukyu di Shuri dan Naha telah kawin campur dengan bangsa Tionghoa dan bangsa lainnya sehingga mereka memiliki keunggulan bentuk fisik. Untuk alasan ini, dan karena aneksasi ke Jepang dan masuknya moderenisasi akan memperkenalkan banyak filsafat dan agama asing ke Jepang, ia berpendapat agar Kerajaan Ryukyu dibubarkan. Bergabungnya Okinawa ke Jepang adalah perkembangan baik untuk rakyat Okinawa. Selain itu, Neo Konfusianisme yang dijunjung tinggi kerajaan telah menjadi racun bagi bangsa dan negara, sebab filsafat itu telah menyebabkan Asia Timur terbelakang.

Dalam esai Ryûkyû jinshu ron ("Tentang Suku Ryukyu") menuliskan bahwa suku Ryukyu pada dasarnya sama dengan suku Jepang, dan untuk suku Ryukyu, asimilasi dengan suku Jepang adalah jalan terbaik. Menurutnya kelemahan suku Ryukyu disebabkan oleh kondisi sejarah yang kurang beruntung, namun jika diberika kesempatan dan pendidikan yang baik, mereka bisa menjadi sama unggulnya dengan orang Jepang.

Pada tahun 1910, Iha diangkat menjadi direktur pertama Perpustakaan Prefektur Okinawa. Dengan jabatan ini ia mulai meneliti koleksi dokumen dan material lain. Ia berkunjung ke pulau-pulau lain dan memberikan kuliah. Buku pertama karyanya, Ko Ryukyu (Ryukyu Kuno) diterbitkan tahun 1911. Ryukyu Kuno berisi tentang hasil penelitian awal, antara lain tentang tokoh-tokoh sejarah dan politik di Kerajaan Ryukyu. Ia menominasikan tiga orang sebagai "perwakilan tokoh politik Okinawa" di zaman kerajaan, yaitu: Sai On, Sho Joken, dan Giwan Choho. Menurut Iha, Sho Joken menciptakan reformasi politik.

Dari sejak itu, ia bergabung bersama dengan sejarawan Okinawa lain seperti Majikina Anko dan Higaonna Kanjun meneliti sejarah Okinawa.

Sejumlah antropolog dan ahli folklor dari Jepang mengujungi Okinawa dan bertemu Iha pada awal tahun 1920-an, seperti Yanagita Kunio dan Orikuchi Shinobu. Bersama Yanagita, Iha pergi ke Tokyo pada tahun 1925 dan berkonsentrasi pada dokumen kuno Okinawa, omoro soshi. Hasil penelitiannya tentang bahasa, dikemukakannya bahwa ada kaitannya antara bahasa Okinawan dan bahasa Jepang. Dengan adanya kaitan ini, ia menciptakan teori bahwa kedua suku berasal dari nenek moyang yang sama.



Yanagita mengundang Iha ke simposium dan pertemuan yang diadakan oleh Yanagita. Di Tokyo juga Iha berkesempatan menghadiri pertemuan dalam Studi Ainu dan mengadakan ceramah dan diskusi tentang buku omoro soshi. Selama tahun 1925-1926, ia menerbitkan empat buah buku.

Kematian dan pengaruh Iha Fuyu

Iha Fuyu jatuh sakit dan meninggal tanggal 13 Agustus 1947 di Tokyo pada usia 72. Ia dimakamkan di Urasoe Gusuku, Okinawa.

Iha dijuluki sebagai Bapak Studi Okinawa dan Omoro karena dedikasinya bagi penelitian tentang Okinawa. Ia telah menulis sekitar 300 karya tulis dan 20 buku. Karya-karyanya merupakan dasar dari studi Okinawa di masa sekarang.

Referensi